Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 04 Mei 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya komitmen berupaya mencegah dan menurunkan
angka stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak akibat masalah kurang gizi
kronis.
Saat ini, stunting menjadi isu penting baik di tingkat
nasional maupun internasional. Di Kabupaten Kubu Raya, angka stunting terbilang
tinggi yakni mencapai 24,8 persen.
“Hal itu memerlukan perhatian khusus kita semua, tidak
terkecuali organisasi-organisasi perempuan, tim penggerak PKK kabupaten hingga
desa, anggota Dharma Wanita Kabupaten, serta LSM yang bergerak di pemberdayaan
perempuan,” kata Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo saat membuka kegiatan Seminar
Advokasi dan Aksi Nyata dalam Peningkatan Peran Perempuan Mencegah Stunting
untuk Ketahanan Keluarga yang berlangsung di Aula Balai Diklat Keuangan
Pontianak di Kabupaten Kubu Raya, Kamis (2/5/2019) lalu.
Orang nomor dua di Kubu Raya itu menyebut, peran seorang ibu
sangat penting dalam pencegahan stunting. Selain karena anak biasanya berada di
tangan sang ibu, stunting juga terkait erat dengan kondisi ibu dalam masa
kehamilan sampai dengan lima tahun pertama anaknya.
Ibu hamil harus dipastikan mendapatkan asupan makanan dengan
gizi cukup. Ibu hamil juga perlu diedukasi mengenai makanan apa yang penting
dikonsumsi. Begitu juga wajibnya memeriksakan kesehatan selama hamil minimal
empat kali. Termasuk memberikan ASI eksklusif hingga usia dua tahun dan
pemahaman akan pentingnya sanitasi serta air bersih.
“Kegiatan seminar ini dimaksudkan agar perempuan-perempuan
di Kabupaten Kubu Raya dapat berperan aktif menjadi pionir dalam pencegahan
stunting melalui kampanye seribu hari pertama kehidupan (HPK) di lingkungan
keluarga, organisasi, dan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Sujiwo mengungkapkan sejumlah langkah yang telah dilakukan
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terkait penanganan stunting. Di antaranya
menyalurkan program pemberian makanan tambahan bagi anak-anak di posyandu,
Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) bagi anak-anak Sekolah Dasar,
dan pemberian makanan tambahan kepada ibu mengandung di desa-desa.
“Dan ke depan juga akan diberikan makanan tambahan melalui
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),”
tambahnya.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kubu Raya, Titus Nursiwan mengatakan, seminar yang digelar pihaknya bekerja sama dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Kubu Raya bertujuan meningkatkan pemahaman kaum ibu dari unsur PKK, organisasi wanita dan Dharma Wanita Persatuan tentang stunting dan bahayanya bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak.
“Kita berharap dapat mengoptimalkan seribu hari pertama kehidupan atau HPK untuk generasi yang lebih baik. Ibu-ibu juga diharapkan dapat mengenal atau deteksi dini anak yang terkena stunting. Juga mampu mengoptimalisasikan potensi pada anak yang terdeteksi stunting,” pungkasnya. (ian/rio)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Pemerintah Kabupaten Kubu Raya komitmen berupaya mencegah dan menurunkan
angka stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak akibat masalah kurang gizi
kronis.
Saat ini, stunting menjadi isu penting baik di tingkat
nasional maupun internasional. Di Kabupaten Kubu Raya, angka stunting terbilang
tinggi yakni mencapai 24,8 persen.
“Hal itu memerlukan perhatian khusus kita semua, tidak
terkecuali organisasi-organisasi perempuan, tim penggerak PKK kabupaten hingga
desa, anggota Dharma Wanita Kabupaten, serta LSM yang bergerak di pemberdayaan
perempuan,” kata Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo saat membuka kegiatan Seminar
Advokasi dan Aksi Nyata dalam Peningkatan Peran Perempuan Mencegah Stunting
untuk Ketahanan Keluarga yang berlangsung di Aula Balai Diklat Keuangan
Pontianak di Kabupaten Kubu Raya, Kamis (2/5/2019) lalu.
Orang nomor dua di Kubu Raya itu menyebut, peran seorang ibu
sangat penting dalam pencegahan stunting. Selain karena anak biasanya berada di
tangan sang ibu, stunting juga terkait erat dengan kondisi ibu dalam masa
kehamilan sampai dengan lima tahun pertama anaknya.
Ibu hamil harus dipastikan mendapatkan asupan makanan dengan
gizi cukup. Ibu hamil juga perlu diedukasi mengenai makanan apa yang penting
dikonsumsi. Begitu juga wajibnya memeriksakan kesehatan selama hamil minimal
empat kali. Termasuk memberikan ASI eksklusif hingga usia dua tahun dan
pemahaman akan pentingnya sanitasi serta air bersih.
“Kegiatan seminar ini dimaksudkan agar perempuan-perempuan
di Kabupaten Kubu Raya dapat berperan aktif menjadi pionir dalam pencegahan
stunting melalui kampanye seribu hari pertama kehidupan (HPK) di lingkungan
keluarga, organisasi, dan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Sujiwo mengungkapkan sejumlah langkah yang telah dilakukan
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terkait penanganan stunting. Di antaranya
menyalurkan program pemberian makanan tambahan bagi anak-anak di posyandu,
Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) bagi anak-anak Sekolah Dasar,
dan pemberian makanan tambahan kepada ibu mengandung di desa-desa.
“Dan ke depan juga akan diberikan makanan tambahan melalui
dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),”
tambahnya.
Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kubu Raya, Titus Nursiwan mengatakan, seminar yang digelar pihaknya bekerja sama dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Kubu Raya bertujuan meningkatkan pemahaman kaum ibu dari unsur PKK, organisasi wanita dan Dharma Wanita Persatuan tentang stunting dan bahayanya bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak.
“Kita berharap dapat mengoptimalkan seribu hari pertama kehidupan atau HPK untuk generasi yang lebih baik. Ibu-ibu juga diharapkan dapat mengenal atau deteksi dini anak yang terkena stunting. Juga mampu mengoptimalisasikan potensi pada anak yang terdeteksi stunting,” pungkasnya. (ian/rio)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini