Warga Keluhkan Air Produksi PDAM Ketapang Terasa Asin

KalbarOnline, Ketapang – Kualitas air bersih yang diproduksi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Ketapang dikeluhkan sejumlah pelanggannya di Kecamatan Delta Pawan lantaran produksi air bersih PDAM terasa payau dan asin.

Menurut pengakuan seorang pelanggan PDAM Ketapang, Burnama (38) sejak beberapa pekan ini, air PDAM yang mengalir ke rumahnya tidak layak digunakan untuk keperluan mencuci dan mandi karena terasa asin.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Sudah beberapa Minggu, kalau sudah musim kemarau pasti air PDAM Ketapang terasa asin jadi tidak bisa digunakan. Untuk gosok gigi dan mandi pun gak enak,” keluhnya, Selasa (30/9/2019).

Dirinya pun berharap ada respon dari pihak PDAM Ketapang untuk dapat mengatasi persoalan tersebut. Mengingat musim hujan mungkin masih lama terjadi di Kabupaten Ketapang.

Baca Juga :  Bupati Martin: Bantu Masyarakat Pra Sejahtera Adalah Amanat Undang-Undang

“Harapan kita sebagai pelanggan harus segera ditangani masalah PDAM ini karena tentu kita ingin air yang bersih dan bisa digunakan disaat musim Kemarau seperti ini,” tukasnya.

Sementara Direktur PDAM Ketapang, Yusbandi mengaku kalau pihaknya sudah membahas kondisi air asin yang terjadi di Kabupaten Ketapang, bahkan telah melayangkan surat ke Bupati Ketapang.

“Kami sudah rapat dengan dewan pengawas, mau saya off kan, saya sosialisasikan juga ke radio, akhirnya masyarakat ribut. Saya bilang air ini tidak bisa untuk konsumsi, hanya untuk MCK,” ujarnya, Senin (30/9/2019).

Baca Juga :  Kuasa Hukum Isa Anshari Sampaikan Eksepsi

Terkait mesin pengolahan air baku yang ada, Yusbandi menyebut kalau kondisinya saat ini di beberapa bagiannya mesin telah hilang dicuri. Bahkan, hal tersebut terjadi sebelum dilakukan serah terima alat tersebut kepada pihak PDAM Ketapang yang sekarang.

“Mesin sumber air tawar itu bermasalah, jadi yang punya proyek yang di Pontianak belum serah terima, tapi alat-alatnya dicuri orang. Sudah kami laporkan ke pihak Kepolisian, hilangnya sejak tahun 2018 kemarin,” ungkapnya. (Adi LC)

Comment