KalbarOnline.com – Kasus positif Covid-19 di Indonesia per Minggu (15/11) berjumlah 467.113 orang. Untuk itu, ada baiknya masyarakat lebih peduli akan dirinya sendiri dan orang lain untuk menerapkan protokol kesehatan.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry Harmadi juga mengatakan, perubahan perilaku adalah ujung tombak daripada melawan penyebaran virus. Dari diri sendiri yang patuh protokol kesehatan, maka orang lain pun akan terlindungi.
“Bidang perubahan perliaku menjadi ujung tombak, penanganan kesehatan sebagai benteng terakhir,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Perubahan perilaku yang diharapkan adalah 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Menurut dia, itu sangat penting dilakukan dalam mengurangi penyebaran virus Covid-19.
- Baca Juga: Ubah Perilaku Dapat Turunkan Penyebaran Covid-19 Hingga 85 Persen
Ia menuturkan bahwa perubahan perilaku yang sulit dilakukan masyarakat adalah menjaga jarak. Di mana, banyak orang tidak menyadari bahwa ketika bertemu teman, mereka tidak mengindahkan jaga jarak yang berpotensi menimbulkan penularan dan membuat klaster baru.
“Dari 3 hal itu yang paling sulit dilakukan adalah menjaga jarak, menjaga jarak tapi ketika ketemu teman baik langsung cipika-cipiki atau merasa temannya tidak mungkin menulari Covid-19,” imbuhnya.
Dia juga menambahkan, apabila masyarakat menerapkan 3M dalam kesehariannya, diri kita bisa menurunkan resiko penyebaran hingga 85 persen.
“Kalau kita melakukan itu, kita telah menurunkan risiko tertular Covid-19 sampai 85 persen,” tuturnya.
Comment