Bea Cukai Ketapang Musnahkan Barang Ilegal Senilai Rp1 Miliar

Bea Cukai Ketapang Musnahkan Barang Ilegal Senilai Rp1 Miliar

KalbarOnline, Ketapang – Kantor Bea Cukai Ketapang memusnahkan 1,2 juta batang rokok dan 848 botol minuman keras (miras) ilegal yang telah berstatus milik negara dengan nilai total miliaran Rupiah. Pemusnahan barang bukti sitaan Bea Cukai semester pertama tahun 2020 ini dilakukan di halaman kantor Bea Cukai Ketapang dengan cara dibakar dan digilas menggunakan alat berat, Selasa (6/10/2020).

IKLANSUMPAHPEMUDA

Kepala kantor Bea Cukai Ketapang Broto Setia Pribadi mengatakan kalau barang kena cukai ilegal yang bernilai  lebih dari Rp1 milyar itu merupakan hasil penindakan di wilayah Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara.

Baca Juga :  Wabup Ketapang Lepas Jalan Santai HUT RI ke-78 di Kecamatan Benua Kayong

“Pemusnahan barang ilegal ini merupakan tugas Bea Cukai dalam menjaga masyarakat dari beredarnya barang-barang ilegal dan berbahaya sekaligus menjaga dunia industri dari persaingan usaha yang tidak sehat,” katanya.

Ia memaparkan kalau untuk rokok ilegal berjumlah 1.288.720 batang atau 64.236 bungkus yang bernilai Rp642.360.000 dengan potensi kerugian negara senilai Rp403.063.200.

“Sementara untuk miras ilegal sebanyak 424 liter atau 848 botol dengan nilai barang Rp424.000.000 dan berpotensi merugikan negara Rp117.872.000,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan kalau kegiatan penindakan terhadap barang kena Cukai ilegal ini merupakan salah satu bentuk komitmen pihaknya dalam menjalankan fungsi community protector.

Baca Juga :  Danrem Antar Orang Tuanya Pulang Kampung

“Produk ilegal ini biasanya dijual dipasaran dengan harga di bawah rata-rata yang akan menyasar kalangan masyakarat dengan perekonomian menengah ke bawah,” ujarnya.

Ia berharap dengan penindakan dan pemusnahan yang dilakukan pihaknya ini mampu melindungi masyarakat dan pelaku usaha dari dampak negatif barang-barang ilegal.

“Masyakarat juga diimbau agar proaktif untuk memberikan informasi jika menemukan barang ilegal yang beredar lingkungan masing-masing,” tandasnya. (Adi LC)

Comment