KalbarOnline.com – Beredar video seorang pasien terkonfirmasi positif COVID-19 mengaku sebagai tim medis dibagian laboratorium RSUD Waisai Raja Ampat dan dinyatakan terkonfirmasi COVID-19 menghebohkan media sosial, Minggu (27/9/2020).
Dalam video itu, sang pasien yang mengaku bernama Oktovina itu telah menjalani karantina sudah memasuki hari ke empat di RSUD Waisai dengan keadaan sangat menderita. Pertama memasuki karantina harus membersihkan ruangan, tempat tidur dan tidak pernah dikunjungi dokter.
“Jadi, keadaan kami sekarang bukan semakin baik, tapi semakin buruk karena dokter satu orang pun tidak pernah datang untuk memperhatikan. Yang ada diterlantarkan,” tuturnya di video berdurasi sekitar 4.31 menit itu.
Padahal dari informasi yang didapatkan, alokasi dana COVID-19 untuk Kabupaten Raja Ampat berjumlah Rp100 miliar.
Ketua Harian Satgas COVID-19 sekaligus Kepala BNPB Raja Ampat Albert Kaihatu mengaku pihaknya shock melihat video yang viral soal penderitaan pasien terkonfirmasi COVID-19 saat menjalani pengobatan di ruang perawatan.
Dirinya langsung turun ke RSUD Kota Waisai Raja Ampat untuk melakukan pengecekan terhadap pasien tersebut bersama pasien lainnya sebagaimana dilansir dari Sindonews.com Senin (28/9/2020).
Menurutnya, pasien yang dirawat di RSUD Kota Waisai Raja Ampat ada 12 orang, dan sebagian pasien COVID-19 dirawat ataupun di karantina di lokasi gedung Wanita.
“Kami akan rapat bersama dengan pihak RSUD, Dinas Kesehatan dan tim COVID-19 membahas jalan keluar terkait video viral ini sehingga tidak ada lagi pasien yang mengeluh. Kami berharap, vidio pasien yang viral ini menjadi suatu proses pembelajaran dalam membuka pola pikir untuk memberikan layanan yang terbaik pada pasien kedepan,” ungkap Kaihatu. [rif]
Comment