Sintang    

Buka Gawai Lepas Panen Desa Kayu Dujung, Bupati Jarot Paparkan Rencana Pembangunan di Ketungau

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 26 Juni 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sintang

Bupati Sintang, Jarot Winarno berkesempatan menghadiri sekaligus membuka

Gawai Syukuran Lepas Panen di Dusun Binda, Desa Kayu Dujung, Kecamatan Ketungau

Tengah, Selasa (25/6/19) malam.

Turut hadir memdampingi Bupati dalam kesempatan itu, Anggota

DPRD Kabupaten Sintang, Melkianus, Kepala Dinas PU Kabupaten Sintang beserta

jajaran, Kasatpol PP beserta jajarannya, Sekretaris Dinas Pertanian dan

Perkebunan Kabupaten Sintang, unsur Forkopimcam Ketungau Tengah dan para tamu undangan

lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Jarot mengaku sangat berbahagia

bisa hadir dan membuka secara langsung Gawai Syukuran Lepas Panen di Dusun

Binda ini. Karena menurutnya, gawai syukuran lepas panen tersebut merupakan

bentuk rasa syukur atas apa hasil yang diraih selama satu tahun berjalan ini.

“Kemudian syukuran lepas panen ini juga untuk merefleksi

diri atau mengingat kembali jika ada yang baik kita lanjutkan, kalau ada hal

yang kurang kita perbaiki, sehingga malam ini kita patut bergembira, dalam

suasana syukur kumpul dengan keluarga, dengan sanak saudara, dengan kaum

kerabat dan dengan semua,” kata Jarot.

Orang nomor wahid di Bumi Senentang ini meminta kegiatan serupa

harus terus dilestarikan sehingga selalu menjadi agenda tahunan di Dusun Binda.

Dalam kesempatan tersebut juga, Bupati Jarot menyampaikan

kepada masyarakat Dusun Binda dan seluruh masyarakat di wilayah Ketungau bahwa

tahun ini wilayah kecamatan di Ketungau mendapatkan porsi pembangunan yang cukup

besar, namun diprioritaskan untuk menyelesaikan pembangunan Jembatan Ketungau

II dan jembatan lainnya.

Untuk itu dirinya meminta masyarakat Ketungau tidak mudah

percaya kabar-kabar bohong atau hoax yang mengatakan bahwa progres pembangunan Jembatan

Ketungau II di Ketungau Tengah mengalamai kendala dan masalah beberapa waktu

lalu.

“Jangan percaya hoax, berita-berita tidak benar, jembatan

bermasalah, pembangunannya terhambatlah, hal itu tidaklah benar,” ingatnya.

Karena saat ini, jelas Bupati Jarot, rangka baja Jembatan

Ketungau II sudah tiba dari Jakarta dan tersimpan di workshop terlebih dahulu

sambil menunggu tiang jembatan rampung. Setelahnya maka rangka baja tersebut

baru dibawa ke lokasi pembangunan dan akan dipasang.

Dirinya juga menyampaikan ruas jalan dari Sintang menuju

Sungai Kelik tahun 2020 mendatang ditingkatkan statusnya menjadi ruas jalan

nasional, maka Jembatan Ketungau II tahun ini harus sudah jadi.

“Rangka baja bantuan dari menteri PUPR senilai Rp9,5 miliar,

biaya mobiliasi dari Jakarta sampai ke workshop di Sintang sekitar Rp2 miliar,

jadi barangnya sudah di Sintang, total anggarannya kurang lebih mencapai Rp11

miliar dari Menteri PUPR, kemudian tahun ini kita alokasikan Rp6,5 miliar untuk

memasang rangka bajanya, ditambah Rp900 juta untuk mengangkut dari workshop di Sintang

ke lokasi jembatan, sehingga tahun ini jembatan tersebut harus sudah jadi, jadi

masyarakat jangan percaya hoax atau berita tidak benar terkait pembangunan Jembatan

Ketungau II,” jelasnya lagi.

Selain Jembatan Ketungau II, Bupati Jarot juga menyampaikan

bahwa tahun ini juga akan dibangun jembatan rangka baja di Sungai Sekapat,

Paning Jaya senilai Rp4,5 miliar.

“Saya ingin dari Mungguk Lawang, kalau dia turun ke bawah ke

Sekajau, ke Setekam, kalau ke atas ke desa-desa lainnya lalu sampai ke Paning Jaya,

kita dihadang oleh Sungai Sekapat, sehingga di sungai itu kita bangun jembatan

rangka baja senilai Rp4,5 miliar tersebut,” tukasnya.

Kemudian, tambah jarot, ruas Jalan Seputau sampai Merekai

itu ada Sungai Tabun yang jembatannya masih berupa material kayu maka akan dibangun

jembatan rangka baja senilai Rp4,5 miliar.

“Kita berharap ruas jalan paralel perbatasan pembangunannya

masih terus berlanjut, kita berharap ruas-ruas jalan termasuk jembatannya yang

menjadi tanggung jawab kabupaten bisa kita tuntaskan,” tutupnya.

Sementara Ketua Panitia Gawai Syukuran Lepas Panen Dusun Binda,

Atang Alexander mengatakan, acara seperti ini sudah puluhan tahun tidak dilaksanakan

di Dusun Binda, sehingga tahun ini dilaksanakan kembali dan mengundang langsung

Bupati Sintang.

“Kami bersyukur sekali Pak Bupati bisa hadir langsung ke

tempat kami, sehingga bisa melihat langsung kondisi kami masyarakat di sini,” ungkap

Atang.

Atang menjelaskan, tujuan dari pada gawai tersebut yakni

untuk mempersatukan masyarakat dan melestarikan tradisi budaya yang ada karena

sudah hampir punah. Atang juga menyampaikan kepada Bupati bahwa masyarakat di

dusun tersebut berkeinginan adanya pembangunan tower telekomunikasi selular.

“Yang mana ketika kami mau berbicara dengan anak-anak kami

yang sekolah jauh sangat susah, kadang-kadang kami manjat, cari kayu yang

tinggi-tinggi, jadi kami mohon kalau bisa bangunkan tower buat kami di sini,” pinta

Atang.

Atang juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang

terus memperhatikan pembangunan di wilayah Ketungau, hal itu sangat didambakan

masyarakat di wilayah Ketungau.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Jarot menegaskan bahwa

jaringan telekomunikasi selular selalu menjadi keluhan masyarakat di pedesaan.

Hal tersebut pun terus dicarikan solusinya oleh pemerintah.

“Apakah pakai bakti, paling bagus kalau memang BTS yang

komersil yang dipasang dekat-dekat sini sehingga bisa menampung kebutuhan

masyarkat untuk berkomunikasi,” tandas Jarot. (*/Sg)

Artikel Selanjutnya
Bupati Jarot Tegaskan PKK Sangat Dibutuhkan Dalam Pembangunan
Rabu, 26 Juni 2019
Artikel Sebelumnya
Polisi Tangkap Pelaku Penambang Emas Ilegal di Sandai
Rabu, 26 Juni 2019

Berita terkait