Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 02 November 2020 |
KalbarOnline.com – Kasus peretasan data kembali terjadi. Seorang hackermengaku menjual akun yang berisi total 34 juta data pengguna. Data tersebut diklaim dicuri dari tujuh belas perusahaan yang berbeda.
Salah satun perusahaan dari Indonesia yang menjadi korban yang diretas adalah situs Cermati.com. Sebanyak 2,9 juta data pengguna yang ditawarkan.
Dilansir dari Bleepingcomputer, Senin (2/11/2020) salah seorang pelaku ancaman mengaku telah menjual 34 juta akun database yang dia curi dari tujuh belas perusahaan global.
Pelaku tersebut melakukan pembobolan data pada 2020. Data dari aplikasi pinjaman online tersebut yang diperjual belikan berisi informasi penting. Ada email, password, nama, alamat, telepon, pendapatan, bank, nomor pajak, NIK, jenis kelamin, pekerjaan, perusahaan dan nama ibu kandung.
Ketika ditanya bagaimana peretas memperoleh akses ke berbagai situs, peretas enggan bercerita. Peretas hanya mengungkapkan bahwa basis data yang dicuri biasanya dijual pertama kali dalam penjualan pribadi dengan kisaran US$500 hingga US$100.000 untuk basis data Wattpad.
Setelah beberapa waktu, biasanya database yang dicuri dirilis secara gratis di forum peretas untuk meningkatkan ‘jalan kredibilitas’ peretas. Bleeping juga menyebutkan tak satu pun dari perusahaan tersebut yang melaporkan pelanggaran data.
Dikutip dari Bleeping Computer, Senin (2/11/2020), semua dari tujuh belas database yang dijual diperoleh pada tahun ini, dengan pencurian terbesar pada situs Geekie.com.br dengan 8,1 juta data.
Basis data yang dicuri biasanya akan dijual pertama kali untuk pribadi dengan kisaran harga USD 500 atau sekitar Rp 7 jutaan.
Setelah beberapa waktu, biasanya database yang dicuri dirilis secara gratis di forum peretas untuk meningkatkan kredibilitas sang hacker.
Sejauh ini, hanya RedMart yang mengungkapkan pelanggaran data setelah diberitahu oleh pihak Bleeping Computer, dan Wongnai.com mengatakan kepada BleepingComputer bahwa mereka sedang menyelidiki insiden tersebut. [rif]
KalbarOnline.com – Kasus peretasan data kembali terjadi. Seorang hackermengaku menjual akun yang berisi total 34 juta data pengguna. Data tersebut diklaim dicuri dari tujuh belas perusahaan yang berbeda.
Salah satun perusahaan dari Indonesia yang menjadi korban yang diretas adalah situs Cermati.com. Sebanyak 2,9 juta data pengguna yang ditawarkan.
Dilansir dari Bleepingcomputer, Senin (2/11/2020) salah seorang pelaku ancaman mengaku telah menjual 34 juta akun database yang dia curi dari tujuh belas perusahaan global.
Pelaku tersebut melakukan pembobolan data pada 2020. Data dari aplikasi pinjaman online tersebut yang diperjual belikan berisi informasi penting. Ada email, password, nama, alamat, telepon, pendapatan, bank, nomor pajak, NIK, jenis kelamin, pekerjaan, perusahaan dan nama ibu kandung.
Ketika ditanya bagaimana peretas memperoleh akses ke berbagai situs, peretas enggan bercerita. Peretas hanya mengungkapkan bahwa basis data yang dicuri biasanya dijual pertama kali dalam penjualan pribadi dengan kisaran US$500 hingga US$100.000 untuk basis data Wattpad.
Setelah beberapa waktu, biasanya database yang dicuri dirilis secara gratis di forum peretas untuk meningkatkan ‘jalan kredibilitas’ peretas. Bleeping juga menyebutkan tak satu pun dari perusahaan tersebut yang melaporkan pelanggaran data.
Dikutip dari Bleeping Computer, Senin (2/11/2020), semua dari tujuh belas database yang dijual diperoleh pada tahun ini, dengan pencurian terbesar pada situs Geekie.com.br dengan 8,1 juta data.
Basis data yang dicuri biasanya akan dijual pertama kali untuk pribadi dengan kisaran harga USD 500 atau sekitar Rp 7 jutaan.
Setelah beberapa waktu, biasanya database yang dicuri dirilis secara gratis di forum peretas untuk meningkatkan kredibilitas sang hacker.
Sejauh ini, hanya RedMart yang mengungkapkan pelanggaran data setelah diberitahu oleh pihak Bleeping Computer, dan Wongnai.com mengatakan kepada BleepingComputer bahwa mereka sedang menyelidiki insiden tersebut. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini