Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 04 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Si jago merah mengamuk di Australia. Tepatnya di Perth, Australia Barat. Api melahap hampir 10 hektare lahan dan menghanguskan setidaknya 71 rumah. Sebanyak enam petugas pemadam kebakaran dilaporkan mengalami luka-luka.
Ribuan penduduk terpaksa dievakuasi. Mereka tidur di pusat-pusat evakuasi yang disediakan pemerintah.
”Kami bisa melihat api dengan jelas, cahaya merah dan semburan api terlihat sesekali naik,” ujar Peter Lavis, salah seorang pengungsi. Menurut dia, lahan di dekat rumahnya hangus dan mengepul seperti bekas ledakan bom. Beruntung, rumahnya tidak ikut terbakar meski sekelilingnya hangus.
Dilansir Agence France-Presse, api telah meluluhlantakkan lahan di Perth Hills sejak Senin (1/2) dan bergerak menuju area yang dipadati penduduk. Pemerintah meminta agar penduduk mengabaikan lockdown Covid-19 dan segera meninggalkan area yang dianggap berbahaya. Sejauh ini, belum ada laporan korban tewas maupun luka parah.
”Yang penting sekarang adalah kelangsungan hidup. Jadi jika Anda sedang karantina dan diminta untuk mengungsi, Anda harus mengungsi saja,” tegas Komisioner Pemadam Kebakaran Australia Barat Darren Klemm seperti dikutip BBC. Pemerintah Australia saat ini menguntara Perth selama lima hari karena adanya penularan lokal Covid-19. Lockdown dimulai Minggu (31/1) dan berakhir Jumat (5/2) nanti.
Beberapa peringatan darurat muncul di beberapa titik. Sebab, kobaran api diperkirakan memburuk. Angin kencang membuat api kian besar dan sulit terkendali. Sangat mungkin rumah yang terbakar terus bertambah. Ada 200 petugas dan pesawat pemadam api yang dikerahkan untuk mengendalikan kebakaran.
Perdana Menteri Australia Barat (setara gubernur) Mark McGowan bahkan menyebut situasi saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. Yaitu, lockdown penuh dan kebakaran besar secara bersamaan. Kebakaran semak dan hutan yang merembet ke permukiman penduduk bukan kali pertama terjadi di Australia. Pada 2019–2020, 3,5 juta hektare lahan terbakar di Australia Barat.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Si jago merah mengamuk di Australia. Tepatnya di Perth, Australia Barat. Api melahap hampir 10 hektare lahan dan menghanguskan setidaknya 71 rumah. Sebanyak enam petugas pemadam kebakaran dilaporkan mengalami luka-luka.
Ribuan penduduk terpaksa dievakuasi. Mereka tidur di pusat-pusat evakuasi yang disediakan pemerintah.
”Kami bisa melihat api dengan jelas, cahaya merah dan semburan api terlihat sesekali naik,” ujar Peter Lavis, salah seorang pengungsi. Menurut dia, lahan di dekat rumahnya hangus dan mengepul seperti bekas ledakan bom. Beruntung, rumahnya tidak ikut terbakar meski sekelilingnya hangus.
Dilansir Agence France-Presse, api telah meluluhlantakkan lahan di Perth Hills sejak Senin (1/2) dan bergerak menuju area yang dipadati penduduk. Pemerintah meminta agar penduduk mengabaikan lockdown Covid-19 dan segera meninggalkan area yang dianggap berbahaya. Sejauh ini, belum ada laporan korban tewas maupun luka parah.
”Yang penting sekarang adalah kelangsungan hidup. Jadi jika Anda sedang karantina dan diminta untuk mengungsi, Anda harus mengungsi saja,” tegas Komisioner Pemadam Kebakaran Australia Barat Darren Klemm seperti dikutip BBC. Pemerintah Australia saat ini menguntara Perth selama lima hari karena adanya penularan lokal Covid-19. Lockdown dimulai Minggu (31/1) dan berakhir Jumat (5/2) nanti.
Beberapa peringatan darurat muncul di beberapa titik. Sebab, kobaran api diperkirakan memburuk. Angin kencang membuat api kian besar dan sulit terkendali. Sangat mungkin rumah yang terbakar terus bertambah. Ada 200 petugas dan pesawat pemadam api yang dikerahkan untuk mengendalikan kebakaran.
Perdana Menteri Australia Barat (setara gubernur) Mark McGowan bahkan menyebut situasi saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. Yaitu, lockdown penuh dan kebakaran besar secara bersamaan. Kebakaran semak dan hutan yang merembet ke permukiman penduduk bukan kali pertama terjadi di Australia. Pada 2019–2020, 3,5 juta hektare lahan terbakar di Australia Barat.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini