Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : shella |
| Jumat, 18 Oktober 2024 |
KalbarOnline.com - Bulu kucing sering kali menjadi perhatian karena potensinya memengaruhi kesehatan manusia, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau gangguan pernapasan.
Meski kucing adalah hewan peliharaan yang populer dan menyenangkan, beberapa risiko kesehatan terkait bulu dan protein dalam air liurnya perlu diwaspadai.
Salah satu bahaya paling umum dari bulu kucing adalah pemicu alergi. Protein Fel d 1, yang terdapat dalam air liur, kulit mati, dan bulu kucing, dapat menempel pada permukaan di rumah dan menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.
Gejala alergi ini mencakup:
Bagi penderita asma, kontak dengan bulu kucing atau alergen yang menempel pada bulu dapat memicu serangan asma, memperparah kondisi mereka.
Selain alergi, bulu kucing juga bisa membawa parasit atau mikroorganisme berbahaya, seperti:
[caption id="attachment_181812" align="aligncenter" width="612"]
Foto: istockphoto.com[/caption]
Bayi, anak kecil, dan lansia memiliki sistem imun yang lebih lemah, sehingga lebih rentan terhadap infeksi atau alergi yang dipicu oleh bulu kucing.
Paparan berlebih pada lingkungan penuh bulu hewan dapat menyebabkan masalah pernapasan pada kelompok ini.
Cara Mencegah Bahaya Bulu Kucing
Untuk meminimalkan risiko kesehatan, pemilik kucing dapat mengambil beberapa langkah pencegahan, seperti:
Memiliki kucing sebagai hewan peliharaan memerlukan perhatian lebih agar lingkungan tetap sehat.
Dengan perawatan yang tepat dan kesadaran terhadap risiko kesehatan, bahaya dari bulu kucing dapat diminimalkan. (*)
KalbarOnline.com - Bulu kucing sering kali menjadi perhatian karena potensinya memengaruhi kesehatan manusia, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau gangguan pernapasan.
Meski kucing adalah hewan peliharaan yang populer dan menyenangkan, beberapa risiko kesehatan terkait bulu dan protein dalam air liurnya perlu diwaspadai.
Salah satu bahaya paling umum dari bulu kucing adalah pemicu alergi. Protein Fel d 1, yang terdapat dalam air liur, kulit mati, dan bulu kucing, dapat menempel pada permukaan di rumah dan menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.
Gejala alergi ini mencakup:
Bagi penderita asma, kontak dengan bulu kucing atau alergen yang menempel pada bulu dapat memicu serangan asma, memperparah kondisi mereka.
Selain alergi, bulu kucing juga bisa membawa parasit atau mikroorganisme berbahaya, seperti:
[caption id="attachment_181812" align="aligncenter" width="612"]
Foto: istockphoto.com[/caption]
Bayi, anak kecil, dan lansia memiliki sistem imun yang lebih lemah, sehingga lebih rentan terhadap infeksi atau alergi yang dipicu oleh bulu kucing.
Paparan berlebih pada lingkungan penuh bulu hewan dapat menyebabkan masalah pernapasan pada kelompok ini.
Cara Mencegah Bahaya Bulu Kucing
Untuk meminimalkan risiko kesehatan, pemilik kucing dapat mengambil beberapa langkah pencegahan, seperti:
Memiliki kucing sebagai hewan peliharaan memerlukan perhatian lebih agar lingkungan tetap sehat.
Dengan perawatan yang tepat dan kesadaran terhadap risiko kesehatan, bahaya dari bulu kucing dapat diminimalkan. (*)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini