Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 17 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Pemerintah memberlakukan syarat tes rapid antigen bagi masyarakat yang menggunakan moda transportasi kereta api dan pesawat. Kebijakan itu berlaku sejak 18 Desember 2020. Jadi, tes rapid antibodi yang biasanya menjadi alternatif deteksi dini virus tidak berlaku untuk sementara waktu.
Adapun, kebijakan itu diberlakukan guna mengantisipasi laju penyebaran virus Covid-19 pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020. Harapannya, angka kasus positif Covid-19 dapat ditekan dengan syarat ketat tersebut.
Menanggapi hal itu, Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Sujatno menyatakan ketidaksetujuannya atas kebijakan tersebut. Pasalnya, ia mengkhawatirkan kebijakan ini malah dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggungjawab.
’’Alih-alih menjadi upaya pencegahan Covid-19. YLKI menduga rapid test sebagai prasyarat transportasi dan aktivitas (termasuk jenis antigen) akhirnya hanya akan menjadi ladang bisnis baru yang membebani konsumen,’’ ungkapnya kepada KalbarOnline.com, Kamis (17/12).
Ia pun mengungkapkan, sedari awal pihaknya tidak setuju akan pemeriksaan rapid test jenis apapun sebagai syarat melakukan perjalanan. Sebab, hasil rapid test sendiri tidak bisa sebagai patokan orang tersebut positif atau negatif Covid-19. ’’Hal yang tidak efektif dan hanya menambah biaya yang dibebankan ke konsumen atau masyarakat,’’ terang dia.
Apalagi, saat ini belum ada standar baku untuk alat tersebut dapat digunakan dalam deteksi dini virus Covid-19. Dia pun mengatakan agar rapid test ini dikembalikan kepada fungsi awalnya. ’’Tujuan rapid test sebaiknya dikembalikan semula untuk kepentingan penelitian epidemiologi,’’ ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, mulai Jumat, 18 Desember 2020 mendatang, bagi wisatawan yang melakukan perjalanan menggunakan pesawat maupun kereta api wajib menyertakan hasil rapid antigen. ’’Rapid test antigen ini memiliki sensitivitas yang lebih baik bila dibandingkan rapid test antibodi,’’ ujarnya dalam keterangannya seperti dikutip, Rabu (16/12). (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Pemerintah memberlakukan syarat tes rapid antigen bagi masyarakat yang menggunakan moda transportasi kereta api dan pesawat. Kebijakan itu berlaku sejak 18 Desember 2020. Jadi, tes rapid antibodi yang biasanya menjadi alternatif deteksi dini virus tidak berlaku untuk sementara waktu.
Adapun, kebijakan itu diberlakukan guna mengantisipasi laju penyebaran virus Covid-19 pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020. Harapannya, angka kasus positif Covid-19 dapat ditekan dengan syarat ketat tersebut.
Menanggapi hal itu, Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Agus Sujatno menyatakan ketidaksetujuannya atas kebijakan tersebut. Pasalnya, ia mengkhawatirkan kebijakan ini malah dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggungjawab.
’’Alih-alih menjadi upaya pencegahan Covid-19. YLKI menduga rapid test sebagai prasyarat transportasi dan aktivitas (termasuk jenis antigen) akhirnya hanya akan menjadi ladang bisnis baru yang membebani konsumen,’’ ungkapnya kepada KalbarOnline.com, Kamis (17/12).
Ia pun mengungkapkan, sedari awal pihaknya tidak setuju akan pemeriksaan rapid test jenis apapun sebagai syarat melakukan perjalanan. Sebab, hasil rapid test sendiri tidak bisa sebagai patokan orang tersebut positif atau negatif Covid-19. ’’Hal yang tidak efektif dan hanya menambah biaya yang dibebankan ke konsumen atau masyarakat,’’ terang dia.
Apalagi, saat ini belum ada standar baku untuk alat tersebut dapat digunakan dalam deteksi dini virus Covid-19. Dia pun mengatakan agar rapid test ini dikembalikan kepada fungsi awalnya. ’’Tujuan rapid test sebaiknya dikembalikan semula untuk kepentingan penelitian epidemiologi,’’ ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, mulai Jumat, 18 Desember 2020 mendatang, bagi wisatawan yang melakukan perjalanan menggunakan pesawat maupun kereta api wajib menyertakan hasil rapid antigen. ’’Rapid test antigen ini memiliki sensitivitas yang lebih baik bila dibandingkan rapid test antibodi,’’ ujarnya dalam keterangannya seperti dikutip, Rabu (16/12). (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini