Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 01 April 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Kurang dari sebulan pelaksanaan Pemilu 17 April mendatang, para calon
legislatif berlomba-lomba mencari simpati dan dukungan dari masyarakat.
Berbagai cara dilakukan baik dengan kampanye terbuka,
dialogis, spanduk dan sebagainya termasuk di media sosial.

Namun tak sedikit pula yang diduga melakukan cara-cara kotor
seperti yang viral beberapa waktu lalu bahwa Caleg dari PDI Perjuangan diduga
membagikan mesin perontok padi yang bertujuan untuk meraup suara di Kecamatan
Matan Hilir Utara (MHU), Kabupaten Ketapang.
Ternyata tak hanya dari PDI Perjuangan, Caleg Partai Nasional
Demokrat (NasDem) turut diduga melakukan hal serupa.
Salah seorang warga Desa Kuala Tolak, Kecamatan MHU, Abdul
Wahid (40) membenarkan bahwa ada Caleg yang diduga membagikan mesin perontok
padi kepada warga di tempatnya pada awal tahun 2019 ini.
“Mesinnya itu dari Sufanda,” ungkap Wahid.
Caleg dari NasDem Dapil 1 Ketapang itu, lanjut Wahid, diduga
membagikan mesin perontok padi pada awal bulan Maret menjelang musim panen
padi. Yang mana ia menilai pembagian alat tersebut diduga untuk memperoleh
dukungan suara pada pemilu 17 April mendatang.
“Kalau mesin perontok padi yang saya dapat itu dari timnya
Silvanus itu pun hanya pinjam pakai tidak ada diminta suara. Kalau dari
kelompok Sufanda memang ada diminta suara, saya pernah ditanya katanya kita
cari anggota 25 orang jadi istilahnya ada bantuan berupa alat, itu ada barang
bukti di masyarakat mesin perontok padinya,” tukasnya.
Menanggapi hal tersebut, Sufanda, Caleg Partai Nasdem
mengakui bahwa dirinya ada membagikan mesin perontok padi kepada warga. Namun,
Sufanda berkilah bahwa mesin tersebut dibagikan jauh sebelum masa kampanye.
“Memang ada, tapi sudah lama, kalau tidak salah tahun 2016
lalu,” kilahnya.
Mesin perontok padi tersebut, kata dia, dibagikan kepada
kelompok tani binaannya, dengan tujuan untuk membantu para petani tanpa adanya
unsur politik.
“Itu murni bantuan untuk kelompok tani binaan, tidak
ada minta-minta suara,” pungkasnya. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Kurang dari sebulan pelaksanaan Pemilu 17 April mendatang, para calon
legislatif berlomba-lomba mencari simpati dan dukungan dari masyarakat.
Berbagai cara dilakukan baik dengan kampanye terbuka,
dialogis, spanduk dan sebagainya termasuk di media sosial.

Namun tak sedikit pula yang diduga melakukan cara-cara kotor
seperti yang viral beberapa waktu lalu bahwa Caleg dari PDI Perjuangan diduga
membagikan mesin perontok padi yang bertujuan untuk meraup suara di Kecamatan
Matan Hilir Utara (MHU), Kabupaten Ketapang.
Ternyata tak hanya dari PDI Perjuangan, Caleg Partai Nasional
Demokrat (NasDem) turut diduga melakukan hal serupa.
Salah seorang warga Desa Kuala Tolak, Kecamatan MHU, Abdul
Wahid (40) membenarkan bahwa ada Caleg yang diduga membagikan mesin perontok
padi kepada warga di tempatnya pada awal tahun 2019 ini.
“Mesinnya itu dari Sufanda,” ungkap Wahid.
Caleg dari NasDem Dapil 1 Ketapang itu, lanjut Wahid, diduga
membagikan mesin perontok padi pada awal bulan Maret menjelang musim panen
padi. Yang mana ia menilai pembagian alat tersebut diduga untuk memperoleh
dukungan suara pada pemilu 17 April mendatang.
“Kalau mesin perontok padi yang saya dapat itu dari timnya
Silvanus itu pun hanya pinjam pakai tidak ada diminta suara. Kalau dari
kelompok Sufanda memang ada diminta suara, saya pernah ditanya katanya kita
cari anggota 25 orang jadi istilahnya ada bantuan berupa alat, itu ada barang
bukti di masyarakat mesin perontok padinya,” tukasnya.
Menanggapi hal tersebut, Sufanda, Caleg Partai Nasdem
mengakui bahwa dirinya ada membagikan mesin perontok padi kepada warga. Namun,
Sufanda berkilah bahwa mesin tersebut dibagikan jauh sebelum masa kampanye.
“Memang ada, tapi sudah lama, kalau tidak salah tahun 2016
lalu,” kilahnya.
Mesin perontok padi tersebut, kata dia, dibagikan kepada
kelompok tani binaannya, dengan tujuan untuk membantu para petani tanpa adanya
unsur politik.
“Itu murni bantuan untuk kelompok tani binaan, tidak
ada minta-minta suara,” pungkasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini