Sekadau    

Sesosok Mayat Pria Ditemukan di Areal Perkebunan Sawit di Sekadau

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 23 Januari 2020
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sekadau

Sesosok mayat pria ditemukan areal perkebunan kelapa sawit tepatnya di

dekat barak KPS Entabuk, Dusun Janang Ran, Desa Entabuk, Kecamatan Belitang

Hilir, Sekadau, Rabu (22/1/2020) malam. Peristiwa penemuan mayat ini turut

dibenarkan oleh Kapolsek Belitang Hilir, IPTU I Nengah Muliawan berdasarkan

laporan dari warga setempat.

Setelah mendapat laporan itu, Kapolsek beserta jajarannya

dan anggota Koramil Belitang Hilir serta petugas Puskemas dan dokter Roki dari

klinik PT. PAM langsung menuju ke TKP (Tempat Kejadian Perkara). 

Korban diidentifikasi bernama Haryadi Kurniawan kelahiran

Pontianak 31 Oktober 1952 yang saat ini bertempat tinggal di RT 003/RW 001,

Dusun Janang Ran, Desa Entabuk.

Kapolsek menuturkan, jasad korban pertama kali ditemukan

oleh Heribertus Cahyadi yang saat itu menuju ke lokasi untuk mencari signal

handphone.

“Pada saat saksi (Heribertus) melintasi jalan di belakang Barak

KPS, yang bersangkutan melihat seorang pria dalam posisi telungkup di pinggir

jalan. Namun yang bersangkutan mengira pria tersebut mabuk, kemudian bergegas melanjutkan

perjalanannya,” ujarnya, Kamis (23/1/2020).

Selang beberapa waktu, Heribertus hendak pulang ke rumah dan

melintasi jalan yang sama. Di perjalanan, ia melihat korban masih dalam posisi

yang sama.

“Kemudian yang bersangkutan langsung menuju ke barak KPS

Entabuk untuk memanggil rekan-rekannya untuk melihat keadaan korban. Setibanya di

TKP, mereka melihat korban sudah meninggal dunia kemudian langsung

memberitahukan kepada warga di Barak KPS Entabuk,” tukasnya.

Setelah dilakukan olah TKP dan pemeriksaan fisik terhadap

korban oleh tim medis dari Puskesmas Sungai Ayak, Kapolsek menegaskan, tidak ditemukan

tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.

“Setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban,

keluarga mengaku ikhlas menerima atas kejadian tersebut dan menolak untuk

dilakukan autopsi. Kemudian korban dibawa menggunakan ambulance milik PT. PAM

menuju ke rumah duka,” imbuhnya.

Di kesempatan itu, Kapolsek juga menjelaskan bahwa

berdasarkan keterangan keluarga korban, korban diketahui setiap malam hari

sering mencari anak ikan gabus dan kodok.

“Kebiasaan korban setiap malam hari mecari anak ikan gabus

dan kodok. Sementara untuk posisi atau letak kendaraan milik korban dalam

kondisi kunci stang sekitar 25 meter jaraknya dari posisi korban,” tandasnya. (Mus)

Artikel Selanjutnya
Kuasa Hukum Tersangka Korupsi Sumur Pantek Ajukan Permohonan Peralihan Tahanan
Kamis, 23 Januari 2020
Artikel Sebelumnya
Bang Midji Sebut Kalbar Akan Dapat Anggaran Pembangunan Lebih dari Rp5 Triliun di Masa Jokowi
Kamis, 23 Januari 2020

Berita terkait