Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 14 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Salah satu keluhan pengguna masker di tengah pandemi adalah komunikasi. Masker medis biasanya membuat kata-kata pengguna tak terdengar jelas. Perusahaan start-up Jepang berusaha memberi solusi sekaligus memberi fitur unik. Yakni, penerjemah.
Alat yang diciptakan Donut Robotics itu punya fungsi untuk memperjelas dan memperkeras suara pengguna. Dengan begitu, orang lain bisa mendengar perkataan pengguna masker meskipun sedang menjaga jarak. ”Di masa seperti ini, kita masih harus bertemu langsung dengan orang. Dan masker ini akan sangat membantu,” ujar CEO Donut Robotics Taisuke Ono menurut CNN.
Bukan hanya soal suara. Pengguna masker pun tak perlu khawatir jika menjumpai orang asing. Ono menyertakan fitur penerjemah untuk delapan bahasa. Di antaranya, bahasa Indonesia, Tiongkok, Korea, Vietnam, Inggris, Spanyol, dan Prancis.
Pengguna bisa dengan nyaman bicara dalam bahasa ibu. Alat yang dipasang setelah masker medis itu akan menerjemahkan langsung ke bahasa yang diinginkan.
Sebenarnya, teknologi penerjemah tersebut dikembangkan untuk robot layanan bernama Cinnamon di Bandara Haneda. Robot itu dikembangkan untuk membantu calon penumpang asing di bandara. Namun, proyek tersebut mandek karena masa pandemi.
”Dana kami terus menipis. Kami terpaksa memutar otak untuk mempertahankan operasional perusahaan,” ungkapnya.
Rupanya, reaksi masyarakat tinggi. Pada penggalangan dana gelombang pertama, mereka berhasil meraup 28 juta yen (Rp 3,8 miliar) dalam waktu 37 menit saja. Penggalangan dana kedua meraih 56,6 juta yen (Rp 7,6 miliar).
”Kami biasanya baru bisa mendapatkan dana senilai itu dalam penggalangan dana selama tiga sampai empat bulan,” imbuhnya.
Onoi mengatakan bahwa penjualan pertama bakal tersedia bulan ini. Mereka akan menyediakan 5 ribu sampai 10 ribu unit dengan harga sekitar USD 40 (Rp 564 ribu) per unit.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Salah satu keluhan pengguna masker di tengah pandemi adalah komunikasi. Masker medis biasanya membuat kata-kata pengguna tak terdengar jelas. Perusahaan start-up Jepang berusaha memberi solusi sekaligus memberi fitur unik. Yakni, penerjemah.
Alat yang diciptakan Donut Robotics itu punya fungsi untuk memperjelas dan memperkeras suara pengguna. Dengan begitu, orang lain bisa mendengar perkataan pengguna masker meskipun sedang menjaga jarak. ”Di masa seperti ini, kita masih harus bertemu langsung dengan orang. Dan masker ini akan sangat membantu,” ujar CEO Donut Robotics Taisuke Ono menurut CNN.
Bukan hanya soal suara. Pengguna masker pun tak perlu khawatir jika menjumpai orang asing. Ono menyertakan fitur penerjemah untuk delapan bahasa. Di antaranya, bahasa Indonesia, Tiongkok, Korea, Vietnam, Inggris, Spanyol, dan Prancis.
Pengguna bisa dengan nyaman bicara dalam bahasa ibu. Alat yang dipasang setelah masker medis itu akan menerjemahkan langsung ke bahasa yang diinginkan.
Sebenarnya, teknologi penerjemah tersebut dikembangkan untuk robot layanan bernama Cinnamon di Bandara Haneda. Robot itu dikembangkan untuk membantu calon penumpang asing di bandara. Namun, proyek tersebut mandek karena masa pandemi.
”Dana kami terus menipis. Kami terpaksa memutar otak untuk mempertahankan operasional perusahaan,” ungkapnya.
Rupanya, reaksi masyarakat tinggi. Pada penggalangan dana gelombang pertama, mereka berhasil meraup 28 juta yen (Rp 3,8 miliar) dalam waktu 37 menit saja. Penggalangan dana kedua meraih 56,6 juta yen (Rp 7,6 miliar).
”Kami biasanya baru bisa mendapatkan dana senilai itu dalam penggalangan dana selama tiga sampai empat bulan,” imbuhnya.
Onoi mengatakan bahwa penjualan pertama bakal tersedia bulan ini. Mereka akan menyediakan 5 ribu sampai 10 ribu unit dengan harga sekitar USD 40 (Rp 564 ribu) per unit.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini