KalbarOnline, Pontianak – Sidang perdana kasus pembunuhan yang dilakukan oleh oknum TNI AD Prada Yuwandi terhadap tunangannya Sri Mulyani, digelar pada hari ini, Kamis (14/09/2023).
Persidangan dilakukan di Pengadilan Militer I-05 Pontianak, dengan disaksikan oleh anggota keluarga korban dan juga masyarakat umum.
Juru Bicara Pengadilan Militer I-05 Pontianak, Letkol CHK Salis Alfian Wijaya, menyampaikan, terdakwa Prada Yuwandi didakwa dengan pasal berlapis.
Pada dakwaan primer, terdakwa Prada Yuwandi didakwa dengan Pasal 340 KUHP yakni tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman mati, penjara seumur hidup atau penjara 20 tahun.
Kemudian, pasal 338 tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Lalu, Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman penjara 7 tahun.
“Dakwaan ini disusun secara subsidiaritas, artinya dakwaan ini nanti akan dibuktikan semua dalam persidangan, jadi mana yang terbukti akan dipilih majelis hakim berdasarkan fakta persidangan yang ada,” ungkapannya.
Pada persidangan ini, sesuai surat dakwaan dari Oditur Militer terdapat 14 saksi yang akan dihadirkan dalam kasus ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Desa Sebunga Kecamatan Sajingan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, dihebohkan dengan penemuan kerangka manusia yang terkubur sedalam setengah meter di Bukit Tempayan Kabupaten Sambas, pada Kamis (31/05/2023).
Setelah diselidiki, kerangka tersebut merupakan kerangka seorang perempuan bernama Sri Mulyani (23 tahun) asal Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, yang dilaporkan hilang sejak bulan Desember 2022 lalu.
Sri dibunuh oleh tunangannya yang merupakan seorang anggota TNI berpangkat prada dengan nama Yuwandi yang bertugas di PLBN Aruk, Sambas, Kalimantan Barat. (Indri)
Comment