Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 21 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Harapan besar disampaikan Presiden Iran Hassan Rouhani atas pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat pengganti Donald Trump. Usai masa jabatan Trump berakhir, Rouhani berharap para pejabat pemerintahan Biden bisa lebih bijaksana dan tulus.
“Semoga pejabat pemerintahan Biden dengan tulus kembali ke hukum dan menunjukkan kejujuran mereka dalam kepemimpinan. Kami juga akan memenuhi komitmen kami sendiri,” ucap Rouhani.
“Halaman hitam Trump akan ditutup selamanya, dan kami mengucapkan terima kasih kepada Tuhan ketika penindas digulingkan,” imbuhnya seperti laporan NPR.
Baca juga: Barisan Menteri Biden Bakal Keras, Tiongkok Tetap Ingin Ajak Berdamai
Dilansir dari France 24, Kamis (21/1), Rouhani bergembira atas berakhirnya jabatan Trump yang ia sebut sebagai tiran. “Sebuah era tiran telah berakhir,” kata Rouhani dalam sambutannya yang disiarkan televisi kepada kabinetnya.
“Seseorang yang selama empat tahun hidupnya tidak menghasilkan buah selain ketidakadilan dan korupsi dan menyebabkan masalah bagi rakyatnya sendiri dan dunia,” tukasnya.
Selama berkuasa, Trump memimpin kampanye tekanan maksimal terhadap Iran, menarik Washington keluar dari kesepakatan nuklir dengan Teheran pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi. Sanksi itu menargetkan penjualan minyak Iran dan hubungan perbankan internasional, menjerumuskan ekonominya ke dalam resesi yang dalam.
Disepakati antara negara-negara besar dan Iran pada 2015 ketika Biden menjadi wakil presiden di era Barack Obama, kesepakatan nuklir itu memberlakukan batasan yang jelas pada aktivitas Iran dengan imbalan keringanan sanksi internasional. Sejak 2019, Iran telah menangguhkan kepatuhannya terhadap sebagian besar batas yang ditetapkan oleh perjanjian sebagai tanggapan atas pengabaian pencabutan sanksi oleh Washington dan kegagalan pihak lain dalam kesepakatan untuk menebusnya.
Calon Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, mengatakan pada sidang konfirmasi Senat bahwa kebijakan Trump telah membuat Iran lebih berbahaya. Blinken membenarkan keinginan Biden agar Washington kembali pada perjanjian nuklir, tetapi mengatakan itu tergantung pada kembalinya Teheran ke kepatuhan ketat dengan komitmennya.
Teheran telah berulang kali meminta Washington untuk mencabut sanksi terlebih dahulu dan menghormati kewajibannya sendiri berdasarkan perjanjian tersebut. Dan kemudian akan segera mematuhi komitmen penuh.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Harapan besar disampaikan Presiden Iran Hassan Rouhani atas pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat pengganti Donald Trump. Usai masa jabatan Trump berakhir, Rouhani berharap para pejabat pemerintahan Biden bisa lebih bijaksana dan tulus.
“Semoga pejabat pemerintahan Biden dengan tulus kembali ke hukum dan menunjukkan kejujuran mereka dalam kepemimpinan. Kami juga akan memenuhi komitmen kami sendiri,” ucap Rouhani.
“Halaman hitam Trump akan ditutup selamanya, dan kami mengucapkan terima kasih kepada Tuhan ketika penindas digulingkan,” imbuhnya seperti laporan NPR.
Baca juga: Barisan Menteri Biden Bakal Keras, Tiongkok Tetap Ingin Ajak Berdamai
Dilansir dari France 24, Kamis (21/1), Rouhani bergembira atas berakhirnya jabatan Trump yang ia sebut sebagai tiran. “Sebuah era tiran telah berakhir,” kata Rouhani dalam sambutannya yang disiarkan televisi kepada kabinetnya.
“Seseorang yang selama empat tahun hidupnya tidak menghasilkan buah selain ketidakadilan dan korupsi dan menyebabkan masalah bagi rakyatnya sendiri dan dunia,” tukasnya.
Selama berkuasa, Trump memimpin kampanye tekanan maksimal terhadap Iran, menarik Washington keluar dari kesepakatan nuklir dengan Teheran pada 2018 dan menerapkan kembali sanksi. Sanksi itu menargetkan penjualan minyak Iran dan hubungan perbankan internasional, menjerumuskan ekonominya ke dalam resesi yang dalam.
Disepakati antara negara-negara besar dan Iran pada 2015 ketika Biden menjadi wakil presiden di era Barack Obama, kesepakatan nuklir itu memberlakukan batasan yang jelas pada aktivitas Iran dengan imbalan keringanan sanksi internasional. Sejak 2019, Iran telah menangguhkan kepatuhannya terhadap sebagian besar batas yang ditetapkan oleh perjanjian sebagai tanggapan atas pengabaian pencabutan sanksi oleh Washington dan kegagalan pihak lain dalam kesepakatan untuk menebusnya.
Calon Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, mengatakan pada sidang konfirmasi Senat bahwa kebijakan Trump telah membuat Iran lebih berbahaya. Blinken membenarkan keinginan Biden agar Washington kembali pada perjanjian nuklir, tetapi mengatakan itu tergantung pada kembalinya Teheran ke kepatuhan ketat dengan komitmennya.
Teheran telah berulang kali meminta Washington untuk mencabut sanksi terlebih dahulu dan menghormati kewajibannya sendiri berdasarkan perjanjian tersebut. Dan kemudian akan segera mematuhi komitmen penuh.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini