Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 14 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meyakini kekebalan kawanan atau herd immunity tak akan terwujud secara instan. Dunia disebutnya belum akan kebal terhadap virus Korona pada tahun ini. Berdasar itu, WHO mengingatkan masker tetap masih harus digunakan.
Dilansir dari DW, Kamis (14/1), Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan mengatakan bahwa kekebalan kelompok terhadap virus Korona tidak akan tercapai pada 2021, meski ketersediaan vaksin semakin meningkat. Faktor yang menjadi tantangan adalah akses terbatas vaksin di negara berkembang, skeptisisme tentang vaksinasi, dan potensi mutasi virus.
Semakin banyak negara di dunia termasuk Amerika Serikat, Inggris Raya, Singapura, dan Jerman serta negara UE lainnya berada pada tahap pertama kampanye vaksinasi masal. Kekebalan kelompok terjadi ketika cukup banyak orang dalam suatu populasi yang memiliki kekebalan terhadap infeksi sehingga mencegah penyebaran penyakit.
“Kita tidak akan mencapai tingkat kekebalan populasi atau kekebalan kawanan pada tahun 2021,” kata Swaminathan dalam sebuah pengarahan.
Dia menekankan bahwa langkah-langkah seperti menjaga jarak fisik, mencuci tangan, dan mengenakan masker terus diperlukan dalam menahan penyebaran Covid-19. Swaminathan memuji kemajuan luar biasa yang dibuat oleh para peneliti untuk mengembangkan beberapa vaksin yang aman dan efektif dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Negara-negara saat ini mengelola vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech, Universitas Oxford-AstraZeneca, dan Moderna.
“Cobalah sedikit sabar, peluncuran vaksin memang membutuhkan waktu, karena skala produksi dosis mencapai miliaran,” tegasnya.
Di Amerika Serikat, yang saat ini memiliki jumlah kasus harian tertinggi di dunia, para pejabat mengatakan bahwa lebih dari 25,4 juta dosis vaksin sejauh ini telah didistribusikan, dengan hampir 9 juta dosis telah diberikan. Di Jerman, sejauh ini lebih dari 600 ribu orang telah divaksinasi untuk melawan Covid-19, menurut Robert Koch Institute for public health.
Hal senada diungkapkan Ketua Jaringan Siaga dan Tanggap Wabah WHO. Kembali ke normal, menurutnya tak bisa dalam waktu cepat. “Kami tidak akan kembali normal dengan cepat,” kata Dale Fisher seperti laporan Reuters.
“Kita tahu perlu mendapatkan kekebalan kelompok dan kami membutuhkannya di sebagian besar negara, jadi kami tidak akan melihatnya pada tahun 2021,” kata Fisher.
“Mungkin ada beberapa negara yang mencapainya tapi itu pun tidak akan menciptakan kondisi normal, tetap harus dilakukan pembatasan,” tegasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meyakini kekebalan kawanan atau herd immunity tak akan terwujud secara instan. Dunia disebutnya belum akan kebal terhadap virus Korona pada tahun ini. Berdasar itu, WHO mengingatkan masker tetap masih harus digunakan.
Dilansir dari DW, Kamis (14/1), Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan mengatakan bahwa kekebalan kelompok terhadap virus Korona tidak akan tercapai pada 2021, meski ketersediaan vaksin semakin meningkat. Faktor yang menjadi tantangan adalah akses terbatas vaksin di negara berkembang, skeptisisme tentang vaksinasi, dan potensi mutasi virus.
Semakin banyak negara di dunia termasuk Amerika Serikat, Inggris Raya, Singapura, dan Jerman serta negara UE lainnya berada pada tahap pertama kampanye vaksinasi masal. Kekebalan kelompok terjadi ketika cukup banyak orang dalam suatu populasi yang memiliki kekebalan terhadap infeksi sehingga mencegah penyebaran penyakit.
“Kita tidak akan mencapai tingkat kekebalan populasi atau kekebalan kawanan pada tahun 2021,” kata Swaminathan dalam sebuah pengarahan.
Dia menekankan bahwa langkah-langkah seperti menjaga jarak fisik, mencuci tangan, dan mengenakan masker terus diperlukan dalam menahan penyebaran Covid-19. Swaminathan memuji kemajuan luar biasa yang dibuat oleh para peneliti untuk mengembangkan beberapa vaksin yang aman dan efektif dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Negara-negara saat ini mengelola vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech, Universitas Oxford-AstraZeneca, dan Moderna.
“Cobalah sedikit sabar, peluncuran vaksin memang membutuhkan waktu, karena skala produksi dosis mencapai miliaran,” tegasnya.
Di Amerika Serikat, yang saat ini memiliki jumlah kasus harian tertinggi di dunia, para pejabat mengatakan bahwa lebih dari 25,4 juta dosis vaksin sejauh ini telah didistribusikan, dengan hampir 9 juta dosis telah diberikan. Di Jerman, sejauh ini lebih dari 600 ribu orang telah divaksinasi untuk melawan Covid-19, menurut Robert Koch Institute for public health.
Hal senada diungkapkan Ketua Jaringan Siaga dan Tanggap Wabah WHO. Kembali ke normal, menurutnya tak bisa dalam waktu cepat. “Kami tidak akan kembali normal dengan cepat,” kata Dale Fisher seperti laporan Reuters.
“Kita tahu perlu mendapatkan kekebalan kelompok dan kami membutuhkannya di sebagian besar negara, jadi kami tidak akan melihatnya pada tahun 2021,” kata Fisher.
“Mungkin ada beberapa negara yang mencapainya tapi itu pun tidak akan menciptakan kondisi normal, tetap harus dilakukan pembatasan,” tegasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini