Sekjen PBB Kutuk Serangan di Universitas Kabul, Afghanistan Umumkan Hari Berkabung Nasional

KalbarOnline.com – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB António Guterres mengutuk keras serangan mengerikan yang terjadi di Universitas Kabul di Afghanistan, Senin (2/11/2020) lalu. ISIS mengklaim berada di balik aksi teror ini.

Dalam pernyataan yang disampaikan melalui wakil juru bicaranya, Farhan Haq, António Guterres menyampaikan rasa simpati terdalamnya kepada keluarga para korban dan berharap mereka yang terluka segera pulih.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Serangan mengerikan ini, yang kedua dalam sepuluh hari di fasilitas sekolah di Kabul, juga merupakan serangan terhadap hak asasi manusia atas pendidikan,” kata Guterres dalam pernyataan resminya seperti dilansir dari saudigazette, Selasa (3/11/2020).

Seperti diketahui, sejumlah lelaki bersenjata yang menyamar sebagai petugas polisi menyerbu universitas di ibukota Afghanistan, menyandera, menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai lebih dari dua puluh lainya.

Baca Juga :  Vaksinasi Covid-19 Massal 3000 Tenaga Kesehatan di RSUP Dr. Sardjito, Kemenkes Raih Rekor MURI

Guterres menegaskan kembali bahwa mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban. “Perserikatan Bangsa-Bangsa mendukung rakyat dan Pemerintah Afghanistan untuk mendukung aspirasi perdamaian mereka yang telah lama dipegang,” pungkasnya.

Seperti diketahui, serangan itu dimulai tak lama sebelum perkiraan kedatangan pejabat pemerintah untuk pameran buku Iran. Pada Selasa ini telah ditetapkan sebagai hari berkabung nasional oleh pemerintah.

Taliban membantah terlibat dan mengutuk serangan itu tidak lama setelah dimulai pada hari Senin. Beberapa jam kemudian, Daesh (yang disebut IS) mengeluarkan pesan di aplikasi Telegram yang mengatakan telah menargetkan “kelulusan hakim dan penyelidik yang bekerja untuk pemerintah Afghanistan yang murtad”.

Baca Juga :  Kompolnas Rekomendasikan Gatot Eddy Pramono, Boy Rafly Amar, Listyo Sigit Prabowo, Arief Sulistyanto, dan Agus Andrianto Jadi Calon Kapolri

Daesh sebelumnya menargetkan pusat-pusat pendidikan di Afghanistan, termasuk serangan di luar pusat pendidikan di Kabul bulan lalu yang menewaskan 24 orang. Kelompok itu juga mengaku bertanggung jawab atas serangan 2018 di depan Universitas Kabul yang menewaskan puluhan orang. [ind]

Comment