Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Minggu, 25 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyerukan adanya hukuman dan tindakan tegas dari pemerintah terhadap warga yang melanggar protokol kesehatan Covid-19.
Seruan tersebut disampaikan Ayatollah Ali Khamenei untuk memutus mata rantai Covid-19 yang kini mencatatkan rekor kasus harian di negara tersebut.
Dalam pertemuan tatap muka yang jarang terjadi dengan anggota gugus tugas virus korona nasional pada Sabtu, (24/10/2020), Khamenei mengatakan Iran perlu meyakinkan opini publik sehingga orang dan organisasi yang berbeda dapat bekerja sama untuk membendung penyebaran virus korona baru.
“Karena aspek keamanan dan ekonomi juga muncul dari penyakit ini, kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas dalam pengambilan keputusan,” katanya, menurut situs web pimpinan tertinggi Farsi.
Pertemuan itu diadakan sehari setelah tingkat infeksi korona dalam satu hari mencapai 6.134. Jumlah infeksi harian itu hampir dua kali lipat dalam sebulan terakhir ketika Iran memerangi gelombang ketiga virus mematikan itu.
Dalam pidatonya, Khamenei memerintahkan segera dibentuknya “markas operasional” satuan tugas virus korona nasional untuk memantau pelaksanaan pedoman aturan yang ada.
Khamenei juga menyerukan untuk “menyetujui tuntutan ketat bagi orang yang melakukan pelanggaran besar protokol kesehatan”.
Pada hari Jumat, pemerintah memberlakukan pembatasan baru untuk ibu kota, Teheran, serta di seluruh negeri sebagai tanggapan atas peningkatan jumlah kematian, infeksi, dan rawat inap.
Mulai Senin, (26/10/2020) semua organisasi negara di Teheran diwajibkan untuk beroperasi dengan 50 persen tenaga kerja di tempat itu. Mereka juga telah diperintahkan untuk mengizinkan pegawai pemerintah datang setiap dua hari dalam sebulan.
Menurut kementerian kesehatan, 43 kabupaten berisiko tinggi di seluruh Iran telah diperintahkan untuk menutup semua bisnis yang tidak penting mulai Senin setidaknya selama seminggu. Penutupan bisa diperpanjang, kata badan negara bagian itu. [ind]
Sumber: Aljazeera
KalbarOnline.com – Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyerukan adanya hukuman dan tindakan tegas dari pemerintah terhadap warga yang melanggar protokol kesehatan Covid-19.
Seruan tersebut disampaikan Ayatollah Ali Khamenei untuk memutus mata rantai Covid-19 yang kini mencatatkan rekor kasus harian di negara tersebut.
Dalam pertemuan tatap muka yang jarang terjadi dengan anggota gugus tugas virus korona nasional pada Sabtu, (24/10/2020), Khamenei mengatakan Iran perlu meyakinkan opini publik sehingga orang dan organisasi yang berbeda dapat bekerja sama untuk membendung penyebaran virus korona baru.
“Karena aspek keamanan dan ekonomi juga muncul dari penyakit ini, kesehatan masyarakat harus menjadi prioritas dalam pengambilan keputusan,” katanya, menurut situs web pimpinan tertinggi Farsi.
Pertemuan itu diadakan sehari setelah tingkat infeksi korona dalam satu hari mencapai 6.134. Jumlah infeksi harian itu hampir dua kali lipat dalam sebulan terakhir ketika Iran memerangi gelombang ketiga virus mematikan itu.
Dalam pidatonya, Khamenei memerintahkan segera dibentuknya “markas operasional” satuan tugas virus korona nasional untuk memantau pelaksanaan pedoman aturan yang ada.
Khamenei juga menyerukan untuk “menyetujui tuntutan ketat bagi orang yang melakukan pelanggaran besar protokol kesehatan”.
Pada hari Jumat, pemerintah memberlakukan pembatasan baru untuk ibu kota, Teheran, serta di seluruh negeri sebagai tanggapan atas peningkatan jumlah kematian, infeksi, dan rawat inap.
Mulai Senin, (26/10/2020) semua organisasi negara di Teheran diwajibkan untuk beroperasi dengan 50 persen tenaga kerja di tempat itu. Mereka juga telah diperintahkan untuk mengizinkan pegawai pemerintah datang setiap dua hari dalam sebulan.
Menurut kementerian kesehatan, 43 kabupaten berisiko tinggi di seluruh Iran telah diperintahkan untuk menutup semua bisnis yang tidak penting mulai Senin setidaknya selama seminggu. Penutupan bisa diperpanjang, kata badan negara bagian itu. [ind]
Sumber: Aljazeera
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini