Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 01 September 2022 |
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Camat Bunut Hilir, Syafril Ansari menyebutkan, minimnya ketersediaan air bersih akibat pencemaran sungai yang sebabkan oleh aktivitas Petambangan Emas Tanpa Izin (PETI) turut menyumbang terjadinya stunting di 3 desa di kecamatannya.
"Desa Entibab, Desa Tuan dan Desa Empangau Hilir Kecamatan Bunut Hilir Kabupaten Kapuas Hulu masih tinggi angka stunting. Hal ini disebabkan faktor pola makanan, pola hidup dan faktor adanya Petambangan Emas Tanpa Izin," kata Syafril.
Hal itu disampaikannya pada saat menghadiri rapat serta sesi tanya jawab dengan Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan di aula Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (31/08/2022).
[caption id="attachment_119749" align="alignnone" width="1024"]
Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan bersama jajaran Forkopimda Kapuas Hulu berfoto bersama usai rapat percepatan penurunan stunting, di Aula Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (31/08/2022). (Istimewa)[/caption]
"(PETI) yang mengakibatkan air sungai batang Bunut dengan Sungai Kapuas yang ada di wilayah Kecamatan Bunut Hilir menjadi keruh, serta sumber air bersih tidak ada dan sumber air di sungai itu tidak layak dikonsumsi," sambungnya.
Syafril menambahkan, permasalahan faktor pola hidup, faktor pola makanan maupun faktor alam, adanya aktivitas PETI, menjadi salah satu penyebab angka stunting masih ada.
"Berdampak kepada ibu-ibu hamil di Bunut Hilir," ungkapnya. (Ishaq)
KalbarOnline, Kapuas Hulu - Camat Bunut Hilir, Syafril Ansari menyebutkan, minimnya ketersediaan air bersih akibat pencemaran sungai yang sebabkan oleh aktivitas Petambangan Emas Tanpa Izin (PETI) turut menyumbang terjadinya stunting di 3 desa di kecamatannya.
"Desa Entibab, Desa Tuan dan Desa Empangau Hilir Kecamatan Bunut Hilir Kabupaten Kapuas Hulu masih tinggi angka stunting. Hal ini disebabkan faktor pola makanan, pola hidup dan faktor adanya Petambangan Emas Tanpa Izin," kata Syafril.
Hal itu disampaikannya pada saat menghadiri rapat serta sesi tanya jawab dengan Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan di aula Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (31/08/2022).
[caption id="attachment_119749" align="alignnone" width="1024"]
Wakil Gubernur Kalbar, Ria Norsan bersama jajaran Forkopimda Kapuas Hulu berfoto bersama usai rapat percepatan penurunan stunting, di Aula Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu (31/08/2022). (Istimewa)[/caption]
"(PETI) yang mengakibatkan air sungai batang Bunut dengan Sungai Kapuas yang ada di wilayah Kecamatan Bunut Hilir menjadi keruh, serta sumber air bersih tidak ada dan sumber air di sungai itu tidak layak dikonsumsi," sambungnya.
Syafril menambahkan, permasalahan faktor pola hidup, faktor pola makanan maupun faktor alam, adanya aktivitas PETI, menjadi salah satu penyebab angka stunting masih ada.
"Berdampak kepada ibu-ibu hamil di Bunut Hilir," ungkapnya. (Ishaq)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini