Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 31 Mei 2019 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Sebanyak 862 petugas/pekerja pendidik PAUD menerima honorarium
non-PNS atau insentif dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Insentif tahap
pertama sebesar Rp1.250.000/orang ini diserahkan langsung Bupati Muda
Mahendrawan di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, belum lama ini.
Adapun para penerima insentif adalah petugas/pekerja
pendidik PAUD yang terdiri dari guru TK dan tutor kelompok bermain, satuan PAUD
sejenis dan tempat penitipan anak.
“Kita semua tahu bahwa PAUD dan TK ini sudah menjadi
kebutuhan yang riil berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan generasi
anak-anak kita,” tutur Muda dalam sambutannya.
Orang nomor wahid di Kubu Raya ini mengungkapkan, perhatian
besar Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terhadap keberadaan PAUD dan TK telah ada
sejak periode pertama ia memimpin Kabupaten Kubu Raya. Dengan APBD kala itu
sekitar Rp 600-an miliar, pemerintah daerah telah berupaya semaksimal mungkin
mencari cara menghemat anggaran agar mampu memberikan insentif guru PAUD dan
TK.
“Jadi tidak serta merta kita memberi insentif saat dulu itu.
Banyak daerah-daerah lain yang dulu tidak ada memberikan insentif dan kita yang
daerah baru malah sudah membuat terobosan sehingga diikuti oleh daerah-daerah
lainnya di Kalimantan Barat,” tuturnya.
Dalam perjalanannya, lanjut Muda, perkembangan PAUD dan TK
di Kubu Raya ternyata cukup baik. Tidak hanya karena insentif tapi juga
partisipasi masyarakat yang cukup baik ditunjang dorongan penuh pemerintah
daerah. Meski begitu, Muda menyebut pemerintahannya masih punya pekerjaan rumah
terkait keberadaan PAUD di mana saat ini masih terdapat sekitar 51 desa yang
belum memiliki PAUD.
“Saya mengajak bagaimana kita juga mendorong, mungkin ada di
desa sebelah kita yang belum punya PAUD, jangan sungkan-sungkan diperhatikan
dan dorong untuk bisa membentuk PAUD. Anak-anaknya mungkin bisa masuk PAUD dan
TK di desa tetangga. Namun alangkah baiknya jika di kampungnya ada PAUD dan TK
sendiri yang bisa diakses lebih dekat,” tukasnya.
Muda menyatakan dirinya sangat bangga dan mengandalkan para
petugas/pekerja pendidik PAUD yang terdiri dari guru TK dan tutor kelompok
bermain, satuan PAUD sejenis, dan tempat penitipan anak. Karena itu, ia
menegaskan honorarium non-PNS atau insentif adalah hak mutlak dari para
pendidik yang memang telah menjadi atensi pemerintah daerah sejak dulu.
“Pemkab sejak dulu sudah concern dan memandang ini sebagai
bagian yang sangat penting dalam proses di pendidikan anak usia dini. Dari dulu
sudah diberikan perhatian besar karena kita menyadari bahwa ini adalah
kebutuhan bagi keluarga dan anak-anak kita,” sebutnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
kubu Raya, Frans Randus, menerangkan para penerima insentif berasal dari
sembilan kecamatan dan 240 satuan pendidikan PAUD yang terdaftar di Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan serta terdata di dalam aplikasi Data Pokok Pendidikan
(Dapodik) PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas).
Insentif yang dibayarkan, terangnya, merupakan insentif
tahap pertama selama lima bulan terhitung Januari-Mei 2019 sebesar Rp250.000/bulan
yang dibayarkan di bulan Mei.
“Jangan dilihat dari besaran jumlah yang diberikan. Namun
insentif ini adalah salah satu bentuk perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kubu
Raya kepada guru PAUD dan TK. Semoga pemberian insentif dapat memotivasi para
pengajar untuk semakin serius memberikan pendidikan kepada anak didiknya,”
ucapnya.
Merespon masih adanya sekitar 51 desa yang belum memiliki
PAUD, Bunda PAUD Kabupaten Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan mengaku akan
fokus mengejar target yang diberikan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji
kepada Bunda PAUD se-Kalimantan Barat terkait realisasi program satu desa satu
PAUD.
Hal itu, menurut dia, guna mendukung rencana aksi
peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kalimantan Barat dalam upaya
mewujudkan desa mandiri, di mana salah satu indikatornya adalah keberadaan
lembaga PAUD di tingkat desa.
“Tentunya sesuai arahan Gubernur dan Bunda PAUD Kalbar,
selain kita menyiapkan tempat pendidikan yang terbaik buat anak PAUD, juga di
setiap desa harus ada PAUD. Kemudian tenaga pengajar juga harus berkualitas
sehingga anak didik di PAUD bisa mendapatkan pendidikan yang sesuai,” jelas
Rosalina. (ian/rio)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Sebanyak 862 petugas/pekerja pendidik PAUD menerima honorarium
non-PNS atau insentif dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Insentif tahap
pertama sebesar Rp1.250.000/orang ini diserahkan langsung Bupati Muda
Mahendrawan di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, belum lama ini.
Adapun para penerima insentif adalah petugas/pekerja
pendidik PAUD yang terdiri dari guru TK dan tutor kelompok bermain, satuan PAUD
sejenis dan tempat penitipan anak.
“Kita semua tahu bahwa PAUD dan TK ini sudah menjadi
kebutuhan yang riil berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan generasi
anak-anak kita,” tutur Muda dalam sambutannya.
Orang nomor wahid di Kubu Raya ini mengungkapkan, perhatian
besar Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terhadap keberadaan PAUD dan TK telah ada
sejak periode pertama ia memimpin Kabupaten Kubu Raya. Dengan APBD kala itu
sekitar Rp 600-an miliar, pemerintah daerah telah berupaya semaksimal mungkin
mencari cara menghemat anggaran agar mampu memberikan insentif guru PAUD dan
TK.
“Jadi tidak serta merta kita memberi insentif saat dulu itu.
Banyak daerah-daerah lain yang dulu tidak ada memberikan insentif dan kita yang
daerah baru malah sudah membuat terobosan sehingga diikuti oleh daerah-daerah
lainnya di Kalimantan Barat,” tuturnya.
Dalam perjalanannya, lanjut Muda, perkembangan PAUD dan TK
di Kubu Raya ternyata cukup baik. Tidak hanya karena insentif tapi juga
partisipasi masyarakat yang cukup baik ditunjang dorongan penuh pemerintah
daerah. Meski begitu, Muda menyebut pemerintahannya masih punya pekerjaan rumah
terkait keberadaan PAUD di mana saat ini masih terdapat sekitar 51 desa yang
belum memiliki PAUD.
“Saya mengajak bagaimana kita juga mendorong, mungkin ada di
desa sebelah kita yang belum punya PAUD, jangan sungkan-sungkan diperhatikan
dan dorong untuk bisa membentuk PAUD. Anak-anaknya mungkin bisa masuk PAUD dan
TK di desa tetangga. Namun alangkah baiknya jika di kampungnya ada PAUD dan TK
sendiri yang bisa diakses lebih dekat,” tukasnya.
Muda menyatakan dirinya sangat bangga dan mengandalkan para
petugas/pekerja pendidik PAUD yang terdiri dari guru TK dan tutor kelompok
bermain, satuan PAUD sejenis, dan tempat penitipan anak. Karena itu, ia
menegaskan honorarium non-PNS atau insentif adalah hak mutlak dari para
pendidik yang memang telah menjadi atensi pemerintah daerah sejak dulu.
“Pemkab sejak dulu sudah concern dan memandang ini sebagai
bagian yang sangat penting dalam proses di pendidikan anak usia dini. Dari dulu
sudah diberikan perhatian besar karena kita menyadari bahwa ini adalah
kebutuhan bagi keluarga dan anak-anak kita,” sebutnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
kubu Raya, Frans Randus, menerangkan para penerima insentif berasal dari
sembilan kecamatan dan 240 satuan pendidikan PAUD yang terdaftar di Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan serta terdata di dalam aplikasi Data Pokok Pendidikan
(Dapodik) PAUD dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas).
Insentif yang dibayarkan, terangnya, merupakan insentif
tahap pertama selama lima bulan terhitung Januari-Mei 2019 sebesar Rp250.000/bulan
yang dibayarkan di bulan Mei.
“Jangan dilihat dari besaran jumlah yang diberikan. Namun
insentif ini adalah salah satu bentuk perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kubu
Raya kepada guru PAUD dan TK. Semoga pemberian insentif dapat memotivasi para
pengajar untuk semakin serius memberikan pendidikan kepada anak didiknya,”
ucapnya.
Merespon masih adanya sekitar 51 desa yang belum memiliki
PAUD, Bunda PAUD Kabupaten Kubu Raya, Rosalina Muda Mahendrawan mengaku akan
fokus mengejar target yang diberikan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji
kepada Bunda PAUD se-Kalimantan Barat terkait realisasi program satu desa satu
PAUD.
Hal itu, menurut dia, guna mendukung rencana aksi
peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM) Provinsi Kalimantan Barat dalam upaya
mewujudkan desa mandiri, di mana salah satu indikatornya adalah keberadaan
lembaga PAUD di tingkat desa.
“Tentunya sesuai arahan Gubernur dan Bunda PAUD Kalbar,
selain kita menyiapkan tempat pendidikan yang terbaik buat anak PAUD, juga di
setiap desa harus ada PAUD. Kemudian tenaga pengajar juga harus berkualitas
sehingga anak didik di PAUD bisa mendapatkan pendidikan yang sesuai,” jelas
Rosalina. (ian/rio)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini