Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 16 Juni 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Kehadiran warung remang-remang di Desa Sari Bekayas, Kecamatan
Air Upas mulai meresahkan warga setempat. Pasalnya aktivitas di warung
remang-remang tersebut diduga dimanfaatkan sang pengelola menjadi tempat
prostitusi terselubung.
Untuk itu warga Sari Bekayas meminta agar pihak pemerintah desa
dan kecamatan setempat mengambil langkah tegas agar aktivitas esek-esek tersebut
tidak semakin merajalela, terlebih kawasan tersebut dekat dengan pemukiman warga.
Mewakili kaum emak-emak, Maryatun meminta kepada pemerintah
setempat agar segera mengatasi masalah yang sangat meresahkan masyarakat
khususnya terhadap kaum ibu-ibu di desanya tersebut.
“Tentang adanya warung remang-remang dengan aktivitas prostitusi
di SP 6 (Desa Sari Bekayas), kami sangat tidak setuju dan minta agar segera diberantas
karena sudah sangat meresahkan warga SP 6 terutama ibu-ibu rumah tangga karena
telah beberapa kali terjadi pertengkaran dan KDRT terhadap istrinya akibat
suaminya sering berkunjung ke tempat tersebut. Maka demi kenyamanan,
ketentraman dan kedamaian keluarga dan warga SP 6 kami berharap pemerintah
setempat untuk cepat mengatasi permasalahan kejadian yang meresahkan di desa
kami tersebut yaitu warung-warung remang-remang dengan aktivitas prostitusinya
segera diberantas,” tuturnya saat diwawancarai, Jumat (14/6/2019) kemarin.
Menanggapi hal tersebut, Kades Desa Sari Bekayas, Jupri angkat
bicara mengenai warung remang-remang tersebut. Selaku Kepala Desa, Jupri berharap
agar pemerintah kecamatan dalam hal ini Kasi Trantib (Satpol-PP) segera
merespon dan menindaklanjuti keluhan masyarakatnya.
“Warga kami khususnya ibu-ibu yang mengalami masalah karena
sang suaminya tidak pernah pulang dan selalu tidur di sana (warung
remang-remang) cukup mengganggu bagi kami dan ini sudah meresahkan ke tingkat
desa kami dan aktivitas tersebut bukan semakin berkurang tapi kemungkinan
semakin merajalela. Jadi harapan saya khususnya bagi yang berwenang tentang hal
ini, kami berharap kegiatan seperti ini kalau bisa memang ditiadakan,”
tukasnya.
Sementara Kapolsek Marau melalui Polsubsektor Air Upas, Aiptu
Saidor Padang mengaku sepaham dengan keluhan masyarakat Desa Sari Bekayas
terkait adanya warung remang-remang dengan aktivitas prostitusi.
Pihaknya, kata dia, akan melakukan koordinasi dengan pihak
kecamatan guna mengambil langkah-langkah. Pasalnya menurut dia, dahulu warung
remang-remang tersebut sudah ditutup bersama pihak kecamatan.
“Kami dari Polsek Marau khususnya anggota Pospol Air Upas sangat mendukung apa yang disampaikan oleh masyarakat Desa Sari Bekayas tentang adanya tempat hiburan yang mana di sana ada warung remang-remang. Kami akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk mengambil langkah-langkah apa yang akan kita lakukan. Karena dulu lebih kurang 4 tahun lalu tempat itu sudah pernah kita tutup bersama pihak kecamatan namun sekarang ini dibuka lagi,” tuturnya.
“Dengan adanya laporan dari masyarakat, kami dari polsek akan menindaklanjuti dan bekerjasama dengan pihak kecamatan untuk mengambil langkah-langkah apa yang terbaik tentang tempat hiburan yang ada di Desa Sari Bekayas tersebut,” tutupnya. (Goda)
KalbarOnline,
Ketapang – Kehadiran warung remang-remang di Desa Sari Bekayas, Kecamatan
Air Upas mulai meresahkan warga setempat. Pasalnya aktivitas di warung
remang-remang tersebut diduga dimanfaatkan sang pengelola menjadi tempat
prostitusi terselubung.
Untuk itu warga Sari Bekayas meminta agar pihak pemerintah desa
dan kecamatan setempat mengambil langkah tegas agar aktivitas esek-esek tersebut
tidak semakin merajalela, terlebih kawasan tersebut dekat dengan pemukiman warga.
Mewakili kaum emak-emak, Maryatun meminta kepada pemerintah
setempat agar segera mengatasi masalah yang sangat meresahkan masyarakat
khususnya terhadap kaum ibu-ibu di desanya tersebut.
“Tentang adanya warung remang-remang dengan aktivitas prostitusi
di SP 6 (Desa Sari Bekayas), kami sangat tidak setuju dan minta agar segera diberantas
karena sudah sangat meresahkan warga SP 6 terutama ibu-ibu rumah tangga karena
telah beberapa kali terjadi pertengkaran dan KDRT terhadap istrinya akibat
suaminya sering berkunjung ke tempat tersebut. Maka demi kenyamanan,
ketentraman dan kedamaian keluarga dan warga SP 6 kami berharap pemerintah
setempat untuk cepat mengatasi permasalahan kejadian yang meresahkan di desa
kami tersebut yaitu warung-warung remang-remang dengan aktivitas prostitusinya
segera diberantas,” tuturnya saat diwawancarai, Jumat (14/6/2019) kemarin.
Menanggapi hal tersebut, Kades Desa Sari Bekayas, Jupri angkat
bicara mengenai warung remang-remang tersebut. Selaku Kepala Desa, Jupri berharap
agar pemerintah kecamatan dalam hal ini Kasi Trantib (Satpol-PP) segera
merespon dan menindaklanjuti keluhan masyarakatnya.
“Warga kami khususnya ibu-ibu yang mengalami masalah karena
sang suaminya tidak pernah pulang dan selalu tidur di sana (warung
remang-remang) cukup mengganggu bagi kami dan ini sudah meresahkan ke tingkat
desa kami dan aktivitas tersebut bukan semakin berkurang tapi kemungkinan
semakin merajalela. Jadi harapan saya khususnya bagi yang berwenang tentang hal
ini, kami berharap kegiatan seperti ini kalau bisa memang ditiadakan,”
tukasnya.
Sementara Kapolsek Marau melalui Polsubsektor Air Upas, Aiptu
Saidor Padang mengaku sepaham dengan keluhan masyarakat Desa Sari Bekayas
terkait adanya warung remang-remang dengan aktivitas prostitusi.
Pihaknya, kata dia, akan melakukan koordinasi dengan pihak
kecamatan guna mengambil langkah-langkah. Pasalnya menurut dia, dahulu warung
remang-remang tersebut sudah ditutup bersama pihak kecamatan.
“Kami dari Polsek Marau khususnya anggota Pospol Air Upas sangat mendukung apa yang disampaikan oleh masyarakat Desa Sari Bekayas tentang adanya tempat hiburan yang mana di sana ada warung remang-remang. Kami akan berkoordinasi dengan pihak kecamatan untuk mengambil langkah-langkah apa yang akan kita lakukan. Karena dulu lebih kurang 4 tahun lalu tempat itu sudah pernah kita tutup bersama pihak kecamatan namun sekarang ini dibuka lagi,” tuturnya.
“Dengan adanya laporan dari masyarakat, kami dari polsek akan menindaklanjuti dan bekerjasama dengan pihak kecamatan untuk mengambil langkah-langkah apa yang terbaik tentang tempat hiburan yang ada di Desa Sari Bekayas tersebut,” tutupnya. (Goda)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini