Resmi Jabat Ketua PMI Provinsi, Lismaryani Komit Dorong Pemenuhan Persediaan Darah di Kalbar

KalbarOnline, Pontianak – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla secara resmi melantik Lismaryani Sutarmidji sebagai Ketua PMI Provinsi Kalbar untuk masa bakti 2022 – 2027, pada Kamis (19/01/2023), di Pendopo Gubernur Kalbar.

Membuka sambutannya, Lismaryani mengaku bersyukur atas kepercayaan yang telah diberikan Ketum PMI kepada dirinya. Setelah ini, dirinya bersama pengurus lainnya akan segera mengagendakan rapat koordinasi bersama dewan kehormatan yang juga baru dilantik bersamaan tersebut.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Alhamdulillah saya dipercaya untuk memimpin PMI Provinsi Kalbar yang baru saja dilantik oleh Ketua Umum. Alhamdulillah pelantikan telah terlaksana, setelah ini kami akan orientasi dengan pengurus PMI pusat mengenai program-program selanjutnya,” katanya.

Sebagai ujung tombak, Lismaryani menyatakan pihaknya juga akan melakukan inventarisasi terhadap barang-barang yang telah dimiliki PMI Kalbar selama ini. Pendataan ulang tersebut penting, guna mengetahui apa-apa saja yang dibutuhkan dan perlu ditambahkan atau dilengkapi, termasuk barang-barang yang mungkin sudah tidak layak pakai dan seterusnya–dalam rangka mendukung operasional tugas-tugas awak PMI ke depan.

“Kita PMI provinsi memang baru ini, karena 10 tahun kepemimpinan yang lalu mobil juga ada, masih bisa digunakan untuk bawa bantuan bencana. Karena saya baru (menjabat), kita akan mengadakan rapat bersama dewan kehormatan,” ujarnya.

Dalam rapat bersama dewan kehormatan nantinya, PMI kata Lismaryani, juga akan mendorong keberadaan markas PMI Kalbar yang representatif, sebagai penunjang kinerja jajaran PMI.

“Pembangunan markas PMI, karena yang lalu–memang kata PMI pusat yang sudah berkunjung–tidak layak. Sebelum berakhir masa jabatan Gubernur Kalbar mudah-mudahan diberikan kelancaran, bisa diselesaikan, karena memang kalau tidak ada markas susah kita untuk melaksanakan kegiatan, apa lagi rapat,” paparnya.

Dalam kepemimpinannya, Lismaryani yang juga menjabat selaku Ketua TP PKK Provinsi Kalbar ini juga akan mengkombinasikan beberapa program yang ada di PKK dengan PMI, seperti program donor darah yang selam ini rutin dilakukan setahun 2 kali.

“Sebelum saya menjadi ketua PMI, setahun 2 kali mengadakan donor darah, dalam rangka 17 Agustus dan HUT Pemprov Kalbar. (Intinya) kita akan mendorong persediaan darah di Kalbar,” katanya.

Sebelumnya, Jusuf Kalla dalam arahannya menyampaikan, bahwa tipikal daerah Kalbar berbeda dengan provinsi lainnya, seperti di Jawa atau Sumatera bagian barat–yang dikelilingi oleh gunung api (the ring of fire), sehingga sangat berpotensi untuk terjadi gempa, tsunami dan bencana alam lainnya. 

Oleh karena itu, tugas-tugas PMI di Kalbar pun berbeda dan dapat disesuaikan dengan kondisi sosial kemasyarakatan yang ada.

“Tetapi di Kalimantan bencananya berbeda, ada kekeringan, sehingga terjadi kebakaran hutan, banjir dan sebagainya. Semua menjadi upaya kita untuk menjalankan misi kemanusiaan. Begitu juga pada pandemi Covid 19, PMI seluruh Indonesia bekerja sebaik-baiknya dan sepenuhnya,” ujar mantan Wakil Presiden RI itu.

Baca Juga :  Gubernur Sutarmidji Targetkan 20 Persen Desa Mandiri di Kalbar

Lebih lanjut ia menekankan, bahwa PMI pada dasarnya adalah kesukarelaan, oleh karenanya ia berharap, seluruh pengurus dapat bekerja dengan niat yang tulus demi kemanuaisaan.

“Tugas kita akan selalu berhadapan pada banyak masalah. Prinsip pokok palang merah yakni kita berdoa mudah-mudahan tidak ada bencana, akan tetapi apabila ada bencana PMI siap untuk membantu,” ujar pria yang akrab dengan inisial JK ini.

Selain turut andil dalam membantu korban bencana, salah satu pekerjaan rutin PMI yakni mengadakan donor darah. Kegiatan mulia itu pun terbilang penting untuk membantu masyarakat yang mengalami penyakit tertentu, seperti penyakit thalasemia, dan atau untuk tindakan operasi.

“Sementara tidak ada satupun ahli atau industri yang bisa membuat darah buatan. Maka harus ada donor dari manusia ke manusia. Tugas PMI untuk mempertemukan relawan yang ingin berdonor dan memberikan darah kepada pihak yang membutuhkan,” sampainya. 

JK juga menyatakan, bahwa fungsi PMI ialah untuk menjaga ketersediaan darah. Ia mencontohkan, jika di satu daerah misalnya membutuhkan darah 50 atau 100 kantong perhari, maka persediaan yang dilakukan PMI minimum harus bisa untuk lima hari. 

“Kalau kurang sulit, berlebih juga sulit, karena darah itu kadaluarsanya satu bulan. Dengan melengkapi peralatan dan fasilitas yang baik tentu hal ini akan dapat diatasi,” katanya.

Ketum PMI, Jusuf Kalla befoto bersama Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Provinsi Kalbar masa bakti 2022-2027, di Pendopo Gubernur Kalbar, Kamis (19/01/2023). (Foto: Jauhari)
Ketum PMI, Jusuf Kalla befoto bersama Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Provinsi Kalbar masa bakti 2022-2027, di Pendopo Gubernur Kalbar, Kamis (19/01/2023). (Foto: Jauhari)

Dalam kesempatan yang sama, JK turut menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Kalbar yang akan menyediakan markas khusus bagi PMI Kalbar. Ia menyebut, hanya tiga instansi yang menggunakan markas, yakni polisi, TNI dan PMI.

“Kalau kantor punya jam kerja, tetapi kalau markas dia bekerja 24 jam jam, berapa pun, apabila ada pasien atau keluarga yang membutuhkan darah, maka PMI harus siap melayani. Begitu juga relawan ketika ada bencana harus datang secepatnya,” ujarnya.

“Kita punya pedoman paling lama enam jam harus sampai untuk membantu masyarakat. Maka markas itu harus dilengkapi dengan gudang untuk logistik yang tersedia apabila dibutuhkan harus ada tempat pelatihan bagi relawan untuk mengatasi bencana dan lainnya,” tambah JK.

JK menambahkan, bahwa keberadaan markas dan relawan yang terlatih sangat lah penting. Ia pun berharap, Gubernur Kalbar dapat memenuhi dan mendukung kebutuhan-kebutuhan PMI.

“Terima kasih gubernur yang telah merencanakan fasilitas yang baik, fasilitas ini bukan untuk PMI, tetapi untuk masyarakat semua, karena ketersediaan peralatan dan relawan logistik harus selalu menjadi tugas utama kita semua,” ucapnya.

Sebelum menutup arahannya, JK menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pengurus periode lalu atas pengabdiannya, dan berharap kepada pengurus yang baru dapat bekerja lebih baik lagi untuk semua.

Baca Juga :  Harisson dan Windy Sambangi Kediaman Mak Moy di Mempawah, Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Terus Berjalan

Di tempat yang sama, Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengucapkan selamat atas pelantikan Pengurus PMI Provinsi Kalbar periode 2022 – 2027. Ia menilai, kepengurusan PMI periode ini berisikan orang-orang yang sesuai dengan bidangnya.

“Saya berharap bidang-bidang itu hendaknya terus menjalankan visi misi bidang masing-masing untuk mewujudkan visi misi PMI secara keseluruhan,” ujarnya.

Sutarmidji yang juga selaku Dewan Kehormatan PMI Provinsi Kalbar ini meminta kepada para pengurus dapat memahami tugas dan fungsi PMI. Karena disampaikannya, banyak masyarakat yang sangat berharap dengan kehadiran PMI.

“Saya ambil contoh PMI kabupaten kota, satu contoh Kalbar ada penderita thalasemia 218 orang, ada yang harus transfusi darah seminggu sekali, ada yang transfusi darah dua minggu sekali, ada yang satu bulan, ada yang dua bulan. Akhirnya kita buat program satu penderita thalasemia yang harus transfusi darah seminggu sekali harus memiliki pendonor paling kurang 40 orang,” paparnya.

“Agar tersedia darah untuk dia, kenapa harus 40, karena tidak semua darah yang diambil dari pendonor bisa dimanfaatkan, paling hebat hanya 70 hingga 75 persen,” sambung Sutarmidji.

Oleh karena itu, Mantan Wali Kota Pontianak 2 periode itu pun sangat berharap, PMI Provinsi Kalbar kedepannya bisa mengembangkan keberadaan bank donor darah. Hal itu penting, sehingga PMI bisa merencanakan kebutuhan darah dengan baik dan tidak akan kekurangan ketika dibutuhkan.

“Kami akan kembangkan bank donor seluas-luasnya terutama pada kalangan anak muda SMA. Makanya, kepala dinas pendidikan juga menjadi pengurus disini (PMI Kalbar),” ucapnya.

Terkait dengan fasilitas pendukung, Sutarmidji turut berjanji akan mengupayakan semaksimal mungkin keberadaan markas PMI Kalbar yang lebih representatif dari sekarang.

“Untuk menjalankan program yang baik tentu perlu sekretariat yang representatif. Insya Allah saya janji kepada Pak Ketua Umum (Jusuf Kalla), sebelum saya dan Pak Wagub mengakhiri masa jabatan, gedung PMI sudah selesai,” tuturnya.

“Kalau gedung sekarang tidak layak digunakan. Gedungnya (untuk yang baru) Insya Allah tiga lantai,” sambung Sutarmidji. 

Selain itu, Sutarmidji juga mengharapkan, agar dalam penyusunan program kerja, PMI Kalbar dapat selalu bersinergi dengan semua lembaga dan bisa membantu pemerintah khususnya dalam penanggulangan bencana dan kebutuhan bidang kesehatan.

Alhamdulillah, saya kalau PMI sudah pengalaman, karena pernah 10 tahun menjadi Ketua PMI Kota (Pontianak), jadi sudah paham betul. Darah itu mendapatkannya gampang akan tetapi memusnahkannya yang susah, karena kita dulu tidak memiliki incinerator tapi Alhamdulillah sekarang sudah ada di RSUD dr. Soedarso,” pungkasnya. (Jau)

Comment