KalbarOnline, Jakarta – Banyak orang yang berpaling dari rokok tembakau untuk berpindah ke rokok elektrik. Salah satu alasan perokok pindah menggunakan rokok elektronik adalah untuk mengurangi biaya pengeluaran.
Rokok elektrik sekarang ini sudah semakin menjamur khususnya dengan model portable. Pod atau rokok elektrik ini disebut-sebut banyak memiliki penggemar tersendiri di Indonesia. Pod juga diklaim lebih aman daripada rokok lainnya.
Pun demikian rokok tembakau masih banyak yang menggemari, dikarenakan perawatan yang sangat repot dalam menggunakan rokok elektrik. Walau begitu soal hitung-hitungan, rokok elektrik diklaim lebih hemat jika dibandingkan dengan rokok tembakau, benarkah demikian? Yuk kita hitung bersama dari segi biaya pengeluaran rokok dan pod/rokok elektronik berikut.
Asumsikan 1 bungkus rokok tembakau jenis mild memiliki isi 16 batang, dan setiap batangnya perokok normal dapat menghisap sekitar +/- 20 hisap. Itu berarti dalam 1 bungkus rokok berisi 16 batang perokok dapat melakukan hisapan +/- 320 Hisap. 1 Bungkus rokok berkisar di harga 25 – 30 Ribu rupiah.
Ditemui saat peluncuran produk terbarunya FOOM POD X di Jakarta International Vape Expo 2022 baru-baru ini, Feranti Susilowati selaku co-founder dari FOOM Lab Global menjelaskan bahwa, produk FOOM POD X sistem open menggunakan kartrid yang berisi 2 ml setara dengan +/- 330 hisap.
Itu berarti, 1 botol liquid berisi 30ml mampu untuk mengisi sebanyak 15 kali. Belum lagi 1 buah kartrid dapat diisi ulang sampai sebanyak maksimal 6 kali. Jika kita kalkulasikan 1 botol liquid senilai 110 ribu berarti cukup untuk kebutuhan pengisian ulang hingga 15 kali, dan harga 3 buah kartrid adalah 100 ribu.
Sehingga total 220 ribu rupiah untuk 15 kali pengisian yang setara dengan 15 bungkus rokok. “Dilihat dari perspektif ini tentu merokok elektrik jauh lebih ekonomis jika dibandingkan dengan rokok tembakau,” buka Feranti di sela-sela peluncuran produk FOOM POD X.
“Selain itu kami juga mengajak para perokok dewasa untuk terus mendapatkan kebebasan yang lebih, bebas tar, bebas asap, dan bebas bau. FOOM POD X, ‘X’ berarti berkali lipat manfaat yang akan didapatkan oleh pengguna FOOM” ungkap Feranti.
“Setidaknya Kami menargetkan 1 juta perokok dewasa akan beralih dari penggunaan rokok konvensional ke produk FOOM POD X sampai dengan akhir tahun depan 2023,” tambah Feranti.
Walaupun pod memiliki kekurangan dalam hal pengisian baterai dan liquid saat catridge-nya habis, namun hal ini masih lebih praktis jika dibandingkan penggantian vape yang harus mengganti kapas dan kawat. Belum lagi 1 buah kartrid FOOM POD X dapat di-refill (isi ulang) sebanyak 6 kali sebelum akhirnya dibuang.
Hal ini tentu saja memberikan dampak terhadap penghematan biaya yang akan dirasakan penggunanya, selain keuntungan lain seperti bebas asap rokok dan tentunya membuat nyaman orang sekitar karena tidak memproduksi asap rokok saat mengkonsumsinya.
“Selain itu FOOM juga memiliki liquid dengan varian rasa yang banyak sehingga tidak akan membuat penggunanya bosan,” tutup Feranti.
Sekilas Tentang Foom
FOOM adalah perusahaan startup yang berbasis teknologi di Indonesia dengan misi untuk membantu perokok dewasa beralih dari rokok konvensional dan mendorong untuk beralih ke cara mengkonsumsi nikotin dengan cara lebih aman aman. FOOM bertekad untuk menyediakan produk rokok elektrik berkualitas terbaik dengan rasa lokal yang unik dan hype. (Rilis/Jau)
Comment