Pastikan beri sanksi
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji mengecam aksi seorang pemuda yang foto bersama pasien positif Covid-19 di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu tanpa alat pelindung diri tak terkecuali masker. Aksi nekat yang dilakukan seorang pemuda bernama Rinto itu lantaran dirinya mengaku tak percaya terhadap Covid-19.
“Yang foto tidak pakai masker dengan pasien positif, saya suruh jemput, kita kenakan sanksi, sanksi sesuai Pergub, itu beri contoh yang tidak baik, harus langsung di-swab dan isolasi,” tegas Midji.
Hal senada pun turut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Harisson. Dirinya mengaku geram dengan aksi Rinto.
“Bisa saja kalau dia (Rinto) tertular akan asimtomatik, tapi tolong pikirkan orang yang rentan yang merupakan keluarganya atau masyarakat di sekitarnya yang akan mempunyai risiko yang lebih berat atau fatal,” tegas Harisson.
“Bukan saatnya untuk gagah-gagahan numpang ngetop. Tolong Satgas Kecamatan dan Kabupaten jangan diam dengan orang-orang seperti ini. Ambil tindakan terhadap orang ini, dari pada nanti membahayakan masyarakat di sekitarnya,” tegas Harisson geram.
“Rinto ini akan kita kenakan sanksi karena dia melanggar disiplin pelaksanaan protokol kesehatan, yang menindak nanti satgas kabupaten. Sanksinya sesuai Perbup, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu sudah ada Perbup tentang pelaksanaan protokol kesehatan,” tandasnya.
Seperti diketahui, seorang pria di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Rinto merasa yakin jika virus Covid-19 itu tidak pernah ada. Tak tanggung-tanggung, pria berusia 32 tahun tersebut bahkan nekat foto bersama dengan pasien yang dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil swab oleh petugas kesehatan setempat.
“Saya kasihan dengan warga Badau yang dinyatakan positif Covid-19 dan dikucilkan warga, bahkan sempat mau dihukum adat sebesar Rp4 juta karena dianggap mengotori nama Badau, saya tidak mau itu terjadi dan saya buktikan yang dianggap positif Covid-19 baik-baik saja, makanya saya datangi rumah mereka foto bersama dan ngobrol sama mereka,” kata Rinto, seperti dilansir dari Antara Kalbar.
Disampaikan Rinto, rasa tidak percayanya terhadap Covid-19, karena memang sejumlah warga yang sudah dinyatakan positif masih dalam keadaan sehat-sehat saja. Jika pun ada penyakit, kata Rinto merupakan penyakit yang di derita ada sebelum wabah Covid-19, tentu itu membuat tanda tanya kami selaku masyarakat virus corona.
“Saya berharap petugas kesehatan juga bisa jeli melihat riwayat penyakit warga, apakah itu karena Covid-19 atau memang karena penyakit itu memang sudah ada,” kata Rinto.
Dikatakan Rinto, akibat dinyatakannya ada warga Badau yang positif Covid-19 sangat berdampak terhadap kehidupan sosial masyarakat dari berbagai bidang.
“Kami minta tolong penjelasan petugas kesehatan dan bersihkan nama Badau, sebagai masyarakat awam terkait medis kami memang tidak tahu, tetapi memang fakta di tengah masyarakat rasa-rasanya Covid-19 itu tidak masuk akal,” kata Rinto. (Fai)
Comment