Wali Kota Pontianak Berikan Pendampingan Siswi SMP Korban Penganiayaan 12 Siswi SMA

Edi Kamtono : Jangan Sampai Kejadian Serupa Terulang Kembali

KalbarOnline, Pontianak – Kasus dugaan penganiayaan oleh belasan siswi SMA terhadap seorang siswi SMP di Kota Pontianak yang menyebabkan korban dirawat di rumah sakit menjadi atensi publik, tidak hanya nasional bahkan mendunia.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono sudah membesuk korban di rumah sakit tempat korban dirawat. Diakuinya, korban memang mengalami traumatik ketika dirinya melihat langsung kondisi korban.

Menurut penjelasan dari pihak keluarga, memang ada penganiayaan dan pengeroyokan oleh siswi-siswi SMA. Saat ini kasusnya tengah ditangani oleh Polresta Pontianak didampingi Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat.

“Langkah yang sudah kita ambil adalah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk menggali sebanyak-banyaknya tentang kondisi di sekolahnya,” ujarnya saat menggelar konferensi pers di Hotel Kapuas Palace Pontianak, Rabu (10/4/2019).

Baca Juga :  Turut Kehilangan, Suib Sebut Ibunda Gubernur Kalbar Sosok Ibu yang Baik

Selanjutnya, sambung Edi, pihaknya terus memonitor kondisi kesehatan korban dengan melakukan pendampingan supaya cepat pulih, terutama dari rasa traumatik yang dialami korban.

“Kita akan membebaskan biaya pengobatannya selama dirawat di rumah sakit,” tuturnya.

Kendati adanya kejadian ini, Pemerintah Kota Pontianak berupaya agar Pontianak tetap menjadi Kota Layak Anak, baik dari sisi regulasi maupun sarana dan prasarana serta manajemennya.

Semua pihak tak ingin kasus serupa terjadi lagi. Karenanya, pihaknya berupaya mengedukasi, baik terhadap siswa-siswi, orang tua dan dunia pendidikan serta lingkungan.

Baca Juga :  BNN Kalbar Kepung Kampung Beting dengan Soft Power Approach

“Jangan sampai kejadian ini terulang lagi,” tegas Edi.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Pontianak, Darmanelly menuturkan, pihaknya memberikan pendampingan sesuai dengan kebutuhan anak tersebut.

“Kita berikan pendampingan hingga korban pulih, terutama dari traumatik yang dialaminya,” terangnya.

Ditambahkannya, kasus ini memang menyedot perhatian dari berbagai pihak atas keprihatinan terhadap penganiayaan yang dialami korban. Bahkan dari pihak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA) datang langsung melihat kondisi korban.

“Tadi saya mendampingi utusan Kementerian PP-PA menjenguk ke rumah sakit untuk melihat langsung kondisi korban yang dirawat intensif,” pungkasnya. (jim)

Comment