Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 21 September 2020 |
KalbarOnline.com – Angka penularan virus Korona atau Covid-19 di tanah air masih terus bertambah. Sampai saat ini sudah mencapai 244.676 angka penularan Covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan evaluasi terhadap penanganan Covid-19 di tanah air.
“Kepada Presiden Jokowi untuk mengevaluasi secara menyeluruh penanganan Covid-19. Jika diperlukan dapat mengambil alih dan memimpin langsung agar lebih efektif, terarah, dan maksimal,” ujar Haedar dalam keterangan tertulis yang diterima KalbarOnline.com, Senin (21/9).
Menurut Haedar, kehadiran Presiden Jokowi sangat diperlukan di tengah gejala lemahnya kinerja dan sinergi antar kementerian. Sehingga perlu adanya evaluasi kepada para menteri yang dipimpinnya supaya meningkatkan performanya dalam menangani pandemi Covid-19.
Baca juga: Penanganan Covid-19 Terburuk Nomor 4 di Dunia, Indonesia di-Blacklist
“Presiden perlu mengevaluasi para menteri agar meningkatkan performa dan profesionalitas kerja, sehingga tidak menimbulkan liabilitas pemerintahan dan menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, khususnya kepada presiden,” katanya.
Haedar menambahkan, perlu kebijakan yang tegas dan menyeluruh dalam penanganan Covid-19 secara nasional agar keadaan terkendali.
“Selain itu, niscaya diutamakan bahwa penyelamatan jiwa manusia merupakan sesuatu yang terpenting dari lainnya, sebagaimana perintah konstitusi agar pemerintah negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,” pungkasnya.
Adapun sampai dengan, Minggu (20/9) jumlah positif sebanyak 3.989 orang. Totalnya adalah 244.676 orang. Kemudian sembuh 2.977 orang, jumlah keselurhannya adalah 177.327 orang.
Meninggal dunia tercatat 105 orang. Total keseluruhannya adalah 9.553 orang. Virus Korona ini sudah menyebar ke 34 provinsi dengan 493 kabupaten dan kota.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Angka penularan virus Korona atau Covid-19 di tanah air masih terus bertambah. Sampai saat ini sudah mencapai 244.676 angka penularan Covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan evaluasi terhadap penanganan Covid-19 di tanah air.
“Kepada Presiden Jokowi untuk mengevaluasi secara menyeluruh penanganan Covid-19. Jika diperlukan dapat mengambil alih dan memimpin langsung agar lebih efektif, terarah, dan maksimal,” ujar Haedar dalam keterangan tertulis yang diterima KalbarOnline.com, Senin (21/9).
Menurut Haedar, kehadiran Presiden Jokowi sangat diperlukan di tengah gejala lemahnya kinerja dan sinergi antar kementerian. Sehingga perlu adanya evaluasi kepada para menteri yang dipimpinnya supaya meningkatkan performanya dalam menangani pandemi Covid-19.
Baca juga: Penanganan Covid-19 Terburuk Nomor 4 di Dunia, Indonesia di-Blacklist
“Presiden perlu mengevaluasi para menteri agar meningkatkan performa dan profesionalitas kerja, sehingga tidak menimbulkan liabilitas pemerintahan dan menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, khususnya kepada presiden,” katanya.
Haedar menambahkan, perlu kebijakan yang tegas dan menyeluruh dalam penanganan Covid-19 secara nasional agar keadaan terkendali.
“Selain itu, niscaya diutamakan bahwa penyelamatan jiwa manusia merupakan sesuatu yang terpenting dari lainnya, sebagaimana perintah konstitusi agar pemerintah negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,” pungkasnya.
Adapun sampai dengan, Minggu (20/9) jumlah positif sebanyak 3.989 orang. Totalnya adalah 244.676 orang. Kemudian sembuh 2.977 orang, jumlah keselurhannya adalah 177.327 orang.
Meninggal dunia tercatat 105 orang. Total keseluruhannya adalah 9.553 orang. Virus Korona ini sudah menyebar ke 34 provinsi dengan 493 kabupaten dan kota.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini