Tips Aman Kendarai Motor di Musim Hujan

KalbarOnline.com – Jelang akhir tahun, cuaca mulai berganti dari musim kemarau memasuki musim penghujan. Hujan yang turun hampir setiap hari menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara sepeda motor.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Selain basah kuyup, berkendara di saat hujan juga akan menimbulkan dampak lainnya yang bisa berujung meningkatkan kemungkinan terjatuh, bahkan kecelakaan. Saran terbaik adalah tidak berkendara saat hujan karena lebih mengutamakan #Cari_Aman. Sehingga menghindari kerugian dan potensi kecelakaan.

Namun, bagaimana jika dengan berbagai alasan mendesak harus tetap berkendara? Ada beberapa risiko yang akan dihadapi pengendara. Tapi Astra Motor Jateng punya beberapa tips untuk berkendara tetap aman.

”Risiko aquaplanning atau hydroplanning yaitu peristiwa kontak ban diaspal hilang akibat ban melintasi lapisan permukaan air. Ban layaknya berjalan di atas permukaan air. Sehingga tidak bisa dikendalikan. Cara menghadapinya dengan kecepatan rendah, menghindari permukaan yang licin seperti keramik, menghindari genangan air, sesuaikan tekanan ban sesuai standar dan ganti ban sesuai tire wire indicator,” tutur Safety Riding Supervisor Astra Motor Jateng Oke Desiyanto seperti dikutip Radar Solo, Jumat (30/10).

Kemungkinan lain adalah water hammer. Terjadi di dalam mesin, khususnya ruang bakar yang menyebabkan kehilangan kompresi akibat stang piston bengkok berakhir mogok. Kejadian ini berawal dari masuknya air ke ruang bakar dalam jumlah tertentu dan tidak bisa terbakar sehingga menyebabkan tekanan ruang bakar naik secara ekstrem saat langkah kompresi.

Baca Juga :  Wuling Kenalkan Mobil Listrik Kedua Bernama Binguo

Cara menghadapinya adalah memastikan sistem pemasukan udara tidak masuk air dan memahami ketinggian lubang hisap udara di kotak filter. Sehingga bisa melakukan langkah pencegahan jika ada aliran air dalam jumlah besar ke daerah lubang hisap udara.

Hipotermia adalah kondisi tubuh yang mengalami penurunan suhu drastis. Penyebabnya adalah cuaca dingin yang ekstrem, kedinginan dalam waktu yang lama, menggunakan pakaian basah dalam jangka waktu lama dan kondisi basah di lingkungan berangin.

Akibat hipotermia akan mengalami penurunan kinerja kemampuan fisik hingga kesadarannya. Cara menghindarinya adalah selalu gunakan perlengkapan berkendara. Gunakan jaket tebal dan sarung tangan yang cocok untuk udara dingin dan basah saat berada di lingkungan pegunungan, serta gunakan jas hujan yang aman saat berkendara kondisi hujan.

“Dehidrasi atau menurunnya jumlah cairan dalam tubuh menyebabkan kram otot, mudah lesu dan menurunkan konsentrasi. Ini bisa terjadi karena suhu lingkungan yang rendah dan tenggorokan tidak terasa haus. Cara menghindarinya adalah gunakan jas hujan dengan sirkulasi udara yang baik, berbahan nyaman dan tidak gerah serta ukuran yang sesuai,” papar Oke.

Baca Juga :  HelmChat, Solusi Komunikasi dengan Boncenger dan Kawan Riding

Gangguan lain yang kerap muncul saat berkendara dalam hujan adalah ulkus kornea. Yakni luka pada bagian kornea mata yang menyebabkan mata sakit dan memerah atau terasa ada yang mengganjal. Penyebabnya adalah air hujan yang mengandung kotoran, bakteri atau garam dan langsung kontak ke mata.

Cara menghindarinya adalah gunakan kaca helm yang masih bening dan jelas. Bisa juga dilapisi cairan yang dapat menyebabkan air hujan sulit menempel pada kaca helm atau memiliki efek daun talas.

Dengan mengetahui adanya risiko tersebut, harapannya pengendara sepeda motor dapat meminimalisir adanya potensi kecelakaan saat berkendara di kala hujan. “Yang terpenting, selalu bekali diri sendiri dengan perlengkapan berkendara lengkap supaya selalu aman dalam berbagai kondisi berkendara,” tutup Oke.

Comment