Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 29 Mei 2023 |
KalbarOnline, Ketapang - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Sungai Besar, Kecamatan Matan Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Ketapang telah memasuki hari keempat, pada Senin (29/05/2023).
Diperkirakan lebih kurang 17 hektare lahan gambut hangus akibat kebakaran tersebut. Sumber api masih belum diketahui asalnya.
Kepala Daops Manggala Agni Ketapang, Rudi Windra kepada media mengatakan, kalau api mulai muncul pada Jumat 26 Mei lalu. Hingga hari ini, bencana karhutla belum sepenuhnya dapat diatasi oleh pihaknya.
"Ada tiga lokasi yang terbakar, awalnya di tanggal 26, terus di tanggal 27 ade dua lokasi baru, sekitar dua kilometer dari lokasi awal, terus di tanggal 28 nambah lokasi baru lagi," kata Rudi.
Rudi juga menyebutkan, kalau selama tiga hari terakhir, api sudah meratakan lahan seluas 17,22 hektare di desa tersebut. Lahan yang terbakar adalah tanah kosong. Dugaan sementara, penyebab karhutla adalah faktor kesengajaan.
"Indikasi awal ini sengaja dibakar untuk bersihkan lahan, karena kebakaran besar jadi merembet ke kebun sawit milik perorangan," sebutnya.
Rudi menambahkan, kalau 40 hingga 50 personel dari petugas gabungan hingga saat ini masih terus berjibaku untuk memadamkan api. Sumber air yang jauh dari lokasi kebakaran menjadi kendala utama pihaknya.
"Hingga siang ini, masih ada tim gabungan di Sungai Besar yang masih melakukan upaya pemadaman, hari ini ada tambahan titik api baru lagi di Desa Pematang Gadung," tandasnya. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Sungai Besar, Kecamatan Matan Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Ketapang telah memasuki hari keempat, pada Senin (29/05/2023).
Diperkirakan lebih kurang 17 hektare lahan gambut hangus akibat kebakaran tersebut. Sumber api masih belum diketahui asalnya.
Kepala Daops Manggala Agni Ketapang, Rudi Windra kepada media mengatakan, kalau api mulai muncul pada Jumat 26 Mei lalu. Hingga hari ini, bencana karhutla belum sepenuhnya dapat diatasi oleh pihaknya.
"Ada tiga lokasi yang terbakar, awalnya di tanggal 26, terus di tanggal 27 ade dua lokasi baru, sekitar dua kilometer dari lokasi awal, terus di tanggal 28 nambah lokasi baru lagi," kata Rudi.
Rudi juga menyebutkan, kalau selama tiga hari terakhir, api sudah meratakan lahan seluas 17,22 hektare di desa tersebut. Lahan yang terbakar adalah tanah kosong. Dugaan sementara, penyebab karhutla adalah faktor kesengajaan.
"Indikasi awal ini sengaja dibakar untuk bersihkan lahan, karena kebakaran besar jadi merembet ke kebun sawit milik perorangan," sebutnya.
Rudi menambahkan, kalau 40 hingga 50 personel dari petugas gabungan hingga saat ini masih terus berjibaku untuk memadamkan api. Sumber air yang jauh dari lokasi kebakaran menjadi kendala utama pihaknya.
"Hingga siang ini, masih ada tim gabungan di Sungai Besar yang masih melakukan upaya pemadaman, hari ini ada tambahan titik api baru lagi di Desa Pematang Gadung," tandasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini