Pontianak    

Peter Takjub Pontianak Pecahkan Rekor Dirikan Telur Terbanyak

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 23 September 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Dirikan 1.220 telur

Tembus Rekor MURI

KalbarOnline, Pontianak Sebanyak 1220 telur berdiri tegak berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Jumlah ini berhasil mengalahkan rekor sebelumnya yang dipecahkan Medan sebanyak 999 telur. Pemecahan rekor ini merupakan rangkaian Kulminasi Matahari yang digelar di Tugu Khatulistiwa, Minggu (22/9/2019).

Fenomena alam yang terjadi dua kali dalam setahun ini disaksikan oleh ratusan orang, di mana matahari tepat berada di garis Khatulistiwa dan tanpa bayangan. Para peserta Pontianak International Dragon Boat (PIDB) dan Khatulistiwa Run juga turut meramaikan event tersebut.

Tepat pukul 11.36 WIB saat matahari berkulminasi, ditandai

dengan membunyikan meriam karbit oleh para tamu undangan. Peter, peserta PIDB

asal Australia, menyatakan rasa takjubnya pada event yang digelar ini. Ia

menilai Kulminasi Matahari maupun PIDB merupakan event yang fantastis dan

melibatkan banyak orang.

“Apalagi di sini ada hal yang menarik yakni pemecahan rekor

mendirikan telur terbanyak dengan jumlah yang fantastis mencapai seribu lebih,”

ujarnya.

Dirinya merasa senang berada di Kota Pontianak karena

orang-orangnya ramah dan banyak pilihan kuliner yang menurutnya enak-enak.

“Saya akan kembali lagi ke Pontianak, semoga ke depan tidak

ada lagi kabut asap seperti ini,” ungkap Peter.

Ia juga mendapat kesempatan menyulut meriam karbit yang

telah disediakan panitia. Saat menyulut, dentuman meriam sempat membuatnya

kaget.

“Sensasi membunyikan meriam ini sangat luar biasa,”

imbuhnya.

Mark Raccuia dari Amerika Serikat mengungkapkan kekagumannya

terhadap event PIDB maupun Kulminasi Matahari yang dinilainya luar biasa dan

sangat menarik. Ia bersama rekan-rekannya merasa senang berada di Pontianak

karena banyak hal yang ditemuinya di sini yang tidak ada di negaranya.

“Pemecahan rekor mendirikan telur terbanyak sebagai hal yang

langka. Luar biasa dengan jumlah ribuan telur ini bisa berdiri tegak,” ucapnya.

Mark menyatakan akan kembali lagi ke Pontianak tahun depan

untuk mengikuti PIDB. Pontianak, kata dia, penduduknya ramah-ramah dan memiliki

kuliner yang enak dan berbagai macam.

“Semoga tahun depan akan berbeda tanpa ada kabut asap

seperti saat ini,” katanya.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berharap

penyelenggaraan Pesona Kulminasi Matahari semakin tahun dikemas semakin

menarik. Pemerintah Kota (Pemkot) akan terus berinovasi dengan menciptakan

kreativitas memanfaatkan potensi Tugu Khatulistiwa.

“Pesona kulminasi akan dijadikan sport tourism dan budaya

sehingga banyak turis yang datang maupun domestik,” imbuhnya.

Namun sangat disayangkannya, kondisi cuaca yang diselimuti

asap menjadi kendala sehingga banyak wisatawan yang ingin datang membatalkan

kunjungannya. Edi berkomitmen terus menggali potensi pariwisata. Untuk itu

dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah daerah yang ada di Kalbar.

“Misalnya jika ada event cap go meh di Kota Singkawang maka

turis akan mampir ke Kota Pontianak,” sebutnya. (jim/humpro)

Artikel Selanjutnya
Polres Ketapang Tetapkan 12 Tersangka Karhutla
Senin, 23 September 2019
Artikel Sebelumnya
Tinjau Aktivitas Satgas Karhutla Ketapang, Ini Kata Kasdam XII/Tpr
Senin, 23 September 2019

Berita terkait