Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 05 Desember 2019 |
Sadjan Sebut IT
Tulang Punggung Tata Kelola Pemerintahan
KalbarOnline,
Pontianak – Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Aplikasi dan
Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Sadjan menyebut,
tantangan utama dalam penerapan smart city adalah bagaimana mengubah pola pikir
masyarakat atau birokrasi yang tidak atau belum mau berubah. Bagaimana mengubah
pola pikir yang biasa saja menjadi pola pikir yang maju ke depan untuk
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi menjadi tulang punggung dalam
tata kelola pemerintahan.
“Nah ini akan menjadi tantangan Bapak Wali Kota dan pimpinan
daerah lainnya bahwa komitmen untuk merubah mindset atau pola pikir itu penting
dilakukan,” tuturnya saat berkunjung ke Pontive Center dalam rangka Monitoring
dan Evaluasi Program Prioritas Ditjen Aptika, Rabu (4/12/2019).
Dalam hal ini, Sadjan mengatakan, tugas Dinas Kominfo Kota
Pontianak bekerjasama dengan Dinas Kominfo di kabupaten/kota lainnya atau
provinsi melakukan sosialisasi bagaimana birokrasi itu mau memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun tata kelola pemerintahan
yang makin modern, canggih, mau berubah serta siap melayani masyarakat secara
cepat, efektif dan efisien.
Dirinya juga mengapresiasi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot)
Pontianak dalam rangka penerapan Program 100 Smart City.
“Komitmen daerah khususnya Kota Pontianak sangat luar biasa
dalam penerapan program smart city ini,” ujarnya.
Pontianak merupakan satu di antara kota lainnya yang menjadi
pilot projek dalam Program 100 Smart City. Kehadiran dirinya ke Kota Pontianak
untuk melihat langsung sejauh mana komitmen Pemkot Pontianak dalam melaksanakan
Program 100 Smart City. Menurutnya, sebuah kota dikatakan smart city indikator
utamanya adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di dalam
pemerintahan atau kerap disebut e-government.
“Ciri utama dari Pemkot Pontianak ini adalah menggunakan
teknologi informasi dalam pelaksanaan tata kelola pemerintahan,” sebutnya.
Sadjan menambahkan, pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi itu harus bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai penerima
manfaat. Sedangkan sebagai pelaksana pembangunan itu adalah seluruh stakeholder
di lingkungan Pemkot Pontianak dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan.
“Tidak hanya oleh Dinas Kominfo, tetapi juga oleh OPD-OPD
terkait,” ungkapnya.
Kepala Diskominfo Kota Pontianak, Uray Indra Mulya menilai,
sehebat apapun aplikasi yang diciptakan, se-smart city apapun Kota Pontianak,
yang terpenting adalah bagaimana masyarakat mau memanfaatkan apa yang sudah
disediakan Pemkot Pontianak kaitan dengan penerapan smart city. Salah satu yang
dilakukan pihaknya terkait dengan masyarakat adalah bagaimana pelayanan publik
yang ada di kecamatan atau kelurahan menggunakan aplikasi.
“Kami berupaya membiasakan masyarakat menggunakan
fitur-fitur yang ada dalam aplikasi,” terang dia.
Untuk itu, pihaknya melakukan berbagai model sosialisasi
terkait smart city. Salah satunya saat Car Free Day, di mana di lokasi itu
Diskominfo Kota Pontianak menempatkan sebuah booth untuk masyarakat
bertanya-tanya soal aplikasi, atau kaitan dengan smart city.
“Kemudian juga dalam pertemuan-pertemuan besar, seperti
Musrenbang dan sebagainya,” pungkasnya. (jim)
Sadjan Sebut IT
Tulang Punggung Tata Kelola Pemerintahan
KalbarOnline,
Pontianak – Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Aplikasi dan
Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika, Sadjan menyebut,
tantangan utama dalam penerapan smart city adalah bagaimana mengubah pola pikir
masyarakat atau birokrasi yang tidak atau belum mau berubah. Bagaimana mengubah
pola pikir yang biasa saja menjadi pola pikir yang maju ke depan untuk
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi menjadi tulang punggung dalam
tata kelola pemerintahan.
“Nah ini akan menjadi tantangan Bapak Wali Kota dan pimpinan
daerah lainnya bahwa komitmen untuk merubah mindset atau pola pikir itu penting
dilakukan,” tuturnya saat berkunjung ke Pontive Center dalam rangka Monitoring
dan Evaluasi Program Prioritas Ditjen Aptika, Rabu (4/12/2019).
Dalam hal ini, Sadjan mengatakan, tugas Dinas Kominfo Kota
Pontianak bekerjasama dengan Dinas Kominfo di kabupaten/kota lainnya atau
provinsi melakukan sosialisasi bagaimana birokrasi itu mau memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun tata kelola pemerintahan
yang makin modern, canggih, mau berubah serta siap melayani masyarakat secara
cepat, efektif dan efisien.
Dirinya juga mengapresiasi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot)
Pontianak dalam rangka penerapan Program 100 Smart City.
“Komitmen daerah khususnya Kota Pontianak sangat luar biasa
dalam penerapan program smart city ini,” ujarnya.
Pontianak merupakan satu di antara kota lainnya yang menjadi
pilot projek dalam Program 100 Smart City. Kehadiran dirinya ke Kota Pontianak
untuk melihat langsung sejauh mana komitmen Pemkot Pontianak dalam melaksanakan
Program 100 Smart City. Menurutnya, sebuah kota dikatakan smart city indikator
utamanya adalah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di dalam
pemerintahan atau kerap disebut e-government.
“Ciri utama dari Pemkot Pontianak ini adalah menggunakan
teknologi informasi dalam pelaksanaan tata kelola pemerintahan,” sebutnya.
Sadjan menambahkan, pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi itu harus bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai penerima
manfaat. Sedangkan sebagai pelaksana pembangunan itu adalah seluruh stakeholder
di lingkungan Pemkot Pontianak dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan.
“Tidak hanya oleh Dinas Kominfo, tetapi juga oleh OPD-OPD
terkait,” ungkapnya.
Kepala Diskominfo Kota Pontianak, Uray Indra Mulya menilai,
sehebat apapun aplikasi yang diciptakan, se-smart city apapun Kota Pontianak,
yang terpenting adalah bagaimana masyarakat mau memanfaatkan apa yang sudah
disediakan Pemkot Pontianak kaitan dengan penerapan smart city. Salah satu yang
dilakukan pihaknya terkait dengan masyarakat adalah bagaimana pelayanan publik
yang ada di kecamatan atau kelurahan menggunakan aplikasi.
“Kami berupaya membiasakan masyarakat menggunakan
fitur-fitur yang ada dalam aplikasi,” terang dia.
Untuk itu, pihaknya melakukan berbagai model sosialisasi
terkait smart city. Salah satunya saat Car Free Day, di mana di lokasi itu
Diskominfo Kota Pontianak menempatkan sebuah booth untuk masyarakat
bertanya-tanya soal aplikasi, atau kaitan dengan smart city.
“Kemudian juga dalam pertemuan-pertemuan besar, seperti
Musrenbang dan sebagainya,” pungkasnya. (jim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini