Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 15 Oktober 2023 |
KalbarOnline, Ketapang - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Brigjen Pol Sumirat Dwiyanto mengungkapkan, sebayak 3.480 orang di Kabupaten Ketapang pernah menggunakan narkotika.
Hal ia sampaikan saat menghadiri coffee morning dalam rangka 11 Tahun Tahbisan Uskup Mgr. Pius Riana Prapdi, di Aula Keuskupan Ketapang, pada Sabtu (14/10/2023) pagi.
"Dari total penduduk pada tahun 2019 yang mencapai angka 579.927 jiwa, terdapat sebanyak 3.480 orang atau 0,80 persen pernah pakai narkotika," ujarnya.
Sumirat menjelaskan, kalau data tersebut berdasarkan survei BNN LIPI pada tahun 2019. Sementara 1.740 orang di Ketapang, diketahui pernah pakai narkotika setahun terakhir.
"Dari data kita sebanyak 1.740 orang atau 0,40 persen pernah pakai narkotika setahun terakhir," ucapnya.
Sumirat juga memaparkan data prevelensi penyalahgunaan narkotika di Kalimantan Barat. Di mana 33.552 orang pernah pakai narkotika dan sebanyak 16.776 orang pernah pakai setahun terakhir.
Sumirat mengajak para tokoh agama untuk terlibat aktif dalam perang melawan narkotika, dengan fokus pada upaya-upaya pencegahan serta memberikan perhatian serius terhadap rehabilitasi, terutama bagi anak-anak yang putus asa karena dampak narkoba.
Pada kesempatan yang sama, Sekda Ketapang, Alexander Wilyo turut mengajak semua elemen untuk memberantas dan meminimalisir peredaran narkoba. Menurutnya, tugas ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah tetapi semua pihak, termasuk para tokoh-tokoh agama.
“Jadi, hari ini, kita sepakat bahwa narkoba adalah musuh kita bersama, semua orang tahu bahwa penyalahgunaan narkotika ini tidak benar, tidak baik untuk kita semua dan untuk generasi penerus bangsa kita,” ujarnya.
Alex juga menitipkan pesan kepada seluruh tokoh agama agar menyampaikan hal ini pada setiap kegiatan keagamaan untuk membatasi ruang gerak penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Ketapang.
"Pemerintah Kabupaten Ketapang sendiri sedang mengupayakan untuk membentuk Badan Narkotika Nasional Kabupaten Ketapang. Saya sendiri yang mengawal, mudah-mudahan BNN Kabupaten Ketapang nanti bisa terwujud," pungkasnya. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Brigjen Pol Sumirat Dwiyanto mengungkapkan, sebayak 3.480 orang di Kabupaten Ketapang pernah menggunakan narkotika.
Hal ia sampaikan saat menghadiri coffee morning dalam rangka 11 Tahun Tahbisan Uskup Mgr. Pius Riana Prapdi, di Aula Keuskupan Ketapang, pada Sabtu (14/10/2023) pagi.
"Dari total penduduk pada tahun 2019 yang mencapai angka 579.927 jiwa, terdapat sebanyak 3.480 orang atau 0,80 persen pernah pakai narkotika," ujarnya.
Sumirat menjelaskan, kalau data tersebut berdasarkan survei BNN LIPI pada tahun 2019. Sementara 1.740 orang di Ketapang, diketahui pernah pakai narkotika setahun terakhir.
"Dari data kita sebanyak 1.740 orang atau 0,40 persen pernah pakai narkotika setahun terakhir," ucapnya.
Sumirat juga memaparkan data prevelensi penyalahgunaan narkotika di Kalimantan Barat. Di mana 33.552 orang pernah pakai narkotika dan sebanyak 16.776 orang pernah pakai setahun terakhir.
Sumirat mengajak para tokoh agama untuk terlibat aktif dalam perang melawan narkotika, dengan fokus pada upaya-upaya pencegahan serta memberikan perhatian serius terhadap rehabilitasi, terutama bagi anak-anak yang putus asa karena dampak narkoba.
Pada kesempatan yang sama, Sekda Ketapang, Alexander Wilyo turut mengajak semua elemen untuk memberantas dan meminimalisir peredaran narkoba. Menurutnya, tugas ini tidak hanya tanggung jawab pemerintah tetapi semua pihak, termasuk para tokoh-tokoh agama.
“Jadi, hari ini, kita sepakat bahwa narkoba adalah musuh kita bersama, semua orang tahu bahwa penyalahgunaan narkotika ini tidak benar, tidak baik untuk kita semua dan untuk generasi penerus bangsa kita,” ujarnya.
Alex juga menitipkan pesan kepada seluruh tokoh agama agar menyampaikan hal ini pada setiap kegiatan keagamaan untuk membatasi ruang gerak penyalahgunaan narkotika di Kabupaten Ketapang.
"Pemerintah Kabupaten Ketapang sendiri sedang mengupayakan untuk membentuk Badan Narkotika Nasional Kabupaten Ketapang. Saya sendiri yang mengawal, mudah-mudahan BNN Kabupaten Ketapang nanti bisa terwujud," pungkasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini