Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 04 Februari 2020 |
KalbarOnline,
Ketapang – Menyusul beredarnya surat dari Kementrian Kesehatan, Direktorat
Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
II Pontianak ke pihak agen Kapal MT Awasan Pioneer mengenai adanya tujuh dari
22 Anak Buah Kapal (ABK) yang diduga memiliki gejala mirip dengan virus Corona
yang akan masuk ke pelabuhan Kendawangan, pihak Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan (KUPP) Kelas III Kendawangan mengaku bahwa kapal tersebut ditolak
masuk ke Kendawangan dan dialihkan ke perairan Pontianak untuk dilakukan
pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
Saat dikonfirmasi, Petugas Keselamatan Berlayar, Penjagaan
dan Patroli KSOP Ketapang, Yuslianto membenarkan bahwa adanya kapal dari
pelabuhan Jepang yang akan ke perairan Kendawangan, namun diakuinya kapal
tersebut tidak jadi masuk ke Kendawangan lantaran dialihkan ke wilayah
Pontianak.
“Informasi yang kami terima kemarin (senin), kapal tersebut
dialihkan ke Pontianak yang awalnya rutenye dari Jepang menuju Kendawangan,”
ungkapnya, Selasa (4/2/2020).
Ia melanjutkan, pengalihan tersebut lantaran sesuai dengan
adanya surat pemberitahuan mengenai kondisi Anak Buah Kapal (ABK) ada yang
terindikasi gejala yang mirip dengan corona seperti batuk, flu dan lainnya.
“Tapi untuk lebih jelasnya bisa hubungi KUPP Kendawangan
karena tujuan kapal masuk wilayah mereka,” katanya.
Sementara itu, Kepala KUPP Kelas III Kendawangan, Ridha R
membenarkan adanya pengalihan rute kapal MT Awasan Pioneer yang dari awalnya
dari Jepang hendak ke Kendawangan.
“Karena adanya laporan dari Nahkoda kapal bahwa ada ABK yang
sakit demam maka dilaporkanlah ranahnya ke Kantor Kesehatan Pelabuhan dan pihak
kesehatan pelabuhan mengambil sikap mengalihkan rute kapal ke wilayah yang
memiliki fasilitas kesehatan yang lebih memadai yang dalam hal ini ke Pontianak
lantaran fasilitas kesehatan di Kendawangan kurang lengkap,” terangnya.
Ia menambahkan, saat ini kapal tersebut masih dalam
pengawasan Kantor Kesehatan Pelabuhan Pontianak dan pihaknya masih menunggu
hasil pemeriksaan lebih lanjut terhadap kapal tersebut.
“Untuk hasilnya kita belum ketahui dan masih menunggu, yang
pasti kalaupun nanti kapal tersebut kembali menuju Kendawangan kami akan
meminta surat dari KKP terkait kepastian kondisi para awak kapal tersebut,”
tegasnya.
Diakuinya, bahwa pada saat mengetahui adanya informasi bahwa
ABK kapal yang mengalami sakit dengan gejala mirip corona ditambah kapal
tersebut dari luar negeri pihaknya juga menyarankan untuk menolak kedatangan
kapal dan mengalihkan ke wilayah yang memiliki fasilitas kesehatan yang
lengkap.
“Itu sebagai upaya antisipasi kita karena fasilitas
kesehatan yang ada kurang lengkap disini, kita berharap semua baik-baik saja,” tandasnya.
(Adi
LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Menyusul beredarnya surat dari Kementrian Kesehatan, Direktorat
Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas
II Pontianak ke pihak agen Kapal MT Awasan Pioneer mengenai adanya tujuh dari
22 Anak Buah Kapal (ABK) yang diduga memiliki gejala mirip dengan virus Corona
yang akan masuk ke pelabuhan Kendawangan, pihak Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan (KUPP) Kelas III Kendawangan mengaku bahwa kapal tersebut ditolak
masuk ke Kendawangan dan dialihkan ke perairan Pontianak untuk dilakukan
pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.
Saat dikonfirmasi, Petugas Keselamatan Berlayar, Penjagaan
dan Patroli KSOP Ketapang, Yuslianto membenarkan bahwa adanya kapal dari
pelabuhan Jepang yang akan ke perairan Kendawangan, namun diakuinya kapal
tersebut tidak jadi masuk ke Kendawangan lantaran dialihkan ke wilayah
Pontianak.
“Informasi yang kami terima kemarin (senin), kapal tersebut
dialihkan ke Pontianak yang awalnya rutenye dari Jepang menuju Kendawangan,”
ungkapnya, Selasa (4/2/2020).
Ia melanjutkan, pengalihan tersebut lantaran sesuai dengan
adanya surat pemberitahuan mengenai kondisi Anak Buah Kapal (ABK) ada yang
terindikasi gejala yang mirip dengan corona seperti batuk, flu dan lainnya.
“Tapi untuk lebih jelasnya bisa hubungi KUPP Kendawangan
karena tujuan kapal masuk wilayah mereka,” katanya.
Sementara itu, Kepala KUPP Kelas III Kendawangan, Ridha R
membenarkan adanya pengalihan rute kapal MT Awasan Pioneer yang dari awalnya
dari Jepang hendak ke Kendawangan.
“Karena adanya laporan dari Nahkoda kapal bahwa ada ABK yang
sakit demam maka dilaporkanlah ranahnya ke Kantor Kesehatan Pelabuhan dan pihak
kesehatan pelabuhan mengambil sikap mengalihkan rute kapal ke wilayah yang
memiliki fasilitas kesehatan yang lebih memadai yang dalam hal ini ke Pontianak
lantaran fasilitas kesehatan di Kendawangan kurang lengkap,” terangnya.
Ia menambahkan, saat ini kapal tersebut masih dalam
pengawasan Kantor Kesehatan Pelabuhan Pontianak dan pihaknya masih menunggu
hasil pemeriksaan lebih lanjut terhadap kapal tersebut.
“Untuk hasilnya kita belum ketahui dan masih menunggu, yang
pasti kalaupun nanti kapal tersebut kembali menuju Kendawangan kami akan
meminta surat dari KKP terkait kepastian kondisi para awak kapal tersebut,”
tegasnya.
Diakuinya, bahwa pada saat mengetahui adanya informasi bahwa
ABK kapal yang mengalami sakit dengan gejala mirip corona ditambah kapal
tersebut dari luar negeri pihaknya juga menyarankan untuk menolak kedatangan
kapal dan mengalihkan ke wilayah yang memiliki fasilitas kesehatan yang
lengkap.
“Itu sebagai upaya antisipasi kita karena fasilitas
kesehatan yang ada kurang lengkap disini, kita berharap semua baik-baik saja,” tandasnya.
(Adi
LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini