Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 02 September 2020 |
KalbarOnline.com – Pandemi Covid-19 berlangsung hampir 6 bulan, tak terkecuali di Jatim. Sejauh ini, upaya penanganan dan pencegahan persebaran virus korona oleh satuan tugas (satgas) tingkat provinsi maupun kabupaten/kota cukup mendapat apresiasi positif dari publik.
Indikatornya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan pandemi di Jatim cukup tinggi. Hanya, ada sejumlah catatan yang perlu dijadikan perhatian. Salah satunya, tingkat kesadaran publik untuk ikut mencegah persebaran Covid-19. Sebab, ternyata masih ada warga yang tak percaya dengan pandemi yang belum dipastikan kapan berakhir ini.
Hal itu terungkap dari hasil survei yang dilakukan Indopol Survey and Consultanting. Survei yang digelar pada Juli lalu itu melibatkan 1.000 responden di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Direktur Eksekutif Indopol Ratno Sulistiyanto menyatakan, survei tersebut bertujuan melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan pandemi Covid-19 di Jatim. ”Dengan begitu, masyarakat bisa lebih objektif menilai penanganan Covid-19 yang dilaksanakan pemerintah,” katanya.
Selain itu, dalam survei tersebut, Indopol memetakan tingkat kewaspadaan publik Jatim terhadap persebaran virus korona. Hasilnya, 58,5 persen warga memang waspada. Namun, ternyata ada juga yang tak percaya. ”Bahkan, ada yang menilai Covid-19 terlalu dilebih-lebihkan,’’ ungkapnya.
Pada penelitian itu, Indopol juga menyurvei respons publik terhadap penanganan pandemi oleh pemerintah melalui satgas (baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota). Hasilnya, 75 persen responden menilai sangat cepat dan bagus. Terutama penanganan pasien yang terkonfirmasi positif. ”Sisanya, 25 persen menilai penanganan lambat,’’ jelas Ratno.
Untuk tingkat kepuasan, hasil survei menyebutkan bahwa 68,2 persen masyarakat Jatim puas. Persentase terbesar terdapat di Kota Probolinggo, Situbondo, Kota Mojokerto, Trenggalek, dan Madiun. Lalu, ketidakpuasan tertinggi berada di Kota Batu, Kota Madiun, Ponorogo, Sidoarjo, dan Kota Pasuruan.
Memang, kasus positif di Jawa Timur sempat menjadi yang tertinggi secara nasional. Namun, satgas Covid-19 mampu menggenjot angka kesembuhan. Bahkan, persentase angka kesembuhan merupakan yang tertinggi.
Dari semua upaya yang dilakukan satgas, yang paling dirasakan publik adalah soal sosialisasi pencegahan dan penanganan (62,2 persen). Disusul pembagian masker dan penyemprotan disinfektan.
Ratno berharap, hasil survei tersebut menjadi catatan bagi satgas Covid-19 di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Pencapaian yang sudah bagus harus ditingkatkan. ”Sedangkan, sektor yang lemah harus dievaluasi untuk disempurnakan,” katanya.
—
SURVEI PENANGANAN COVID-19 DI JAWA TIMUR
Sikap publik terhadap pandemi Covid-19:
Penilaian publik atas langkah pemerintah provinsi:
Kepuasan publik terhadap penanganan Covid-19:
Sumber: Hasil survei Indopol
KalbarOnline.com – Pandemi Covid-19 berlangsung hampir 6 bulan, tak terkecuali di Jatim. Sejauh ini, upaya penanganan dan pencegahan persebaran virus korona oleh satuan tugas (satgas) tingkat provinsi maupun kabupaten/kota cukup mendapat apresiasi positif dari publik.
Indikatornya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan pandemi di Jatim cukup tinggi. Hanya, ada sejumlah catatan yang perlu dijadikan perhatian. Salah satunya, tingkat kesadaran publik untuk ikut mencegah persebaran Covid-19. Sebab, ternyata masih ada warga yang tak percaya dengan pandemi yang belum dipastikan kapan berakhir ini.
Hal itu terungkap dari hasil survei yang dilakukan Indopol Survey and Consultanting. Survei yang digelar pada Juli lalu itu melibatkan 1.000 responden di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Direktur Eksekutif Indopol Ratno Sulistiyanto menyatakan, survei tersebut bertujuan melihat tingkat kepuasan masyarakat terhadap penanganan pandemi Covid-19 di Jatim. ”Dengan begitu, masyarakat bisa lebih objektif menilai penanganan Covid-19 yang dilaksanakan pemerintah,” katanya.
Selain itu, dalam survei tersebut, Indopol memetakan tingkat kewaspadaan publik Jatim terhadap persebaran virus korona. Hasilnya, 58,5 persen warga memang waspada. Namun, ternyata ada juga yang tak percaya. ”Bahkan, ada yang menilai Covid-19 terlalu dilebih-lebihkan,’’ ungkapnya.
Pada penelitian itu, Indopol juga menyurvei respons publik terhadap penanganan pandemi oleh pemerintah melalui satgas (baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota). Hasilnya, 75 persen responden menilai sangat cepat dan bagus. Terutama penanganan pasien yang terkonfirmasi positif. ”Sisanya, 25 persen menilai penanganan lambat,’’ jelas Ratno.
Untuk tingkat kepuasan, hasil survei menyebutkan bahwa 68,2 persen masyarakat Jatim puas. Persentase terbesar terdapat di Kota Probolinggo, Situbondo, Kota Mojokerto, Trenggalek, dan Madiun. Lalu, ketidakpuasan tertinggi berada di Kota Batu, Kota Madiun, Ponorogo, Sidoarjo, dan Kota Pasuruan.
Memang, kasus positif di Jawa Timur sempat menjadi yang tertinggi secara nasional. Namun, satgas Covid-19 mampu menggenjot angka kesembuhan. Bahkan, persentase angka kesembuhan merupakan yang tertinggi.
Dari semua upaya yang dilakukan satgas, yang paling dirasakan publik adalah soal sosialisasi pencegahan dan penanganan (62,2 persen). Disusul pembagian masker dan penyemprotan disinfektan.
Ratno berharap, hasil survei tersebut menjadi catatan bagi satgas Covid-19 di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Pencapaian yang sudah bagus harus ditingkatkan. ”Sedangkan, sektor yang lemah harus dievaluasi untuk disempurnakan,” katanya.
—
SURVEI PENANGANAN COVID-19 DI JAWA TIMUR
Sikap publik terhadap pandemi Covid-19:
Penilaian publik atas langkah pemerintah provinsi:
Kepuasan publik terhadap penanganan Covid-19:
Sumber: Hasil survei Indopol
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini