Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 29 Juli 2019 |
Satu Hektare Hasilkan
5,4 ton
KalbarOnline,
Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono melakukan panen perdana
Padi Gadu di lahan pertanian Gang Flora, Kelurahan Batulayang, Kecamatan
Pontianak Utara, Senin (29/7/2019).
Panen padi Varietas Inpari 42 ini merupakan hasil kaji terap
dari Aplikasi Sumber Unsur Hara Mikro Berbasis Sumber Daya Lokal. Produksi padi
ini dalam satu hektare mencapai 5,4 ton gabah kering.
“Karena padi ini umumnya di lahan irigasi, sedangkan lahan
kita adalah lahan tadah hujan,” ujar Edi.
Ia berharap panen ini menjadi suatu awal permulaan agar
lebih semangat menanam padi di lahan yang memang memungkinkan. Edi mengimbau
warga untuk memanfaatkan lahan kosong yang ada di pekarangan rumah.
Tidak hanya menanam padi, ia juga menganjurkan menanam sayur
dan buah-buahan. Bahkan, dia menyebut rumah dinas Wali Kota ditanami sebanyak
23 pohon lengkeng dengan rerata satu pohon hasilnya mencapai 50 kilogram.
“Saya berharap Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan terus
berinovasi untuk melihat potensi masyarakat yang harus didorong melalui
penyuluh dan kekuatan anggaran,” ungkapnya.
Satu di antaranya, Edi menyebut tanaman cabe yang harganya
lumayan tinggi. Dengan kondisi itu, masyarakat semestinya tertarik menanam
cabe.
“Beberapa petani cabe yang telah menanam cabe juga banyak
yang sukses,” tuturnya.
Bagi masyarakat yang tidak bisa bekerja karena kondisi alam,
seperti nelayan pada saat musim tertentu, Edi mendorong masyarakat di Kecamatan
Pontianak Utara untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif agar
bisa menghasilkan tanaman selain padi.
“Keladi Kota Pontianak ini paling enak se Indonesia, itu
pengakuan tamu yang datang,” sebutnya. (jim/humpro)
Satu Hektare Hasilkan
5,4 ton
KalbarOnline,
Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono melakukan panen perdana
Padi Gadu di lahan pertanian Gang Flora, Kelurahan Batulayang, Kecamatan
Pontianak Utara, Senin (29/7/2019).
Panen padi Varietas Inpari 42 ini merupakan hasil kaji terap
dari Aplikasi Sumber Unsur Hara Mikro Berbasis Sumber Daya Lokal. Produksi padi
ini dalam satu hektare mencapai 5,4 ton gabah kering.
“Karena padi ini umumnya di lahan irigasi, sedangkan lahan
kita adalah lahan tadah hujan,” ujar Edi.
Ia berharap panen ini menjadi suatu awal permulaan agar
lebih semangat menanam padi di lahan yang memang memungkinkan. Edi mengimbau
warga untuk memanfaatkan lahan kosong yang ada di pekarangan rumah.
Tidak hanya menanam padi, ia juga menganjurkan menanam sayur
dan buah-buahan. Bahkan, dia menyebut rumah dinas Wali Kota ditanami sebanyak
23 pohon lengkeng dengan rerata satu pohon hasilnya mencapai 50 kilogram.
“Saya berharap Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan terus
berinovasi untuk melihat potensi masyarakat yang harus didorong melalui
penyuluh dan kekuatan anggaran,” ungkapnya.
Satu di antaranya, Edi menyebut tanaman cabe yang harganya
lumayan tinggi. Dengan kondisi itu, masyarakat semestinya tertarik menanam
cabe.
“Beberapa petani cabe yang telah menanam cabe juga banyak
yang sukses,” tuturnya.
Bagi masyarakat yang tidak bisa bekerja karena kondisi alam,
seperti nelayan pada saat musim tertentu, Edi mendorong masyarakat di Kecamatan
Pontianak Utara untuk memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif agar
bisa menghasilkan tanaman selain padi.
“Keladi Kota Pontianak ini paling enak se Indonesia, itu
pengakuan tamu yang datang,” sebutnya. (jim/humpro)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini