Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 16 Juni 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Di era globalisasi, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono
menilai, sudah sepatutnya tenaga pendidik menguasai teknologi informasi (IT)
maupun kondisi di luar lingkungan sekolah. Saat ini, mindset (pola pikir)
anak-anak serba praktis dengan pemanfaatan perangkat IT, di mana arus informasi
begitu derasnya dan tak terbendung.
“Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kita juga menciptakan
guru-guru milenial yang paham tentang IT,” ungkapnya saat menghadiri Halal
Bihalal dengan guru-guru se-Kota Pontianak di Masjid Raya Mujahidin, Sabtu
(15/6/2019).
Menurut Edi, melalui IT terutama media sosial (medsos),
semua dengan mudahnya menerima informasi-informasi secara cepat hanya dalam
hitungan detik, bahkan per sekian detik informasi itu sudah diterima melalui
perangkat IT.
Derasnya perkembangan IT menjadikan anak-anak tidak terlepas
dari gadget dan arus informasi, baik yang bersifat positif maupun negatif.
“Bagaimana peran guru sebagai orang yang dipercayai untuk mendidik
anak-anak, di mana sebagian besar waktunya berada di sekolah, guru-guru harus
cerdas menyikapi hal ini,” pesannya.
Dengan arus informasi yang begitu gencarnya, Edi berharap
para guru bisa mengarahkan dan membimbing anak didiknya untuk bijak menggunakan
perangkat IT supaya mereka tidak lepas kontrol.
Apalagi di era digital ini, banyak anak-anak yang menggandrungi game, memperoleh informasi dari luar melalui perangkat gadget mereka sehingga apa yang mereka terima tanpa melalui filterisasi.
“Nah, guru harus bisa berperan secara bijak sebagai mediator antara informasi yang diterima dengan fakta yang sebenarnya,” pungkasnya. (jim/humpro)
KalbarOnline,
Pontianak – Di era globalisasi, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono
menilai, sudah sepatutnya tenaga pendidik menguasai teknologi informasi (IT)
maupun kondisi di luar lingkungan sekolah. Saat ini, mindset (pola pikir)
anak-anak serba praktis dengan pemanfaatan perangkat IT, di mana arus informasi
begitu derasnya dan tak terbendung.
“Oleh sebab itu, sudah sepatutnya kita juga menciptakan
guru-guru milenial yang paham tentang IT,” ungkapnya saat menghadiri Halal
Bihalal dengan guru-guru se-Kota Pontianak di Masjid Raya Mujahidin, Sabtu
(15/6/2019).
Menurut Edi, melalui IT terutama media sosial (medsos),
semua dengan mudahnya menerima informasi-informasi secara cepat hanya dalam
hitungan detik, bahkan per sekian detik informasi itu sudah diterima melalui
perangkat IT.
Derasnya perkembangan IT menjadikan anak-anak tidak terlepas
dari gadget dan arus informasi, baik yang bersifat positif maupun negatif.
“Bagaimana peran guru sebagai orang yang dipercayai untuk mendidik
anak-anak, di mana sebagian besar waktunya berada di sekolah, guru-guru harus
cerdas menyikapi hal ini,” pesannya.
Dengan arus informasi yang begitu gencarnya, Edi berharap
para guru bisa mengarahkan dan membimbing anak didiknya untuk bijak menggunakan
perangkat IT supaya mereka tidak lepas kontrol.
Apalagi di era digital ini, banyak anak-anak yang menggandrungi game, memperoleh informasi dari luar melalui perangkat gadget mereka sehingga apa yang mereka terima tanpa melalui filterisasi.
“Nah, guru harus bisa berperan secara bijak sebagai mediator antara informasi yang diterima dengan fakta yang sebenarnya,” pungkasnya. (jim/humpro)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini