Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 26 Mei 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo yang juga sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh menjadi narasumber pada kegiatan seminar Gawai Dayak XXXVIII, di Pendopo Gubernur Provinsi Kalbar, Pontianak, Rabu (22/05/2024).
Seminar tersebut mengangkat tema “Generasi Muda Dayak Terampil, Menjaga Warisan Budaya, Hidup Berdampingan Dengan Masyarakat Bangsa, Mampu Mengaktualisasikan Diri Sebagai Warga Dunia,”.
Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten Pj Gubernur Kalbar, Ketua Harian Dewan Adat Dayak Kalimantan Barat, Yakobus Kumis, Ketua Penatia Gawai Dayak XXXVIII, Paulus Aho, perwakilan DAD Serawak Malaysia, Neilson Ilan Mersat, Lidya Natalia Sartono, Anggota DPR RI dan Ansila Twiseda Mecer selaku pakar kebudayaan.
Sebagai narasumber, Alexander menyampaikan, bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi generasi muda Dayak.
"Dengan mempersiapkan diri secara baik, memperkuat identitas budaya dan memanfaatkan peluang yang ada, generasi muda Dayak dapat berkontribusi positif dalam pembangunan IKN dan menjamin kesejahteraan masyarakat Dayak di masa depan," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Alexander, orang-orang muda Dayak harus berani menyebar dan berkompetisi di semua sektor, politik, pemerintahan, swasta, perdagangan, jasa, dokter, lawyer, konsultan, budayawan.
"Berdiri diatas kaki sendiri, berkompetisi secara profesional dengan pihak lain menjadi Dayak yang berkarakter untuk maju dan siap berkompetisi itu akan membuka peluang kita untuk berkompetisi di IKN nanti,” katanya.
Alexander mengingatkan, bahwa setiap perubahan memunculkan peluang, peluang itulah yang harus ditangkap oleh putra-putri Dayak.
"Perlu diketahui juga, bahwa generasi muda Dayak harus dapat melakukan 3 kedaulatan untuk mengambil peran dalam pembangunan IKN ke depan nanti, yaitu berdaulat secara budaya artinya kita harus dapat melestarikan warisan budaya dayak kita," papar Alexander.
Selanjutnya ia menambahkan, berdaulat secara ekonomi artinya masyarakat Dayak bisa sejahtera dan kaya harta, mampu dapat mengelola kekayaan alam Kalimantan ini, dan berdaulat secara politik masyarakat Dayak harus dapat terlibat dalam berpolitik. (Adi LC)
KalbarOnline, Pontianak - Sekda Ketapang, Alexander Wilyo yang juga sebagai Patih Jaga Pati Laman Sembilan Domong Sepuluh menjadi narasumber pada kegiatan seminar Gawai Dayak XXXVIII, di Pendopo Gubernur Provinsi Kalbar, Pontianak, Rabu (22/05/2024).
Seminar tersebut mengangkat tema “Generasi Muda Dayak Terampil, Menjaga Warisan Budaya, Hidup Berdampingan Dengan Masyarakat Bangsa, Mampu Mengaktualisasikan Diri Sebagai Warga Dunia,”.
Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten Pj Gubernur Kalbar, Ketua Harian Dewan Adat Dayak Kalimantan Barat, Yakobus Kumis, Ketua Penatia Gawai Dayak XXXVIII, Paulus Aho, perwakilan DAD Serawak Malaysia, Neilson Ilan Mersat, Lidya Natalia Sartono, Anggota DPR RI dan Ansila Twiseda Mecer selaku pakar kebudayaan.
Sebagai narasumber, Alexander menyampaikan, bahwa pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi generasi muda Dayak.
"Dengan mempersiapkan diri secara baik, memperkuat identitas budaya dan memanfaatkan peluang yang ada, generasi muda Dayak dapat berkontribusi positif dalam pembangunan IKN dan menjamin kesejahteraan masyarakat Dayak di masa depan," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Alexander, orang-orang muda Dayak harus berani menyebar dan berkompetisi di semua sektor, politik, pemerintahan, swasta, perdagangan, jasa, dokter, lawyer, konsultan, budayawan.
"Berdiri diatas kaki sendiri, berkompetisi secara profesional dengan pihak lain menjadi Dayak yang berkarakter untuk maju dan siap berkompetisi itu akan membuka peluang kita untuk berkompetisi di IKN nanti,” katanya.
Alexander mengingatkan, bahwa setiap perubahan memunculkan peluang, peluang itulah yang harus ditangkap oleh putra-putri Dayak.
"Perlu diketahui juga, bahwa generasi muda Dayak harus dapat melakukan 3 kedaulatan untuk mengambil peran dalam pembangunan IKN ke depan nanti, yaitu berdaulat secara budaya artinya kita harus dapat melestarikan warisan budaya dayak kita," papar Alexander.
Selanjutnya ia menambahkan, berdaulat secara ekonomi artinya masyarakat Dayak bisa sejahtera dan kaya harta, mampu dapat mengelola kekayaan alam Kalimantan ini, dan berdaulat secara politik masyarakat Dayak harus dapat terlibat dalam berpolitik. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini