Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 03 Agustus 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Memasuki musim kemarau beberapa pekan terakhir ini mengakibatkan
sejumlah wilayah di Kabupaten Ketapang mengalami kekeringan. Tak hanya itu, kebakaran
lahan dan hutan pun kembali terjadi. Seperti yang terjadi di RT 11 dan RT 13
Dusun 4 Kanalisasi, Desa Sungai Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kamis (1/8/2019)
kemarin.
Dari pantauan di lapangan, tak sampai satu jam, api menghanguskan
hampir 3 hektar lahan. Tak hanya membakar lahan kosong yang digunakan untuk
mengembala hewan ternak, api juga merambat ke kebun kelapa sawit milik warga.
Kepala Dusun 4 Kanalisasi, Kusnadi yang terjun ke lokasi
untuk memadamkan api mengatakan, asap pertama kali terlihat sekitar pukul 10.30
wib dari lahan kosong milik warga yang belum diketahui secara pasti, apakah
sengaja dibakar atau tidak.
“Kebakaran terjadi di perbatasan RT 11 dengan RT 13. Ini
lahan kosong. Lahan ini digunakan untuk mengembala kerbau. Di sebalahnya
terdapat kebun sawit, tapi sudah terkena juga,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis
(1/8/2019).
Ia juga menuturkan, saat mengetahui ada api dirinya langsung
melaporkan kepada pihak terkait untuk memadamkan api agar tidak meluas ke pemukiman
warga yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kebakaran.
“Kemudian beberapa anggota dari Koramil dan Polsek datang
untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya karena alat pemadam kebakaran
masih belum disiagakan,” ujarnya.
Ia menambahkan, sambil menunggu bantuan datang, baik dari
Manggala Agni, pemada kebakaran maupun helikopter yang membawa bom air. Ia
bersama dengan petugas menggunakan dahan kayu untuk menghalau api.
“Kita khawatir api merembet ke arah rumah warga, karena
anginnya bertiup ke rumah warga. Makanya kita berharap petugas tetap standby dengan jumlah yang banyak agar
bisa cepat datang ke lokasi-lokasi yang terbakar,” ungkapnya.
Tak lama berselang petugas dari Manggala Agni datang ke lokasi
membawa peralatan pemadam kebakaran. Petugas langsung menghalau api agar tidak
mendekati permukiman warga.
“Kami masih belum tahu siapa yang membakar. Tapi kalau tidak
dibakar tidak mungkin ada api, apalagi di seberang api sana tadi ada terdengar
suara orang,” pungkasnya. (Adi LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Memasuki musim kemarau beberapa pekan terakhir ini mengakibatkan
sejumlah wilayah di Kabupaten Ketapang mengalami kekeringan. Tak hanya itu, kebakaran
lahan dan hutan pun kembali terjadi. Seperti yang terjadi di RT 11 dan RT 13
Dusun 4 Kanalisasi, Desa Sungai Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kamis (1/8/2019)
kemarin.
Dari pantauan di lapangan, tak sampai satu jam, api menghanguskan
hampir 3 hektar lahan. Tak hanya membakar lahan kosong yang digunakan untuk
mengembala hewan ternak, api juga merambat ke kebun kelapa sawit milik warga.
Kepala Dusun 4 Kanalisasi, Kusnadi yang terjun ke lokasi
untuk memadamkan api mengatakan, asap pertama kali terlihat sekitar pukul 10.30
wib dari lahan kosong milik warga yang belum diketahui secara pasti, apakah
sengaja dibakar atau tidak.
“Kebakaran terjadi di perbatasan RT 11 dengan RT 13. Ini
lahan kosong. Lahan ini digunakan untuk mengembala kerbau. Di sebalahnya
terdapat kebun sawit, tapi sudah terkena juga,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis
(1/8/2019).
Ia juga menuturkan, saat mengetahui ada api dirinya langsung
melaporkan kepada pihak terkait untuk memadamkan api agar tidak meluas ke pemukiman
warga yang hanya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kebakaran.
“Kemudian beberapa anggota dari Koramil dan Polsek datang
untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya karena alat pemadam kebakaran
masih belum disiagakan,” ujarnya.
Ia menambahkan, sambil menunggu bantuan datang, baik dari
Manggala Agni, pemada kebakaran maupun helikopter yang membawa bom air. Ia
bersama dengan petugas menggunakan dahan kayu untuk menghalau api.
“Kita khawatir api merembet ke arah rumah warga, karena
anginnya bertiup ke rumah warga. Makanya kita berharap petugas tetap standby dengan jumlah yang banyak agar
bisa cepat datang ke lokasi-lokasi yang terbakar,” ungkapnya.
Tak lama berselang petugas dari Manggala Agni datang ke lokasi
membawa peralatan pemadam kebakaran. Petugas langsung menghalau api agar tidak
mendekati permukiman warga.
“Kami masih belum tahu siapa yang membakar. Tapi kalau tidak
dibakar tidak mungkin ada api, apalagi di seberang api sana tadi ada terdengar
suara orang,” pungkasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini