Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 31 Oktober 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Warga Kecamatan Air Upas mulai mengeluhkan kondisi jalan raya
mereka yang rusak parah. Pasalnya, kondisi tersebut mengancam keselamatan
setiap pendendara.
Jalan yang kerap dilalui banyak kendaraan setiap harinya ini
sudah sejak lama dibiarkan rusak sehingga pengendara yang melewati jalur ini
harus ekstra hati-hati, sebab medan yang dilalui berbatuan tajam serta terdapat
banyak lubang jalan yang cukup dalam dan sangat membahayakan.

Kondisi tersebut semakin mengkhawatirkan, sebab jalan
tersebut persis di depan Sekolah Dasar Negeri 3 Air Upas yang merupakan akses
lalu lintas padat masyarakat dan para pelajar yang tentunya sangat membahayakan.
Alsafar, S.Pd salah seorang warga setempat turut mengeluhkan
kondisi jalan tersebut. Menurut Alsafar yang juga merupakan tenaga pengajar SDN
3 Air Upas itu, kondisi jalan tersebut selain memperlambat perjalanannya menuju
sekolah tempat di mana ia mengajar, juga sangat mengancam keselamatan bagi
setiap para pengguna jalan.

Menurutnya Kecamatan Air Upas merupakan kecamatan berkembang,
namun seiring dengan perkembanganya tidak didukung dengan pembangunan
infrastruktur jalan yang baik. Tentu hal ini akan menimbulkan kesenjangan dalam
semua aspek.
“Jalannya sangat rentan dengan kecelakaan selain berbatuan,
berlubang jalan tersebut juga sangat sempit kita harus ekstra hati-hati apa
lagi daerah tersebut padat lalu lintas. Tentunya Sangat menghambat lajunya
kendaraan yang kita kendarakan setiap harinya,” tukasnya.
Ia juga berharap pada Pemerintah Kabupaten Ketapang agar
memperhatikan dan segera memperbaiki kondisi jalan tersebut karena jalan
tersebut padat lalu lintas dan merupakan jalan poros penghubung antara
kecamatan-kecamatan lainnya.

Sementara seorang ibu rumah tangga, Nova Yulita yang setiap
harinya melalui jalan tersebut mengaku resah dengan kondisi jalan yang
bertahun-tahun dibiarkan tanpa ada perbaikan dari pemerintah. Ia bersama warga
lainnya mempertanyakan status jalan tersebut apakah menjadi tanggung jawab Pemerintah
Kabupaten Ketapang atau Pemerintah Provinsi Kalbar.
Nova yang setiap harinya beraktivitas mengantar dan
menjemput anaknya sekolah itu mengatakan bahwa selain ruas jalan yang sempit, kondisi
jalan tersebut dipenuhi bebatuan bekas pengikisan dari aspal yang rusak.
Menurutnya, kondisi jalan tersebut selain menimbulkan kemacetan juga membuat
kendaraan sepeda motornya sering rusak.
“Biasanya dipagi hari jalan itu macet karena lalu lintas
orang-orang yang ke tempat kerja ditambah anak-anak kami yang sekolah tiap hari
lewati jalan itu, saya sebagai orang tua sangat khawatir terhadap anak kami
yang melintasi jalan itu soalnya sangat rawan akan kecelakaan. Ruas jalan yang
sempit, kondisi jalannya berlubang dan berbatuan, mengakibatkan motor kami sering
rusak,” tuturnya kesal.
Menanggapi keluhan warganya, Kepala Desa Air Upas, Ir.
Matias Sembiring menjelaskan, jalan tersebut bukan menjadi tanggung jawab
pemerintah desa namun merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Ketapang. Di
mana setiap tahunnya telah dimasukan dalam Musrenbangdes agar jalan tersebut
menjadi prioritas. Namun, kata dia, sampai saat ini jalan tersebut tak kunjung
diperbaiki. Padahal, kata dia, jalan tersebut merupakan jalan poros dan jalan
utama yang sering dilalui.
“Kita menyadari bahwa jalan tersebut sangat padat lalu
lintas dan perlu kita ketahui bahwa status jalan tersebut merupakan jalan
kabupaten di mana setiap tahunnya selalu kita masukan dalam Musrenbangdes namun
belum terealisasi. Jadi dalam hal ini bukan merupakan wewenang desa atau
tanggung jawab pemerintah desa. Saya juga masih ingat betul tahun 2018 lalu
saat kunjungan ke Air Upas, Bupati Ketapang telah menyinggung soal jalan
tersebut dan mendukung agar menjadi prioritas untuk segera diperbaiki. Kita
juga berharap di 2020 nanti mudah-mudahan segera direalisasikan dan diperbaiki,”
pungkasnya. (Goda)
KalbarOnline,
Ketapang – Warga Kecamatan Air Upas mulai mengeluhkan kondisi jalan raya
mereka yang rusak parah. Pasalnya, kondisi tersebut mengancam keselamatan
setiap pendendara.
Jalan yang kerap dilalui banyak kendaraan setiap harinya ini
sudah sejak lama dibiarkan rusak sehingga pengendara yang melewati jalur ini
harus ekstra hati-hati, sebab medan yang dilalui berbatuan tajam serta terdapat
banyak lubang jalan yang cukup dalam dan sangat membahayakan.

Kondisi tersebut semakin mengkhawatirkan, sebab jalan
tersebut persis di depan Sekolah Dasar Negeri 3 Air Upas yang merupakan akses
lalu lintas padat masyarakat dan para pelajar yang tentunya sangat membahayakan.
Alsafar, S.Pd salah seorang warga setempat turut mengeluhkan
kondisi jalan tersebut. Menurut Alsafar yang juga merupakan tenaga pengajar SDN
3 Air Upas itu, kondisi jalan tersebut selain memperlambat perjalanannya menuju
sekolah tempat di mana ia mengajar, juga sangat mengancam keselamatan bagi
setiap para pengguna jalan.

Menurutnya Kecamatan Air Upas merupakan kecamatan berkembang,
namun seiring dengan perkembanganya tidak didukung dengan pembangunan
infrastruktur jalan yang baik. Tentu hal ini akan menimbulkan kesenjangan dalam
semua aspek.
“Jalannya sangat rentan dengan kecelakaan selain berbatuan,
berlubang jalan tersebut juga sangat sempit kita harus ekstra hati-hati apa
lagi daerah tersebut padat lalu lintas. Tentunya Sangat menghambat lajunya
kendaraan yang kita kendarakan setiap harinya,” tukasnya.
Ia juga berharap pada Pemerintah Kabupaten Ketapang agar
memperhatikan dan segera memperbaiki kondisi jalan tersebut karena jalan
tersebut padat lalu lintas dan merupakan jalan poros penghubung antara
kecamatan-kecamatan lainnya.

Sementara seorang ibu rumah tangga, Nova Yulita yang setiap
harinya melalui jalan tersebut mengaku resah dengan kondisi jalan yang
bertahun-tahun dibiarkan tanpa ada perbaikan dari pemerintah. Ia bersama warga
lainnya mempertanyakan status jalan tersebut apakah menjadi tanggung jawab Pemerintah
Kabupaten Ketapang atau Pemerintah Provinsi Kalbar.
Nova yang setiap harinya beraktivitas mengantar dan
menjemput anaknya sekolah itu mengatakan bahwa selain ruas jalan yang sempit, kondisi
jalan tersebut dipenuhi bebatuan bekas pengikisan dari aspal yang rusak.
Menurutnya, kondisi jalan tersebut selain menimbulkan kemacetan juga membuat
kendaraan sepeda motornya sering rusak.
“Biasanya dipagi hari jalan itu macet karena lalu lintas
orang-orang yang ke tempat kerja ditambah anak-anak kami yang sekolah tiap hari
lewati jalan itu, saya sebagai orang tua sangat khawatir terhadap anak kami
yang melintasi jalan itu soalnya sangat rawan akan kecelakaan. Ruas jalan yang
sempit, kondisi jalannya berlubang dan berbatuan, mengakibatkan motor kami sering
rusak,” tuturnya kesal.
Menanggapi keluhan warganya, Kepala Desa Air Upas, Ir.
Matias Sembiring menjelaskan, jalan tersebut bukan menjadi tanggung jawab
pemerintah desa namun merupakan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Ketapang. Di
mana setiap tahunnya telah dimasukan dalam Musrenbangdes agar jalan tersebut
menjadi prioritas. Namun, kata dia, sampai saat ini jalan tersebut tak kunjung
diperbaiki. Padahal, kata dia, jalan tersebut merupakan jalan poros dan jalan
utama yang sering dilalui.
“Kita menyadari bahwa jalan tersebut sangat padat lalu
lintas dan perlu kita ketahui bahwa status jalan tersebut merupakan jalan
kabupaten di mana setiap tahunnya selalu kita masukan dalam Musrenbangdes namun
belum terealisasi. Jadi dalam hal ini bukan merupakan wewenang desa atau
tanggung jawab pemerintah desa. Saya juga masih ingat betul tahun 2018 lalu
saat kunjungan ke Air Upas, Bupati Ketapang telah menyinggung soal jalan
tersebut dan mendukung agar menjadi prioritas untuk segera diperbaiki. Kita
juga berharap di 2020 nanti mudah-mudahan segera direalisasikan dan diperbaiki,”
pungkasnya. (Goda)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini