Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 23 Januari 2021 |
KalbarOnline.com–Pandemi Covid-19 makin tidak terkendali. Perbaikan mendasar dalam pengendalian harus segera dilakukan. Tata kelola pengambilan dan pengolahan data penyebaran Covid-19 harus benar-benar sesuai dengan standar keilmuan yang berlaku.
”Keluhan Menkes dalam sebuah dialog daring yang dikutip media bahwa testing Covid-19 yang selama ini kita lakukan salah secara epidemiologis cukup mengejutkan. Tidak perlu ada polemik berkepanjangan, segera lakukan perbaikan agar upaya pengendalian Covid-19 segera membuahkan hasil yang baik,” kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/1).
Menurut Lestari, data yang akurat dalam sebuah kebijakan berskala nasional seperti pengendalian penyebaran Covid-19 di Tanah Air, memegang peran penting terhadap keberhasilan program.
Pengambilan dan pengolahan sampel yang salah, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, menghasilkan data yang salah pula. Akibatnya, langkah yang diambil pun tidak sesuai apa yang terjadi di lapangan.
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali diperpanjang pun, jelas anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu belum menunjukkan terkendalinya penyebaran Covid-19. Bahkan catatan Satgas Covid-19 menunjukkan positivity rate harian Covid-19 mencapai rekor tertinggi pada Minggu (17/1) yakni 32,83 persen.
”Rasio positivity rate ini, enam kali lebih tinggi daripada standar ketetapan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang hanya 5 persen,” ujar Lestari Moerdijat.
Di tengah kerumitan pengendalian Covid-19 di Tanah Air, dia berharap, perbaikan masalah mendasar dalam pengendalian penyebaran Covid-19 harus segera dilakukan. Dengan cara dan metodologi yang benar upaya pengendalian penyebaran virus korona di Tanah Air bisa lebih terukur dan membuahkan hasil yang lebih baik.
”Jangan lupa libatkan partisipasi masyarakat dalam setiap upaya yang dilakukan pada pengendalian penyebaran Covid-19 di Tanah Air. Antara lain, dalam bentuk disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M dengan seperti wajib menjaga jarak, wajib memakai masker dan wajib mencuci tangan dengan sabun, dalam keseharian,” tutur Lestari Moerdijat.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com–Pandemi Covid-19 makin tidak terkendali. Perbaikan mendasar dalam pengendalian harus segera dilakukan. Tata kelola pengambilan dan pengolahan data penyebaran Covid-19 harus benar-benar sesuai dengan standar keilmuan yang berlaku.
”Keluhan Menkes dalam sebuah dialog daring yang dikutip media bahwa testing Covid-19 yang selama ini kita lakukan salah secara epidemiologis cukup mengejutkan. Tidak perlu ada polemik berkepanjangan, segera lakukan perbaikan agar upaya pengendalian Covid-19 segera membuahkan hasil yang baik,” kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/1).
Menurut Lestari, data yang akurat dalam sebuah kebijakan berskala nasional seperti pengendalian penyebaran Covid-19 di Tanah Air, memegang peran penting terhadap keberhasilan program.
Pengambilan dan pengolahan sampel yang salah, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, menghasilkan data yang salah pula. Akibatnya, langkah yang diambil pun tidak sesuai apa yang terjadi di lapangan.
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali diperpanjang pun, jelas anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu belum menunjukkan terkendalinya penyebaran Covid-19. Bahkan catatan Satgas Covid-19 menunjukkan positivity rate harian Covid-19 mencapai rekor tertinggi pada Minggu (17/1) yakni 32,83 persen.
”Rasio positivity rate ini, enam kali lebih tinggi daripada standar ketetapan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang hanya 5 persen,” ujar Lestari Moerdijat.
Di tengah kerumitan pengendalian Covid-19 di Tanah Air, dia berharap, perbaikan masalah mendasar dalam pengendalian penyebaran Covid-19 harus segera dilakukan. Dengan cara dan metodologi yang benar upaya pengendalian penyebaran virus korona di Tanah Air bisa lebih terukur dan membuahkan hasil yang lebih baik.
”Jangan lupa libatkan partisipasi masyarakat dalam setiap upaya yang dilakukan pada pengendalian penyebaran Covid-19 di Tanah Air. Antara lain, dalam bentuk disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M dengan seperti wajib menjaga jarak, wajib memakai masker dan wajib mencuci tangan dengan sabun, dalam keseharian,” tutur Lestari Moerdijat.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini