Wali Kota Resmikan Festival Pasar Rakyat
KalbarOnline, Pontianak – Pasar sebagai salah satu urat nadi perekonomian masyarakat. Pasar juga sebagai tempat bertemunya antara pedagang dan pembeli. Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menilai, apabila sebuah pasar tradisional mendapat sentuhan kreatif dan inovatif, dirinya yakin pasar akan berubah menjadi sebuah destinasi menarik untuk dikunjungi. Satu di antaranya Pasar Dahlia dengan lokasi yang sangat strategis dan menjadi salah satu pusat pertumbuhan pergerakan perekonomian. Semestinya, kata dia, setiap bulan digelar berbagai kegiatan menarik di pasar sehingga menjadi daya tarik orang untuk datang ke pasar itu.
“Misalnya, akhir pekan di sini digelar Festival Jajanan Lokal, atau saat musim buah bisa pula digelar Festival Buah-buahan Lokal,” ujarnya saat membuka Festival Pasar Rakyat di Pasar Dahlia, Minggu (3/11/2019).
Pasar Dahlia merupakan pasar yang usianya cukup tua dan sudah ada sejak lama. Pasar ini juga sudah mengalami beberapa kali renovasi. Dengan bentuk yang sekarang ini, ia menilai Pasar Dahlia masih belum maksimal. Masih butuh penataan ulang kembali agar pasar ini tidak terkesan kumuh.
“Sekaranglah saatnya kita menjadikan pasar sebagai destinasi yang tidak hanya dikunjungi masyarakat ekonomi menengah ke bawah, tetapi bagaimana menjadikan pasar tradisional atau pasar rakyat menjadi tempat yang menarik dan dikunjungi masyarakat ekonomi ke atas,” ajaknya.
Edi menambahkan, fungsi pasar tidak hanya sebagai pusat perdagangan, tetapi juga menjadi budaya, ekonomi kreatif dan sebagainya yang bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, ketahanan pangan dan lainnya.
“Tentu kegiatan Festival Pasar Rakyat ini harus kita jadikan momen bagaimana pasar bisa menjadi pusat berbagai aktivitas, tidak hanya pusat perdagangan tetapi juga menjadi pusat aktivitas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Pontianak,” tuturnya.
Pontianak sebagai kota yang penduduknya heterogen, pasar menjadi salah satu wadah interaksi yang sangat membantu dalam menjaga keharmonisan interaksi antara sesama. Di pasar, kata Edi, berbagai macam masyarakat dengan latar belakang suku, agama dan budaya berbaur melakukan aktivitasnya dan saling berinteraksi satu sama lain tanpa memandang perbedaan.
“Pasar menjadi wadah menjaga keharmonisan antar masyarakat dengan berbagai perbedaan yang ada,” imbuhnya.
Ada sembilan pasar rakyat di Kota Pontianak yang dinilainya keseluruhannya memiliki potensi untuk dikembangkan dan menjadi pasar-pasar unggulan atau salah satu destinasi menarik. Edi berharap generasi muda Kota Pontianak ikut berpartisipasi menjadikan pasar sebagai sebuah peradaban baru melalui kreativitas mereka.
“Beberapa daerah saya lihat anak-anak mudanya melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif di pasar. Kita akan fasilitasi kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan agar pasar menjadi pusat peradaban dan kebahagiaan masyarakat,” ungkap dia.
Ia mengapresiasi digelarnya Festival Pasar Rakyat di Pasar Dahlia. Festival ini digelar atas kerjasama Yayasan Danamon Peduli dan Adira Finance dengan Pemerintah Kota Pontianak. Dia berharap apa yang dilakukan ini akan memberikan manfaat bagi pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Pontianak.
“Semoga sinergi ini terus terjalin dalam menciptakan kreativitas dan inovasi agar Pasar Rakyat tidak tenggelam oleh pasar modern,” ucapnya. (jim)
Comment