KalbarOnline, Sintang – Bupati Sintang, Jarot Winarno menutup rangkaian kegiatan Penyegaran Rohani dan Pembinaan Kaum Pria Gereja Kemah Injil Indonesia atau GKII Daerah Ketungau Wilayah I yang dilaksanakan di GKII Kalvari Sungai Lawang, Dusun Sungai Lawang, Desa Landau Buaya, Kecamatan Ketungau Tengah, Kabupaten Sintang, pada Jumat malam (22/3/2019).
Pada kesempatan tersebut hadir Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sintang, Kartiyus yang menjadi salahsatu narasumber dalam kegiatan Penyegaran Rohani dan Pembinaan Kaum Pria untuk memberikan materi tentang penanganan kasus Stunting.
Bupati Sintang mengatakan bahwa dalam kegiatan Penyegaran Rohani dan Pembinaan Kaum Pria telah disampaikan masalah Stunting oleh Kepala Bappeda Kabupaten Sintang.
“Tadi siang sudah dibahas masalah stunting, saya tegaskan stunting itu bisa terjadi karena tiga masalah,pertama yaitu kemiskinan, kedua ketahanan pangan dan gizi dan yang ketiga yaitu masalah kesehatan yang kurangnya perhatian terhadap sanitasi dan air bersih,” kata Jarot.
Jarot menyampaikan secara detail akar masalah stunting pada point kedua yaitu masalah ketahanan pangan dan gizi.
“Untuk masalah gizi, didaerah kita masih sangat minim, maka dipandang perlu asupan gizi kepada anak-anak kita saat mereka lahir dan tumbuh, perlu diperhatikan dari segi makanannya apakah asupan gizinya cukup atau kurang,” tutur Bupati Sintang.
Masih kata Bupati Sintang juga menjelaskan pada point ketiga yaitu masalah kesehatan yang berdampak mengakibatkan terjadinya stunting.
“Di sektor kesehatan yang perlu diperhatikan adalah sanitasi dan air bersih, jadi kalau lingkungan kita kurang bersih, airnya kotor, itu akan mengganggu pertumbuhan anak kita maka anak kita akan menjadi Stunting,” jelasnya.
Selain itu juga Jarot memberikan arahan bahwa di Desa Landau Buaya ini untuk dapat mengembangkan sektor pertanian yang lebih baik.
“Saya lihat potensi-potensi disini cukup baik, seperti sawit, kemudian karet, kebun sahang dan padi sawah, ini juga mengingat bahwa kawasan Landau Buaya ini merupakan kawasan rawa yang sangat luas, maka dari itu manfaatkan kawasan rawa ini untuk membuat padi dan sawah serta dikembangkan dengan baik,” ucapnya.
“Saya ingatkan untuk hal-hal sepele yang bisa merusak persatuan dan kesatuan kita harus disingkirkan jauh-jauh, kita harus damai, rukun, antara kepala desa perangkat desa dan kadus, Ketua BPD dan anggota, jemaat kita juga harus bersatu jangan pecah-pecah, serta Kepala Desa sering-sering berkomunikasi dengan pemerintah Daerah Kabupaten Sintang,” pesan Jarot.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara, Geri Kartono mengatakan bahwa tujuan daripada kegiatan Penyegaran Rohani dan Pembinaan Kaum Pria ini dilaksanakan dalam rangka menyongsong era globalisasi.
“Kami selenggarakan agar para kaum pria mampu menghadapi masalah ke depan dalam era globalisasi yang sangat amat banyak tantangannya,” kata Kartono.
Kartono selaku Ketua Panitia menambahkan bahwa kegiatan Penyegaran Rohani dan Pembinaan Kaum Pria dilaksanakan selama dua hari dengan diisi berbagai materi dan salah satu pematerinya adalah pejabat di Kabupaten Sintang.
“Kegiatan ini diselenggarakan dari tanggal 21 Maret 2019 hingga 22 Maret 2019 dengan bermacam-macam kegiatan seminar, dan salah satu pemateri dalam seminar ini diisi oleh Kepala OPD dilingkungan Pemkab Sintang yaitu pak Kartiyus yang membahas persoalan pencegahan Stunting di kalangan kaum pria,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu juga Ketua Panitia berharap kepada Pemerintah maupun instansi terkait untuk dapat membantu pembangunan gedung pastor.
“Kami berharap dan minta kepada Pemda Sintang dan stakeholder yang ada untuk membantu kami disini dalam penyelesaian masalah pembangunan gedung pastoran yang belum rampung kami bangun,” tuturnya.
Sementara Kepala Desa Landau Buaya, Darmono turut berbahagia atas kehadiran Bupati Sintang ke Desa Landau Buaya.
“Tentunya saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Bupati Sintang dapat hadir di dalam kegiatan ini terutama di Desa kami ini, kami sambut baik kehadiran Bapak Bupati karena dapat memberikan motivasi tentang pembangunan di desa kami,” kata Darmono.
Darmono juga menjelaskan kondisi di Desa Landau Buaya dihadapan Bupati Sintang dan para peserta kegiatan Penyegaran Rohani dan Pembinaan Kaum Pria.
“Di Desa Landau Buaya ini merupakan Desa pemekaran dari Desa Kertasari pada tahun 2008, dengan ditunjang tiga dusun, dan pusat desa nya ada di dusun Sungai Lawang ini dengan memiliki jumlah penduduk sebanyak 205 Kepala Keluarga dan 802 Jiwa,” jelasnya. (*/Sg)
Comment