Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 23 Februari 2023 |
KalbarOnline, Jakarta - Nama konglomerat (taipan) Jerry Ng kini ramai diperbincangkan di media sosial usai kekayaannya anjlok akibat amblesnya harga saham emiten Bank Jago TBk (ARTO).
Alhasil, akibat pergolakan pasar saham itu, kekayaan Jerry pun harus turun hingga 63 persen. Di mana Jerry terpaksa mengakhiri tahun 2022 dengan menduduki peringkat ke-35 sebagai orang terkaya di Indonesia.
Namun sedikit yang mengetahui jika pria yang sempat menduduki daftar 12 orang super kaya se-Indonesia versi Forbes itu merupakan anak kelahiran Kota Pontianak, Provinsi Kalbar, 2 Juli 1965.
Sebagai bankir berkebangsaan Indonesia, Jerry merupakan lulusan sarjana Administrasi Bisnis di University of Washington. Ia memulai karir sebagai assistance vice president consumer service group di Citibank selama 5 tahun.
Dilansir dari laman Tatler Asia pada Jumat (09/12/2022), Jerry bercerita soal perjalanannya hingga menjadi sosok miliarder yang sukses.
Ia menyebut, kalau bahwa mimpi besar itu datang dari pengalaman sederhana. Dia mengawali perjalanan karir mulai dari bankir kawakan hingga masuk ke dalam pusaran klub miliarder itu, karena terinspirasi, ketika dirinya bercerita bersama supir taksi Uber di Amerika Serikat yang justru bukan di ruang rapat.
Perjalanan 15 menit dari hotelnya ke tempat kerja membuatnya menyadari bagaimana dia telah menjadi bagian dari digitalisasi global. Sebagai seorang bankir, Jerry secara alami berpikir untuk menerapkan idenya ke bank. Itulah yang dia lakukan.
Hingga akhirnya, mulai tahun 2019, Jerry mengakuisisi 51 persen saham di Bank Artos dan berganti nama menjadi Bank Jago pada tahun berikutnya saat bertransisi ke digital. Bulan berikutnya berjalan seperti mimpi, di mana kinerja saham Bank Jago yang fenomenal mengantarkannya ke klub miliarder tersebut.
Terkait karir, sebelumnya, Jerry pernah menjabat sebagai Deputi Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sejak Mei 2001 hingga Mei 2002. Kemudian, menjadi Direktur PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) sejak 2003 sampai dengan Mei 2005. Dia juga pernah jadi Wakil Direktur Utama Bank Danamon Indonesia sejak 2005 hingga September 2007.
Jerry juga pernah memimpin PT Bank BTPN Tbk (BTPN) sebagai Direktur Utama sejak Juli 2008 hingga Januari 2019.
Selama berada di berbagai bank, Jerry dikenal selalu melakukan inovasi dengan turut melahirkan beragam produk yang menjadikannya unggul di pasaran dan hal ini sangat membuat was-was kompetitor kala itu.
Bahkan, setelah 11 tahun memimpin Bank BTPN, dia mampu menjadikan Bank BTPN dari sebuah bank berukuran kecil dengan aset hanya Rp 10,6 triliun per Desember 2007 menjadi bank berukuran besar dengan aset tembus Rp 101,9 triliun dan mencetak laba bersih hampir Rp2 triliun, hingga memodernisasi platform digital Bank BTPN.
Kini, melansir dari Forbes, harta kekayaan Jerry mencapai US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 18 miliar. Adapun, pada tahun 2020, aplikasi layanan pembayaran dan on-demand Indonesia Gojek membeli saham di Bank Jago. (Jau)
Sumber: Bisnis.com
KalbarOnline, Jakarta - Nama konglomerat (taipan) Jerry Ng kini ramai diperbincangkan di media sosial usai kekayaannya anjlok akibat amblesnya harga saham emiten Bank Jago TBk (ARTO).
Alhasil, akibat pergolakan pasar saham itu, kekayaan Jerry pun harus turun hingga 63 persen. Di mana Jerry terpaksa mengakhiri tahun 2022 dengan menduduki peringkat ke-35 sebagai orang terkaya di Indonesia.
Namun sedikit yang mengetahui jika pria yang sempat menduduki daftar 12 orang super kaya se-Indonesia versi Forbes itu merupakan anak kelahiran Kota Pontianak, Provinsi Kalbar, 2 Juli 1965.
Sebagai bankir berkebangsaan Indonesia, Jerry merupakan lulusan sarjana Administrasi Bisnis di University of Washington. Ia memulai karir sebagai assistance vice president consumer service group di Citibank selama 5 tahun.
Dilansir dari laman Tatler Asia pada Jumat (09/12/2022), Jerry bercerita soal perjalanannya hingga menjadi sosok miliarder yang sukses.
Ia menyebut, kalau bahwa mimpi besar itu datang dari pengalaman sederhana. Dia mengawali perjalanan karir mulai dari bankir kawakan hingga masuk ke dalam pusaran klub miliarder itu, karena terinspirasi, ketika dirinya bercerita bersama supir taksi Uber di Amerika Serikat yang justru bukan di ruang rapat.
Perjalanan 15 menit dari hotelnya ke tempat kerja membuatnya menyadari bagaimana dia telah menjadi bagian dari digitalisasi global. Sebagai seorang bankir, Jerry secara alami berpikir untuk menerapkan idenya ke bank. Itulah yang dia lakukan.
Hingga akhirnya, mulai tahun 2019, Jerry mengakuisisi 51 persen saham di Bank Artos dan berganti nama menjadi Bank Jago pada tahun berikutnya saat bertransisi ke digital. Bulan berikutnya berjalan seperti mimpi, di mana kinerja saham Bank Jago yang fenomenal mengantarkannya ke klub miliarder tersebut.
Terkait karir, sebelumnya, Jerry pernah menjabat sebagai Deputi Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sejak Mei 2001 hingga Mei 2002. Kemudian, menjadi Direktur PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) sejak 2003 sampai dengan Mei 2005. Dia juga pernah jadi Wakil Direktur Utama Bank Danamon Indonesia sejak 2005 hingga September 2007.
Jerry juga pernah memimpin PT Bank BTPN Tbk (BTPN) sebagai Direktur Utama sejak Juli 2008 hingga Januari 2019.
Selama berada di berbagai bank, Jerry dikenal selalu melakukan inovasi dengan turut melahirkan beragam produk yang menjadikannya unggul di pasaran dan hal ini sangat membuat was-was kompetitor kala itu.
Bahkan, setelah 11 tahun memimpin Bank BTPN, dia mampu menjadikan Bank BTPN dari sebuah bank berukuran kecil dengan aset hanya Rp 10,6 triliun per Desember 2007 menjadi bank berukuran besar dengan aset tembus Rp 101,9 triliun dan mencetak laba bersih hampir Rp2 triliun, hingga memodernisasi platform digital Bank BTPN.
Kini, melansir dari Forbes, harta kekayaan Jerry mencapai US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 18 miliar. Adapun, pada tahun 2020, aplikasi layanan pembayaran dan on-demand Indonesia Gojek membeli saham di Bank Jago. (Jau)
Sumber: Bisnis.com
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini