Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 31 Maret 2019 |
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno membuka kegiatan Musyawarah Adat (Musdat)
Dayak Lebang Nado di wilayah Kecamatan Dedai dan Kayan Hilir di halaman Rumah
Betang Dayak Lebang Nado, Desa Kumpang, Kecamatan Dedai, Minggu (31/3/2019). Musdat
tersebut berlangsung selama tiga hari.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Dewan Adat Dayak
Kabupaten Sintang yang juga Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Jeffray Edward, SE., M.Si,
Camat Dedai, Sekretrais Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang, masyarakat Desa
Kumpang dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Jarot Winarno mengaku bahagia dan
memberikan apresiasi bisa hadir langsung membuka kegiatan Musyawarah Adat
(Musdat) Dayak Lebang Nado tersebut karena menurunya musdat ini sangatlah
penting untuk keberlanjutan masyarakat dayak lebang nado, terutama untuk
generasi yang akan datang.
“Apa yang dibahas dalam musdat nantinya bukan untuk
kebutuhan saat ini saja tapi untuk generasi dayak lebang nado yang akan datang,
sehingga hal itu berkelanjutan, apa jadinya jika kita memenuhi kebutuhan
sekarang tanpa melihat generasi yang akan datang,” kata Jarot.
Karena dalam masyarakat adat itu jelas jarot diajarakan
bagaimana hubungan manusia dengan manusia, antara manusia dengan puyanggana,
antara manusia dengan alam dan hutan yang kita miliki.
“Kalau kita membangun secara ekonomi, secara budaya dan
adat, kemudian juga kita jaga tanah air kita atau benua kita, maka kalau kita
bisa menyeimbangkannya pembangunan kita akan berlanjut kedepannya,” tambahnya.
Jarot menceritakan bahwa dirinya pernah hadir dalam acara
Gawai Dayak Lebang Nado di Kota Sintang dimana pada saat itu hadir para sesepuh
suku Dayak Lebang Nado yang mengeluhkan bahwa sejak Indonesia merdeka suku
Dayak Lebang Nado kurang mendapatkan perhatian, padahal sukuk Dayak Lebang Nado
terhitung komunitas masyarakat adat yang kecil yakni hanya terdapat di 93
kampung.
Sehingga yang menjadi keluhan mereka saat itu, ungkap Jarot
yakni kondis jalan yang jelek, fasilitas sekolah dan kesehatan yang kurang
memadai.
“Kemudian karena permintaan tersebut, pelan-pelan kita bangun
sama rata dengan masyarakat adat yang lainnya, jalan ke Ipoh kita buat, jalan
dari tuguk ke lingam ke bayur terus keluarnya di empaci kita buat, sehingga
saya datang kesini pun datang untuk melihat dan untuk membangunnya jadi
pembangunan juga sama kita berikan bagi masyarakat lebang nado di kumpang ini,”
tukasnya.
Untuk Jarot meminta suku dayak lebang nado harus melaksakan
pertemuan akbar dengan mengumpulkan seluruh masyarakat adat dayak lebang nado,
karena kalau di lihat dari wilayah sebaran suku Dayak Lebang Nado itu ada di 93
kampung, sehingga kalau di kumpulkan menjadi satu dalam sebuah acara maka di
situkan akan tercipta kekuatan yang besar bagi suku Dayak Lebang Nado untuk
menyamakan persepsi demi keberlangsungan adat istiadat dan bidang kehidupan
lainnya.
“Kalau berkumpul semua itu kan pasti ramai dari 93 kampung,
bukan untuk demo, bukan untuk protes tapi tetapi untuk menyatukan sikap
persepsi yang sama kemudian menuntut pembangunan yang sama rasa, sama rata bagi
masyarakat suku lebang, jadi saya anjurkan boleh bertemu seluruhnya di kumpul
93 kampung, nanti Pak Jefray sebagai ketua DAD hadir ngasi orasi, saya juga
hadir agar sama-sama kita bahas ke depannya,” pinta Jarot.
Di tempat yang sama ketua Dewan Adat Dayak Kabuputen Sintang
yang juga Ketua DPRD Kabupaten Sintang Jeffray Edward juga memberikan apresiasi
atas terselenggaranya Musdat Dayak Lebang Nado ini, kerena menurutnya ini
sangatlah penting untuk merumuskan adat istiadat dan budaya yang ada dan hal
lainnya demi keberlangsungan adat itu sendiri terutama bagi generasi
kedepannya.
“Penting sekali bagaimana kita membenahi adat kita, terlebih
perkembangan jaman saat ini juga harus diikuti, sehingga kita terpaku terhadap
diri kita sendiri, sebagai contoh hukum-hukum adat harus di perbaharui, kalau
memang ada yang kurang sesuai perkembangan jaman jadi harus di tambah dan
inilah kesempatan suku dayak lebang di sini membicarakannya,” kata Jeffray.
Sementara itu Ketua Panitia kegiatan Musyawarah Adat Dayak
Lebang Nado Yohanes Jau mengatakan kegiatan Musdat ini di laksanakan selama
tiga hari di mana hari pertama pembukaan oleh Bupati, hari kedua perumusan adat
dan hari ketiga kegiatan penutup.
“Berdasarkan AD RT untuk suku lebang sudah 8 tahun tidak di
laksanakan musdat, oleh sebab itu kami memandang perlu untuk melakukan suatu
penyegaran kemudian juga menyesuaikan perkembangan yang ada sehingga musdat ini
mutlak harus dilaksanakan,” kata Yohanes. (*/Sg)
KalbarOnline, Sintang
– Bupati Sintang, Jarot Winarno membuka kegiatan Musyawarah Adat (Musdat)
Dayak Lebang Nado di wilayah Kecamatan Dedai dan Kayan Hilir di halaman Rumah
Betang Dayak Lebang Nado, Desa Kumpang, Kecamatan Dedai, Minggu (31/3/2019). Musdat
tersebut berlangsung selama tiga hari.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Dewan Adat Dayak
Kabupaten Sintang yang juga Ketua DPRD Kabupaten Sintang, Jeffray Edward, SE., M.Si,
Camat Dedai, Sekretrais Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang, masyarakat Desa
Kumpang dan tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Jarot Winarno mengaku bahagia dan
memberikan apresiasi bisa hadir langsung membuka kegiatan Musyawarah Adat
(Musdat) Dayak Lebang Nado tersebut karena menurunya musdat ini sangatlah
penting untuk keberlanjutan masyarakat dayak lebang nado, terutama untuk
generasi yang akan datang.
“Apa yang dibahas dalam musdat nantinya bukan untuk
kebutuhan saat ini saja tapi untuk generasi dayak lebang nado yang akan datang,
sehingga hal itu berkelanjutan, apa jadinya jika kita memenuhi kebutuhan
sekarang tanpa melihat generasi yang akan datang,” kata Jarot.
Karena dalam masyarakat adat itu jelas jarot diajarakan
bagaimana hubungan manusia dengan manusia, antara manusia dengan puyanggana,
antara manusia dengan alam dan hutan yang kita miliki.
“Kalau kita membangun secara ekonomi, secara budaya dan
adat, kemudian juga kita jaga tanah air kita atau benua kita, maka kalau kita
bisa menyeimbangkannya pembangunan kita akan berlanjut kedepannya,” tambahnya.
Jarot menceritakan bahwa dirinya pernah hadir dalam acara
Gawai Dayak Lebang Nado di Kota Sintang dimana pada saat itu hadir para sesepuh
suku Dayak Lebang Nado yang mengeluhkan bahwa sejak Indonesia merdeka suku
Dayak Lebang Nado kurang mendapatkan perhatian, padahal sukuk Dayak Lebang Nado
terhitung komunitas masyarakat adat yang kecil yakni hanya terdapat di 93
kampung.
Sehingga yang menjadi keluhan mereka saat itu, ungkap Jarot
yakni kondis jalan yang jelek, fasilitas sekolah dan kesehatan yang kurang
memadai.
“Kemudian karena permintaan tersebut, pelan-pelan kita bangun
sama rata dengan masyarakat adat yang lainnya, jalan ke Ipoh kita buat, jalan
dari tuguk ke lingam ke bayur terus keluarnya di empaci kita buat, sehingga
saya datang kesini pun datang untuk melihat dan untuk membangunnya jadi
pembangunan juga sama kita berikan bagi masyarakat lebang nado di kumpang ini,”
tukasnya.
Untuk Jarot meminta suku dayak lebang nado harus melaksakan
pertemuan akbar dengan mengumpulkan seluruh masyarakat adat dayak lebang nado,
karena kalau di lihat dari wilayah sebaran suku Dayak Lebang Nado itu ada di 93
kampung, sehingga kalau di kumpulkan menjadi satu dalam sebuah acara maka di
situkan akan tercipta kekuatan yang besar bagi suku Dayak Lebang Nado untuk
menyamakan persepsi demi keberlangsungan adat istiadat dan bidang kehidupan
lainnya.
“Kalau berkumpul semua itu kan pasti ramai dari 93 kampung,
bukan untuk demo, bukan untuk protes tapi tetapi untuk menyatukan sikap
persepsi yang sama kemudian menuntut pembangunan yang sama rasa, sama rata bagi
masyarakat suku lebang, jadi saya anjurkan boleh bertemu seluruhnya di kumpul
93 kampung, nanti Pak Jefray sebagai ketua DAD hadir ngasi orasi, saya juga
hadir agar sama-sama kita bahas ke depannya,” pinta Jarot.
Di tempat yang sama ketua Dewan Adat Dayak Kabuputen Sintang
yang juga Ketua DPRD Kabupaten Sintang Jeffray Edward juga memberikan apresiasi
atas terselenggaranya Musdat Dayak Lebang Nado ini, kerena menurutnya ini
sangatlah penting untuk merumuskan adat istiadat dan budaya yang ada dan hal
lainnya demi keberlangsungan adat itu sendiri terutama bagi generasi
kedepannya.
“Penting sekali bagaimana kita membenahi adat kita, terlebih
perkembangan jaman saat ini juga harus diikuti, sehingga kita terpaku terhadap
diri kita sendiri, sebagai contoh hukum-hukum adat harus di perbaharui, kalau
memang ada yang kurang sesuai perkembangan jaman jadi harus di tambah dan
inilah kesempatan suku dayak lebang di sini membicarakannya,” kata Jeffray.
Sementara itu Ketua Panitia kegiatan Musyawarah Adat Dayak
Lebang Nado Yohanes Jau mengatakan kegiatan Musdat ini di laksanakan selama
tiga hari di mana hari pertama pembukaan oleh Bupati, hari kedua perumusan adat
dan hari ketiga kegiatan penutup.
“Berdasarkan AD RT untuk suku lebang sudah 8 tahun tidak di
laksanakan musdat, oleh sebab itu kami memandang perlu untuk melakukan suatu
penyegaran kemudian juga menyesuaikan perkembangan yang ada sehingga musdat ini
mutlak harus dilaksanakan,” kata Yohanes. (*/Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini