Ketapang    

Warga Air Upas Keluhkan Jalan yang Rusak Parah

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 31 Oktober 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Ketapang – Warga Kecamatan Air Upas mulai mengeluhkan kondisi jalan raya

mereka yang rusak parah. Pasalnya, kondisi tersebut mengancam keselamatan

setiap pendendara.

Jalan yang kerap dilalui banyak kendaraan setiap harinya ini

sudah sejak lama dibiarkan rusak sehingga pengendara yang melewati jalur ini

harus ekstra hati-hati, sebab medan yang dilalui berbatuan tajam serta terdapat

banyak lubang jalan yang cukup dalam dan sangat membahayakan.

Kondisi tersebut semakin mengkhawatirkan, sebab jalan

tersebut persis di depan Sekolah Dasar Negeri 3 Air Upas yang merupakan akses

lalu lintas padat masyarakat dan para pelajar yang tentunya sangat membahayakan.

Alsafar, S.Pd salah seorang warga setempat turut mengeluhkan

kondisi jalan tersebut. Menurut Alsafar yang juga merupakan tenaga pengajar SDN

3 Air Upas itu, kondisi jalan tersebut selain memperlambat perjalanannya menuju

sekolah tempat di mana ia mengajar, juga sangat mengancam keselamatan bagi

setiap para pengguna jalan.

Menurutnya Kecamatan Air Upas merupakan kecamatan berkembang,

namun seiring dengan perkembanganya tidak didukung dengan pembangunan

infrastruktur jalan yang baik. Tentu hal ini akan menimbulkan kesenjangan dalam

semua aspek.

“Jalannya sangat rentan dengan kecelakaan selain berbatuan,

berlubang jalan tersebut juga sangat sempit kita harus ekstra hati-hati apa

lagi daerah tersebut padat lalu lintas. Tentunya Sangat menghambat lajunya

kendaraan yang kita kendarakan setiap harinya,” tukasnya.

Ia juga berharap pada Pemerintah Kabupaten Ketapang agar

memperhatikan dan segera memperbaiki kondisi jalan tersebut karena jalan

tersebut padat lalu lintas dan merupakan jalan poros penghubung antara

kecamatan-kecamatan lainnya.

Sementara seorang ibu rumah tangga, Nova Yulita yang setiap

harinya melalui jalan tersebut mengaku resah dengan kondisi jalan yang

bertahun-tahun dibiarkan tanpa ada perbaikan dari pemerintah. Ia bersama warga

lainnya mempertanyakan status jalan tersebut apakah menjadi tanggung jawab Pemerintah

Kabupaten Ketapang atau Pemerintah Provinsi Kalbar.

Nova yang setiap harinya beraktivitas mengantar dan

menjemput anaknya sekolah itu mengatakan bahwa selain ruas jalan yang sempit, kondisi

jalan tersebut dipenuhi bebatuan bekas pengikisan dari aspal yang rusak.

Menurutnya, kondisi jalan tersebut selain menimbulkan kemacetan juga membuat

kendaraan sepeda motornya sering rusak.

“Biasanya dipagi hari jalan itu macet karena lalu lintas

orang-orang yang ke tempat kerja ditambah anak-anak kami yang sekolah tiap hari

lewati jalan itu, saya sebagai orang tua sangat khawatir terhadap anak kami

yang melintasi jalan itu soalnya sangat rawan akan kecelakaan. Ruas jalan yang

sempit, kondisi jalannya berlubang dan berbatuan, mengakibatkan motor kami sering

rusak,” tuturnya kesal.

Menanggapi keluhan warganya, Kepala Desa Air Upas, Ir.

Matias Sembiring menjelaskan, jalan tersebut bukan menjadi tanggung jawab

pemerintah desa namun merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Ketapang. Di

mana setiap tahunnya telah dimasukan dalam Musrenbangdes agar jalan tersebut

menjadi prioritas. Namun, kata dia, sampai saat ini jalan tersebut tak kunjung

diperbaiki. Padahal, kata dia, jalan tersebut merupakan jalan poros dan jalan

utama yang sering dilalui.

“Kita menyadari bahwa jalan tersebut sangat padat lalu

lintas dan perlu kita ketahui bahwa status jalan tersebut merupakan jalan

kabupaten di mana setiap tahunnya selalu kita masukan dalam Musrenbangdes namun

belum terealisasi. Jadi dalam hal ini bukan merupakan wewenang desa atau

tanggung jawab pemerintah desa. Saya juga masih ingat betul tahun 2018 lalu

saat kunjungan ke Air Upas, Bupati Ketapang telah menyinggung soal jalan

tersebut dan mendukung agar menjadi prioritas untuk segera diperbaiki. Kita

juga berharap di 2020 nanti mudah-mudahan segera direalisasikan dan diperbaiki,”

pungkasnya. (Goda)

Artikel Selanjutnya
Cekcok Berujung Petaka, Bonos Tebas Leher Herkulanus Hingga Tewas
Kamis, 31 Oktober 2019
Artikel Sebelumnya
Warga Keluhkan Harga Gas Elpiji Melon di Ketapang Tembus Rp35 Ribu
Kamis, 31 Oktober 2019

Berita terkait