Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 23 Maret 2023 |
BuKalbarOnline, Sanggau - Kejadian tak menyenangkan dialami rombongan jurnalis Indonesia saat berada di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 23 Maret 2023. Mereka mendapat perlakuan diskriminasi dari seorang petugas PLBN.
Kejadian bermula saat rombongan mengantre untuk menjalani pemeriksaan dokumen di pintu kedatangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong.
Ketika menjalani antrean, tiba-tiba muncul seorang petugas berinisial W yang lantas mengusir rombongan untuk bergabung menjadi satu barisan antrean.
"Ke sebelah sini (loket tiga) semuanya," kata Aqsa, salah satu rombongan menirukan ucapan petugas tersebut.
Padahal, terdapat 2 dari 3 loket pemeriksaan dokumen di pintu kedatangan yang masih aktif.
"Apa disini (loket dua) tidak boleh?," tanya Aqsa.
"Disini (loket dua) ada tamu, paspor dia banyak," kata Aqsa menirukan ucapan petugas W.
Akibatnya, cekcok antara rombongan jurnalis dengan oknum petugas itupun tak terhindarkan. Oknum tersebut terdengar beberapa kali mengeluarkan kata-kata umpatan.
Memang saat itu diketahui terdapat seorang anggota Angkatan Tentara Malaysia (ATM) yang sedang menjalani pemeriksaan dokumen. Tampaknya Anggota ATM tersebut sedang melakukan cap paspor secara kolektif yang diduga "dibantu" oleh W.
Yang sangat disayangkan, oknum petugas itu tampak "menuhankan" anggota ATM tersebut. Padahal berdasarkan prinsip pelayanan, semua orang berhak mendapatkan pelayanan yang sama apalagi untuk warga negaranya sendiri. Artinya tak menutup kemungkinan kejadian tersebut telah sering terjadi.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media terus berupaya mengkonfirmasi Kepala PLBN Victorius Dunan. Namun masih belum mendapat respon.
BuKalbarOnline, Sanggau - Kejadian tak menyenangkan dialami rombongan jurnalis Indonesia saat berada di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis, 23 Maret 2023. Mereka mendapat perlakuan diskriminasi dari seorang petugas PLBN.
Kejadian bermula saat rombongan mengantre untuk menjalani pemeriksaan dokumen di pintu kedatangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong.
Ketika menjalani antrean, tiba-tiba muncul seorang petugas berinisial W yang lantas mengusir rombongan untuk bergabung menjadi satu barisan antrean.
"Ke sebelah sini (loket tiga) semuanya," kata Aqsa, salah satu rombongan menirukan ucapan petugas tersebut.
Padahal, terdapat 2 dari 3 loket pemeriksaan dokumen di pintu kedatangan yang masih aktif.
"Apa disini (loket dua) tidak boleh?," tanya Aqsa.
"Disini (loket dua) ada tamu, paspor dia banyak," kata Aqsa menirukan ucapan petugas W.
Akibatnya, cekcok antara rombongan jurnalis dengan oknum petugas itupun tak terhindarkan. Oknum tersebut terdengar beberapa kali mengeluarkan kata-kata umpatan.
Memang saat itu diketahui terdapat seorang anggota Angkatan Tentara Malaysia (ATM) yang sedang menjalani pemeriksaan dokumen. Tampaknya Anggota ATM tersebut sedang melakukan cap paspor secara kolektif yang diduga "dibantu" oleh W.
Yang sangat disayangkan, oknum petugas itu tampak "menuhankan" anggota ATM tersebut. Padahal berdasarkan prinsip pelayanan, semua orang berhak mendapatkan pelayanan yang sama apalagi untuk warga negaranya sendiri. Artinya tak menutup kemungkinan kejadian tersebut telah sering terjadi.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media terus berupaya mengkonfirmasi Kepala PLBN Victorius Dunan. Namun masih belum mendapat respon.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini