Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 13 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan sedang meninjau dan mempertimbangkan untuk memberikan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization) pada sejumlah vaksin Covid-19 dari Tiongkok. Pasalnya sejauh ini WHO baru menerbitkan izin penggunaan darurat pada vaksin Barat yakni Pfizer-BioNTech.
Jika vaksin Tiongkok disetujui oleh WHO, itu akan secara signifikan meningkatkan kepercayaan negara berkembang dan negara-negara Barat terhadap vaksin Tiongkok. Meskipun WHO memberikan validasi darurat pertama untuk vaksin Pfizer-BioNTech minggu lalu, analis Tiongkok mengatakan bahwa itu tidak akan mempengaruhi pesanan internasional vaksin Tiongkok. Mereka cukup percaya diri sebab vaksin asal Tiongkok diklain lebih efisien dari mulai harga vaksin dan kondisi transportasi hingga penyimpanan.
Reuters melaporkan pada hari Kamis pekan lalu bahwa WHO sedang meninjau vaksin Tiongkok dan tambahan vaksin Barat AstraZeneca untuk mempertimbangkan masuk daftar darurat. Laporan tersebut mengutip Direktur Imunisasi WHO Kate O’Brien yang mengatakan bahwa badan tersebut sedang meninjau vaksin Tiongkok.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Tiongkok Manjur Tambah Lagi, Sinopharm Telah Disetujui
“Beberapa vaksin dari Tiongkok dan vaksin AstraZeneca. Kami sedang berdiskusi dan memulai proses dengan vaksin lain,” katanya.
Seorang ahli imunologi yang berbasis di Beijing mengatakan kepada Global Times bahwa jika laporan itu benar, vaksin Tiongkok mungkin yang dipilih dari CanSinoBIO. CanSinoBIO telah memulai uji klinis Fase III untuk vaksin Covid-19 rekombinan (Ad5-nCoV) yang dikembangkannya di Meksiko pada November, dan lebih dari 10 ribu sukarelawan telah divaksinasi dalam uji klinis Fase III tanpa ada insiden keamanan yang dilaporkan, kata perusahaan itu pada Desember.
“Jika vaksin Tiongkok diberikan validasi darurat oleh WHO, itu akan meningkatkan kepercayaan dari negara berkembang, dan negara Barat juga akan memilih vaksin kami,” katanya.
Dia mengatakan, WHO memberikan validasi darurat untuk vaksin Pfizer karena diberikan untuk penggunaan skala besar di Inggris dan AS. Vaksin Tiongkok memang memiliki kelebihan harga yang relatif terjangkau dan juga penyimpanan yang tidak menyulitkan.
Lima kandidat vaksin Covid-19 Tiongkok sejauh ini di antaranya, dua vaksin tidak aktif yang dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), satu vaksin tidak aktif yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Co., satu vaksin vektor adenoviral yang dikembangkan bersama oleh Akademi Ilmu Militer dan perusahaan bioteknologi Tiongkok CanSino, dan satu vaksin protein rekombinan yang dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biologic Pharmacy (sedang dalam uji klinis fase III di negara-negara seperti Pakistan dan Peru).
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dilaporkan sedang meninjau dan mempertimbangkan untuk memberikan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization) pada sejumlah vaksin Covid-19 dari Tiongkok. Pasalnya sejauh ini WHO baru menerbitkan izin penggunaan darurat pada vaksin Barat yakni Pfizer-BioNTech.
Jika vaksin Tiongkok disetujui oleh WHO, itu akan secara signifikan meningkatkan kepercayaan negara berkembang dan negara-negara Barat terhadap vaksin Tiongkok. Meskipun WHO memberikan validasi darurat pertama untuk vaksin Pfizer-BioNTech minggu lalu, analis Tiongkok mengatakan bahwa itu tidak akan mempengaruhi pesanan internasional vaksin Tiongkok. Mereka cukup percaya diri sebab vaksin asal Tiongkok diklain lebih efisien dari mulai harga vaksin dan kondisi transportasi hingga penyimpanan.
Reuters melaporkan pada hari Kamis pekan lalu bahwa WHO sedang meninjau vaksin Tiongkok dan tambahan vaksin Barat AstraZeneca untuk mempertimbangkan masuk daftar darurat. Laporan tersebut mengutip Direktur Imunisasi WHO Kate O’Brien yang mengatakan bahwa badan tersebut sedang meninjau vaksin Tiongkok.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Tiongkok Manjur Tambah Lagi, Sinopharm Telah Disetujui
“Beberapa vaksin dari Tiongkok dan vaksin AstraZeneca. Kami sedang berdiskusi dan memulai proses dengan vaksin lain,” katanya.
Seorang ahli imunologi yang berbasis di Beijing mengatakan kepada Global Times bahwa jika laporan itu benar, vaksin Tiongkok mungkin yang dipilih dari CanSinoBIO. CanSinoBIO telah memulai uji klinis Fase III untuk vaksin Covid-19 rekombinan (Ad5-nCoV) yang dikembangkannya di Meksiko pada November, dan lebih dari 10 ribu sukarelawan telah divaksinasi dalam uji klinis Fase III tanpa ada insiden keamanan yang dilaporkan, kata perusahaan itu pada Desember.
“Jika vaksin Tiongkok diberikan validasi darurat oleh WHO, itu akan meningkatkan kepercayaan dari negara berkembang, dan negara Barat juga akan memilih vaksin kami,” katanya.
Dia mengatakan, WHO memberikan validasi darurat untuk vaksin Pfizer karena diberikan untuk penggunaan skala besar di Inggris dan AS. Vaksin Tiongkok memang memiliki kelebihan harga yang relatif terjangkau dan juga penyimpanan yang tidak menyulitkan.
Lima kandidat vaksin Covid-19 Tiongkok sejauh ini di antaranya, dua vaksin tidak aktif yang dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), satu vaksin tidak aktif yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech Co., satu vaksin vektor adenoviral yang dikembangkan bersama oleh Akademi Ilmu Militer dan perusahaan bioteknologi Tiongkok CanSino, dan satu vaksin protein rekombinan yang dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biologic Pharmacy (sedang dalam uji klinis fase III di negara-negara seperti Pakistan dan Peru).
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini