Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 03 November 2020 |
KalbarOnline.com – Afghanistan kembali dilanda aksi teror mematikan. Kali ini, serangan ditujukan ke universitas Kabul dan menewaskan 22 orang serta puluhan lainnya terluka. Kelompok ISIS mengklaim bertanggungjawab di balik aksi teror tersebut menurut Presiden Ashraf Ghani.
Serangan di ibu kota Afghanistan pada Senin, (2/11/2020) itu terjadi ketika kekerasan meningkat di seluruh Afghanistan. Serangan tersebut juga yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua minggu setelah aksi teror di sebuah lembaga pendidikan sebelumnya.
Serangan yang terjadi sekira pukul 11.00 pagi waktu setempat dan berlangsung selama berjam-jam itu digambarkan para penyintas sangat mengerikan, ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam kampus.
“Dua pria bersenjata kemudian mulai menembak dan menyebabkan ratusan siswa melarikan diri dan bergegas melewati tembok pembatas,” kata pejabat setempat seperti dilansir dari Aljazeera, Selasa (3/11/2020).
Menurut pengakuan salah seorang mahasiswa, Fraidoon Ahmadi, saat aksi tembakan terjadi, dia berada di kelas. “Kami sangat takut dan kami pikir ini bisa menjadi hari terakhir dalam hidup kami… anak laki-laki dan perempuan berteriak, berdoa dan menangis minta tolong,” kata Ahmadi, menambahkan bahwa dia dan masiswa lainnya dikepung selama lebih dari dua jam sebelum diselamatkan.
Hamid Obaidi, juru bicara Kementerian Pendidikan Tinggi, mengatakan kepada AFP serangan itu dimulai ketika para pejabat pemerintah tiba untuk pembukaan pameran buku Iran yang diselenggarakan di kampus.
Presiden Ashraf Ghani menyebut serangan itu “tindakan teror yang tercela” dan mengumumkan hari berkabung nasional untuk menghormati para korban.
Saksi mata mengatakan ratusan orang melarikan diri dan berebut menaiki dinding kampus ketika serangan itu terjadi. “Sayangnya 19 orang tewas dan 22 lainnya luka-luka,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tariq Arian kepada AFP.
“Tiga penyerang terlibat. Salah satu dari mereka meledakkan bahan peledaknya di awal, dua di antaranya dirobohkan oleh aparat keamanan,” katanya.
Sementara juru bicara kepolisian Kabul Ferdaws Faramerz mengatakan kepada AFP bahwa sebagian besar dari mereka yang tewas adalah mahasiswa. [ind]
KalbarOnline.com – Afghanistan kembali dilanda aksi teror mematikan. Kali ini, serangan ditujukan ke universitas Kabul dan menewaskan 22 orang serta puluhan lainnya terluka. Kelompok ISIS mengklaim bertanggungjawab di balik aksi teror tersebut menurut Presiden Ashraf Ghani.
Serangan di ibu kota Afghanistan pada Senin, (2/11/2020) itu terjadi ketika kekerasan meningkat di seluruh Afghanistan. Serangan tersebut juga yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua minggu setelah aksi teror di sebuah lembaga pendidikan sebelumnya.
Serangan yang terjadi sekira pukul 11.00 pagi waktu setempat dan berlangsung selama berjam-jam itu digambarkan para penyintas sangat mengerikan, ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam kampus.
“Dua pria bersenjata kemudian mulai menembak dan menyebabkan ratusan siswa melarikan diri dan bergegas melewati tembok pembatas,” kata pejabat setempat seperti dilansir dari Aljazeera, Selasa (3/11/2020).
Menurut pengakuan salah seorang mahasiswa, Fraidoon Ahmadi, saat aksi tembakan terjadi, dia berada di kelas. “Kami sangat takut dan kami pikir ini bisa menjadi hari terakhir dalam hidup kami… anak laki-laki dan perempuan berteriak, berdoa dan menangis minta tolong,” kata Ahmadi, menambahkan bahwa dia dan masiswa lainnya dikepung selama lebih dari dua jam sebelum diselamatkan.
Hamid Obaidi, juru bicara Kementerian Pendidikan Tinggi, mengatakan kepada AFP serangan itu dimulai ketika para pejabat pemerintah tiba untuk pembukaan pameran buku Iran yang diselenggarakan di kampus.
Presiden Ashraf Ghani menyebut serangan itu “tindakan teror yang tercela” dan mengumumkan hari berkabung nasional untuk menghormati para korban.
Saksi mata mengatakan ratusan orang melarikan diri dan berebut menaiki dinding kampus ketika serangan itu terjadi. “Sayangnya 19 orang tewas dan 22 lainnya luka-luka,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tariq Arian kepada AFP.
“Tiga penyerang terlibat. Salah satu dari mereka meledakkan bahan peledaknya di awal, dua di antaranya dirobohkan oleh aparat keamanan,” katanya.
Sementara juru bicara kepolisian Kabul Ferdaws Faramerz mengatakan kepada AFP bahwa sebagian besar dari mereka yang tewas adalah mahasiswa. [ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini