Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 07 April 2022 |
KalbarOnline, Pontianak – Jumlah titik api di wilayah Kalimantan Barat berkurang signifikan setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur sebagian besar kabupaten dan kota di provinsi itu dalam dua hari terakhir.
Melalui keterangan persnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Supadio-Pontianak, jumlah titik api di wilayah Kalimantan Barat tersisa empat setelah hujan turun.
"Hari ini tercatat ada empat titik api yang dipantau oleh BMKG Supadio berdasarkan data LAPAN mulai tanggal 6 April pukul 07.00 WIB hingga 7 April pukul 07.00 WIB," kata prakirawan BMKG Supadio-Pontianak Slamet, Kamis.
BMKG Supadio-Pontianak mencatat jumlah titik api di Kalimantan Barat yang pada Minggu, 3 April 2022, sebanyak 408 berkurang menjadi 112 titik api pada Senin, 4 April 2022 dan bertambah lagi menjadi 133 titik api pada Selasa, 5 April 2022.
Pada Rabu, 6 April 2022, jumlah titik api berkurang banyak menjadi 22 dan pada Kamis hanya ada empat titik api, tiga di Kabupaten Mempawah dan satu di Ketapang.
Slamet menjelaskan bahwa titik api biasa muncul pada masa jeda hujan dan pancaran sinar matahari maksimum berlangsung cukup lama.
Pada saat sinar matahari maksimum dan tutupan awan kurang, ia melanjutkan, cuaca menjadi panas dan kering, dan bila berlangsung lama kondisi yang demikian bisa memicu kebakaran hutan dan lahan.
"Hujan di sejumlah wilayah kabupaten/kota di Kalbar dalam dua hari terakhir sangat berdampak dalam mengurangi jumlah titik api di Kalbar," pungkasnya.
KalbarOnline, Pontianak – Jumlah titik api di wilayah Kalimantan Barat berkurang signifikan setelah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur sebagian besar kabupaten dan kota di provinsi itu dalam dua hari terakhir.
Melalui keterangan persnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Supadio-Pontianak, jumlah titik api di wilayah Kalimantan Barat tersisa empat setelah hujan turun.
"Hari ini tercatat ada empat titik api yang dipantau oleh BMKG Supadio berdasarkan data LAPAN mulai tanggal 6 April pukul 07.00 WIB hingga 7 April pukul 07.00 WIB," kata prakirawan BMKG Supadio-Pontianak Slamet, Kamis.
BMKG Supadio-Pontianak mencatat jumlah titik api di Kalimantan Barat yang pada Minggu, 3 April 2022, sebanyak 408 berkurang menjadi 112 titik api pada Senin, 4 April 2022 dan bertambah lagi menjadi 133 titik api pada Selasa, 5 April 2022.
Pada Rabu, 6 April 2022, jumlah titik api berkurang banyak menjadi 22 dan pada Kamis hanya ada empat titik api, tiga di Kabupaten Mempawah dan satu di Ketapang.
Slamet menjelaskan bahwa titik api biasa muncul pada masa jeda hujan dan pancaran sinar matahari maksimum berlangsung cukup lama.
Pada saat sinar matahari maksimum dan tutupan awan kurang, ia melanjutkan, cuaca menjadi panas dan kering, dan bila berlangsung lama kondisi yang demikian bisa memicu kebakaran hutan dan lahan.
"Hujan di sejumlah wilayah kabupaten/kota di Kalbar dalam dua hari terakhir sangat berdampak dalam mengurangi jumlah titik api di Kalbar," pungkasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini