Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 10 Februari 2020 |
Kampanye Gizi dalam
rangka Hari Gizi Nasional
KalbarOnline,
Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, Pemerintah
Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya meningkatkan intensitas lebih tinggi
lagi dalam meliterasi warga masyarakat, baik terhadap orang dewasa hingga
anak-anak.
“Dengan memberikan pemahaman betapa pentingnya asupan gizi
dalam makanan dan minuman bagi keluarga,” ujarnya saat membuka Kampanye Gizi
dalam rangka Hari Gizi Nasional ke-60 di Taman Alun Kapuas, Senin (10/2/2020).
Ia menambahkan, berbagai upaya dilakukan pihaknya,
diantaranya dengan melakukan pengawasan terhadap kantin-kantin sekolah hingga
pasar-pasar yang menjual jajanan atau makanan. Pengawasan itu dilakukan untuk
memastikan kandungan bahan makanan tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi
kesehatan. Selain itu, anak-anak juga harus diberikan sosialisasi betapa
pentingnya kandungan gizi dalam makanan.
“Selain tambahan tablet penambah darah dan vitamin-vitamin
yang dibutuhkan untuk daya tahan tubuh,” katanya.
Edi menuturkan, asupan makanan juga harus memperhatikan
kandungan gizinya. Makanan yang dimakan hendaknya tidak hanya sekadar kenyang
saja.
“Tetapi harus tahu juga kandungan gizi di dalam makanan,”
sebutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu
menyebut angka stunting balita di Kota Pontianak tahun 2019 berada di angka
17,4. Angka ini dikatakannya masih dalam range angka standar nasional maupun
internasional. Namun apabila di masyarakat masih ditemukan anak dengan gizi
buruk, maka pihaknya akan memberikan pelayanan untuk perawatan gizi buruk
tersebut. Menurutnya, hampir sebagian besar penderita gizi buruk bukan
disebabkan kurangnya nutrisi tetapi karena adanya penyakit yang diderita, baik
itu penyakit akibat infeksi maupun penyakit bawaan.
“Untuk penanganannya di samping kita memberikan terapi gizi,
harus juga ditangani penyakit-penyakit yang dideritanya,” ungkapnya.
Sejalan dengan tema Kampanye Gizi kali ini 'Generasi
Milenial Sadar Gizi', Sidiq mengatakan, generasi milenial saat ini adalah
anak-anak berusia 20-30 tahun. Rentang usia itu adalah masa-masa persiapan untuk
reproduksi sehingga dalam rangka menurunkan angka stunting ini merupakan saat
yang cukup penting. Apalagi, kata dia, ibu hamil dan anemia pada remaja putri masih
cukup tinggi di Indonesia.
“Sehingga kita terus mensosialisasikan tentang menu seimbang
dan mengkampanyekan tablet penambah darah yang diberikan setiap pekan dalam
setahun,” pungkasnya. (jim/prokopim)
Kampanye Gizi dalam
rangka Hari Gizi Nasional
KalbarOnline,
Pontianak – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyatakan, Pemerintah
Kota (Pemkot) Pontianak terus berupaya meningkatkan intensitas lebih tinggi
lagi dalam meliterasi warga masyarakat, baik terhadap orang dewasa hingga
anak-anak.
“Dengan memberikan pemahaman betapa pentingnya asupan gizi
dalam makanan dan minuman bagi keluarga,” ujarnya saat membuka Kampanye Gizi
dalam rangka Hari Gizi Nasional ke-60 di Taman Alun Kapuas, Senin (10/2/2020).
Ia menambahkan, berbagai upaya dilakukan pihaknya,
diantaranya dengan melakukan pengawasan terhadap kantin-kantin sekolah hingga
pasar-pasar yang menjual jajanan atau makanan. Pengawasan itu dilakukan untuk
memastikan kandungan bahan makanan tidak mengandung zat-zat yang berbahaya bagi
kesehatan. Selain itu, anak-anak juga harus diberikan sosialisasi betapa
pentingnya kandungan gizi dalam makanan.
“Selain tambahan tablet penambah darah dan vitamin-vitamin
yang dibutuhkan untuk daya tahan tubuh,” katanya.
Edi menuturkan, asupan makanan juga harus memperhatikan
kandungan gizinya. Makanan yang dimakan hendaknya tidak hanya sekadar kenyang
saja.
“Tetapi harus tahu juga kandungan gizi di dalam makanan,”
sebutnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu
menyebut angka stunting balita di Kota Pontianak tahun 2019 berada di angka
17,4. Angka ini dikatakannya masih dalam range angka standar nasional maupun
internasional. Namun apabila di masyarakat masih ditemukan anak dengan gizi
buruk, maka pihaknya akan memberikan pelayanan untuk perawatan gizi buruk
tersebut. Menurutnya, hampir sebagian besar penderita gizi buruk bukan
disebabkan kurangnya nutrisi tetapi karena adanya penyakit yang diderita, baik
itu penyakit akibat infeksi maupun penyakit bawaan.
“Untuk penanganannya di samping kita memberikan terapi gizi,
harus juga ditangani penyakit-penyakit yang dideritanya,” ungkapnya.
Sejalan dengan tema Kampanye Gizi kali ini 'Generasi
Milenial Sadar Gizi', Sidiq mengatakan, generasi milenial saat ini adalah
anak-anak berusia 20-30 tahun. Rentang usia itu adalah masa-masa persiapan untuk
reproduksi sehingga dalam rangka menurunkan angka stunting ini merupakan saat
yang cukup penting. Apalagi, kata dia, ibu hamil dan anemia pada remaja putri masih
cukup tinggi di Indonesia.
“Sehingga kita terus mensosialisasikan tentang menu seimbang
dan mengkampanyekan tablet penambah darah yang diberikan setiap pekan dalam
setahun,” pungkasnya. (jim/prokopim)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini