Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 25 November 2020 |
KalbarOnline.com – Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengaku koleganya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, sempat meminta izin kepada dirinya untuk pergi ke Amerika Serikat.
Hal ini dikatakan Dasco setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Edhy Prabowo yang juga kader Gerindra, terkait dugaan korupsi benih lobster atau benur.
“Mungkin dua minggu yang lalu atau 12 hari yang lalu. Dia cuma bilang pamit saja ke Amerika,” ujar Dasco di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/11).
Namun demikian Wakil Ketua DPR ini belum bisa memberikan keterangannya mengenai penangkapan koleganya tersebut. Termasuk soal dugaan 30 perusahaan yang mendapatkan izin ekspor oleh Edhy Prabowo.
“Kita belum memberikan tanggapan belum bisa menduga-duga sebelum mendapatkan keterangan resmi dari KPK,” katanya.
Sebelumnya, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. Operasi senyap ini pun dibenarkan oleh Pimpinan KPK, Nawawi Pomolango.
Baca juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Kena OTT, Begini Komentar Gerindra
Adapun Edhy Prabowo ditangkap dari KPK di Bandara Soekarno-Hatta setelah kepulangannya dari Amerika Serikat, Rabu (25/11) sekira pukul 01.23 WIB. Selain Edhie, ada belasan orang lain yang turut diamankan dalam operasi kedap ini.
“Benar kita telah mangamankan sejumlah orang pada malam dan dini hari tadi,” kata Nawawi dikonfirmasi, Rabu (25/11). Kasus ini di duga terkait dengan proses penetapan calon exportir benih lobster.
Saat ini KPK masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap 17 orang tersebut selama 1×24 jam.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengaku koleganya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, sempat meminta izin kepada dirinya untuk pergi ke Amerika Serikat.
Hal ini dikatakan Dasco setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Edhy Prabowo yang juga kader Gerindra, terkait dugaan korupsi benih lobster atau benur.
“Mungkin dua minggu yang lalu atau 12 hari yang lalu. Dia cuma bilang pamit saja ke Amerika,” ujar Dasco di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (25/11).
Namun demikian Wakil Ketua DPR ini belum bisa memberikan keterangannya mengenai penangkapan koleganya tersebut. Termasuk soal dugaan 30 perusahaan yang mendapatkan izin ekspor oleh Edhy Prabowo.
“Kita belum memberikan tanggapan belum bisa menduga-duga sebelum mendapatkan keterangan resmi dari KPK,” katanya.
Sebelumnya, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. Operasi senyap ini pun dibenarkan oleh Pimpinan KPK, Nawawi Pomolango.
Baca juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Kena OTT, Begini Komentar Gerindra
Adapun Edhy Prabowo ditangkap dari KPK di Bandara Soekarno-Hatta setelah kepulangannya dari Amerika Serikat, Rabu (25/11) sekira pukul 01.23 WIB. Selain Edhie, ada belasan orang lain yang turut diamankan dalam operasi kedap ini.
“Benar kita telah mangamankan sejumlah orang pada malam dan dini hari tadi,” kata Nawawi dikonfirmasi, Rabu (25/11). Kasus ini di duga terkait dengan proses penetapan calon exportir benih lobster.
Saat ini KPK masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap 17 orang tersebut selama 1×24 jam.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini