Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Rabu, 24 Juli 2024 |
KalbarOnline, Ketapang - Nasib malang harus menimpa seorang bayi berusia lima bulan, Muhammad Fahmi, asal Desa Sungai Tengar, Kecamatan Kendawangan.
Nyawanya tak tertolong saat perjalanan menuju rumah sakit dr. Agoesdjam Ketapang. Mobil yang membawanya tak bisa melaju kencang akibat kondisi jalan dari arah Kendawangan menuju Kota Ketapang yang sangat buruk, Rabu (24/07/2024).
Kerabat korban, Nova (37 tahun) mengaku, kalau bayi laki-laki tersebut sedang demam tinggi, flu dan sempat kejang-kejang. Awalnya korban dirawat di Puskesmas Kendawangan pada hari Rabu (24/07/2024) pukul 04.00 WIB.
Melihat kondisinya semakin parah, petugas medis puskesmas memutuskan untuk merujuknya ke rumah sakit. Namun nasib berkata lain, anak dari pasangan Mirna dan Dayat tersebut tak lagi tertolong.
"Kami tadi berangkat jam 06.30 WIB, itu didampingi sama perawat, itu dah sedang laju kami dari Kendawangan, sampai di (Desa) Pagar Mentimun, bayi itu udah tidak ada lagi (meninggal dunia)," ucap Nova ketika dihubungi.
Ia pun meminta agar pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak. Pasalnya kondisi jalan yang hancur lebur tersebut pun sudah bertahun-tahun lamanya dibiarkan.
"Paling tidak ada penimbunan bah, memang kalau mati itu udah kuasa Tuhan, tapi halangan kite di jalan seperti ini sangat menghambat perjalanan, apalagi tengah membawa pasien," ujarnya.
Saat ini, jenazah bayi malang itu telah dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Nasib malang harus menimpa seorang bayi berusia lima bulan, Muhammad Fahmi, asal Desa Sungai Tengar, Kecamatan Kendawangan.
Nyawanya tak tertolong saat perjalanan menuju rumah sakit dr. Agoesdjam Ketapang. Mobil yang membawanya tak bisa melaju kencang akibat kondisi jalan dari arah Kendawangan menuju Kota Ketapang yang sangat buruk, Rabu (24/07/2024).
Kerabat korban, Nova (37 tahun) mengaku, kalau bayi laki-laki tersebut sedang demam tinggi, flu dan sempat kejang-kejang. Awalnya korban dirawat di Puskesmas Kendawangan pada hari Rabu (24/07/2024) pukul 04.00 WIB.
Melihat kondisinya semakin parah, petugas medis puskesmas memutuskan untuk merujuknya ke rumah sakit. Namun nasib berkata lain, anak dari pasangan Mirna dan Dayat tersebut tak lagi tertolong.
"Kami tadi berangkat jam 06.30 WIB, itu didampingi sama perawat, itu dah sedang laju kami dari Kendawangan, sampai di (Desa) Pagar Mentimun, bayi itu udah tidak ada lagi (meninggal dunia)," ucap Nova ketika dihubungi.
Ia pun meminta agar pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak. Pasalnya kondisi jalan yang hancur lebur tersebut pun sudah bertahun-tahun lamanya dibiarkan.
"Paling tidak ada penimbunan bah, memang kalau mati itu udah kuasa Tuhan, tapi halangan kite di jalan seperti ini sangat menghambat perjalanan, apalagi tengah membawa pasien," ujarnya.
Saat ini, jenazah bayi malang itu telah dibawa ke rumah duka untuk dikebumikan. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini